Ahad, 16 Jun 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Agenda DPR RI 17-19 Juni 2013

Posted: 16 Jun 2013 07:10 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Berikut agenda komisi dan alat kelengkapan DPR RI untuk tanggal 17-19 Juni 2013.

Senin, 17 Juni 2013
Jam 10.00 WIB, Rapat Paripurna DPR RI Pengambilan keputusan terhadap RUU Perubahan atas UU Nomor 19 tahun 2012 mengenai APBN tahun anggaran 2013 Komisi I DPR RI.

Komisi I DPR RI - Jam 15.30 WIB, Rapat Dengar Pendapat dengan Dirjen Pertahanan Kemenhan, Asrenum Panglima TNI, Asrena TNI AD, AL dan AU
Komisi III DPR RI - Jam 14.00 WIB, RDPU dengan Komnas Perempuan
Komisi V DPR RI - Jam 13.00 WIB, RDP dengan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub - Jam 19.30 WIB, RDP dengan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub
Komisi X DPR RI - Jam 14.00 WIB, Raker dengan Menkeu , Kepala Bappenas, Menteri PU dan Kepala PNRI
Komisi XI DPR RI - Jam 10.00 WIB, Raker dengan Menkeu, Kepala Bapenas, Gubernur BI dan Kepala BPS - Jam 19.30 WIB, RDPU dengan calon anggota BPK 

Selasa 18 juni 2013
Komisi I DPR RI  Jam 14.00WIB, Raker dengan Menteri Komunikasi dan Informatika

Komisi III DPR RI. Jam 10.00 WIB, Raker dengan Kapolri

Komisi VII DPR RI. Jam 10.00 WIB, Raker dengan Menteri ESDM - Jam 14.00 WIB, Raker Menteri ESDM membahas dan penetapan asumsi dasar subsidi listrik.

Komisi XI DPR RI. Jam 14.00 WIB, RDPU dengan calon anggota BPK - Jam 19.00 WIB, RDPU dengan calon anggota BPK

Rabu 19 Juni 2013
Komisi III DPR RI. Jam 10.00 WIB, Raker dengan Jaksa Agung
Komisi X DPR RI.Panja P3SON Hambalang jam 10.00 WIB RDP dengan Sesmenpora dan Dirjen Cipta Karya Kemenkeu
Komisi XI DPR RI.  Jam 10.00 WIB, RDPU dengan calon anggota BPK

Awal Ramadhan pada 9 atau 10 Juli 2013

Posted: 16 Jun 2013 06:20 AM PDT

Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) memprediksi awal Ramadhan 1434 Hijriah akan jatuh pada 9 atau 10 Juli 2013, namun NU tetap melakukan rukyatul hilal atau melihat hilal/bulan sabit secara kasat mata.

"Prediksi tanggal 9 Juli atau 10 Juli itu merujuk pada empat kitab dan satu rumus modern yang digunakan ahli hisab di lingkungan NU, namun kami tetap melakukan rukyatul hilal," kata koordinator Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim, HM Sholeh Hayat, kepada ANTARA News di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, waktu ijtimak yang merupakan konjungsi (pertemuan secara astronomis antara rembulan dengan matahari) terjadi pada hari Senin Pon tanggal 8 Juli sekira pukul 14.10 WIB - 14.17 WIB.

"Namun, kitab Sullamun Nayyiren menyebut ijtimak terjadi pada 12.07 WIB, dengan demikian irtifak hilalnya setinggi 02,45 derajat, sedangkan tiga kitab menyebut irtifak masih di bawah ufuk antara 0,16 hingga 0,31 derajat," katanya.

Ketiga kitab, yakni Nurul Anwar, Irshodul Jadid dan Irshodul Murid menyebut irtifak ketinggian hilal masih di bawah ufuk antara 0,16-0,31 derajat, sedangkan rumus kontemporer Ephemeris menghitung irtifak hilal juga masih minus 0,32 derajat.

"Jadi, kitab Sullamun Nayyiren dan Irshodul Jadid menyimpulkan 1 Ramadhan pada hari Selasa tanggal 9 Juli, sedang dua kitab dan satu rumus modern menyimpulkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Rabu 10 Juli," katanya.

Menyikapi hal itu, PWNU Jatim menunggu hasil rapat Badan Hisab dan Rukyat Provinsi Jatim, hasil Rukyatul Hilal pada 8 Juli 2013, dan hasil Isbat Menteri Agama pada hari yang sama.

"Kita tunggu, apakah bulan Syaban diistikmalkan, disempurnakan 30 hari, atau hilal mungkin dirukyat," katanya.

Sementara itu, Muhammadiyah memastikan awal Ramadhan 1434 Hijriah jatuh pada Selasa Wage atau 9 Juli 2013 Masehi, berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, dan hasil musyawarah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menyepakatinya melalui ketentuan yang telah ditetapkan. Awal Ramadhan pada 9 Juli 2013," ujar Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid.

Penetapan yang ditandatangani oleh Ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Sekretaris umum PP Mummadiyah Danarto, seperti tertuang dalam Maklumat No.04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1434 H tertanggal 23 Mei 2013.

"Tahun ini, awal Ramadhan berpotensi terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan, karena diperkirakan ketinggian hilal kurang dari satu derajat, namun diperkirakan Hari Raya Idul Fitri bersamaan. Meski berpotensi tidak sama di awal puasa, namun tidak perlu ada perdebatan," katanya menambahkan. (*)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan