Isnin, 6 Mei 2013

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


ICW: Susno seperti Seniman Gagal

Posted: 06 May 2013 12:51 AM PDT

POLHUKAM

Senin, 06 Mei 2013 14:51 wib

Fahmi Firdaus - Okezone

JAKARTA - Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, menilai puisi yang dibuat mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji di Lapas Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, merupakan bentuk kegalauan purnawirawan jenderal bintang tiga itu.

"Dia seperti seniman gagal, mungkin mengeluarkan bakatnya yang terpendam dan dia seperti orang galau. Dulu mana pernah membuat puisi," kata Emerson di Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (6/5/2013).

Emerson pun mengapresiasi karya Susno yang berjudul "Bulan Bintang". Namun, dia juga mempertanyakan cara penyebaran puisi yang dibuat oleh Susno hingga menyebar di masyarakat.

"Justru bagus Pak Susno buat puisi, dari pada dia bikin keributan. Tapi kita tidak bagaimana puisi itu bisa menyebar," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Susno Duadji mengeluarkan isi hatinya. Dari balik jeruji mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu mencurahkan isi hati dengan menulis puisi berjudul "Bulan Bintang".

Berikut puisi Susno yang beredar luas melalui pesan BlackBerry Messenger (BBM).

Hitungan tarikh memang relatif pendek aku berada di keluarga yang sangat ku cintai ini,

Memang aku baru datang tapi aku bukan pendatang baru, jiwaku sudah terpatri pada BULAN dan BINTANG sejak dahulu kala,,, sejak aku belum kenal politik,

Ayah dan keluarga ku penganut panatik ideologi BULAN BINTANG, beliau Masyumi sejati,
 
Tegakan hukum, tegakan kebenaran dan keadilan adalah garis perjuangan partai ku. Karena itulah pokok persoalan yang menyebabkan negeri ini terpuruk dan sulit untuk bangkit,

Bulan Bintang sangat mencintai negeri ini, Bulan bintang akan sangat marah dan sedih,,,,,, sedih , Manakala hukum dipelintir, manakala hukum ditafsirkan demi kepentingan kaum pemegang kekuasaan dan penegak hukum itu sendiri,

Betapa mudah menghukum dan menghancurkan karir seseorang dinegeri yang katanya "berazas" kan hukum ini, mudah ,,,,dan gampang sekali, Jauh lembih gampang dari pada menghukum pencuri sendal jepit, bahkan lebih mudah dari menghukum pencuri jemuran celana dalam,

Caranya ,,,
Cukup dengan "kekuasaan " dan ,,
"arogansi"

Manakala kedua kesaktian itu sudah bertemu, tamat riwayatnya karir dan kemerdekaan seseorang, Mudah sekali, bukan ?

Sebagai kader BULAN BINTANG sejati,
Aku tak takut hal itu,
Aku rela dibui,
Bahkan aku rela mati
demi tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan sejati, Aku di bui, bukan aku menyerah.

Bukankah kita sebagai manusia adalah khalifah di muka bumi ?
Bukankah Allah Swt sangat benci akan ketidakadilan, Allah SWT membenci kezoliman.
 
Ya Allah ,,,

mereka merampas kemerdekaanku dengan dalih "menegakan" hukum, Ya Allah.,,, mereka sangat kuat,,,, Tapi ,,, tapi aku sangat percaya bahwa ALLAH SWT Maha Kuat,, Ya ALLAH tunjukan kepada mereka yg zolim bahwa ENGKAU Maha Kuat, Aamiin YA Rabb.

Hanya kepada MU sebaik-baiknya aku meminta pertolongan.

Jakarta,
Hari pertama aku dipenjarakan. (SD)
(ded)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

Stafsus Presiden, DPR & Gubernur Papua Kumpul Bahas OPM

Posted: 06 May 2013 12:50 AM PDT

NASIONAL

Senin, 06 Mei 2013 14:50 wib

Susi Fatimah - Okezone

JAKARTA - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, menggelar pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah Velix Wanggai pukul 14.00 WIB di Gedung Nusantara III DPR Senayan Jakarta.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan dalam pertemuan tersebut salah satunya akan membahas terkait pembukaan kantor perwakilan Organisasi Papua Barat di Kota Oxford, Inggris.

"Saya pukul 14.00 WIB ini akan bertemu dengan Gubernur Papua dan staf khusus Presiden Velix Wanggai," ujar Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2013).

Priyo berharap pertemuan bisa mencari solusi kasus tersebut. Priyo mengaku tidak nyaman dengan perlakuan Pemerintah Inggris yang dianggap terlalu mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

"Terus terang saya sebagi pimpinan DPR tidak senang dan tidak nyaman terhadap pernyataan Inggris yang katanya bersahabat itu," tuturnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Organisasi Papua Barat membuka kantor perwakilan mereka di Kota Oxford, Inggris. Pembukaan perwakilan itu juga dihadiri oleh Wali Kota Oxford Mohammed Abbasi. Namun Kedutaan Inggris menyatakan, Pemerintah Kota Oxford tidak mempengaruhi kebijakan luar negeri Inggris.

"Pemerintah Kota Oxford tidak bisa mempengaruhi kebijakan luar negeri kami dan mereka mengambil keputusan untuk menghadiri pembukaan perwakilan Free West Papua berdasarkan keputusan sendiri," tutur Kedubes Inggris untuk Indonesia, Mark Canning.

Acara itu juga dihadiri perwakilan dari  Pengacara Internasional untuk Papua Barat (ILWP) dan pendukung Organisasi Papua Barat yang ada di Belanda. (put)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

Tiada ulasan:

Catat Ulasan