Isnin, 6 Mei 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Menlu ucapkan selamat kepada rakyat Malaysia

Posted: 06 May 2013 05:03 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu), Marty Natalegawa, mengucapkan selamat kepada rakyat Malaysia yang bersama-sama dengan komisi pemilihan setempat berhasil menyukseskan jalannya Pilihan Raya Umum (PRU) pada Minggu.

"Kami mengucapkan selamat kepada rakyat Malaysia atas keberhasilan mereka menyelenggarakan Pilihan Raya Umum," kata Menlu Marty, di Jakarta, Senin.

Menurut Marty, negara-negara di kawasan Asia memantau perkembangan PRU Malaysia bukan hanya sejak masa kampanye namun juga hasilnya.

Marty juga menyampaikan harapan peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia menyusul hasil PRU kali ini, yang kembali memenangkan koalisi pemerintah berkuasa Barisan Nasional (BN) 112 suara atau lebih dari 50 persen dari 222 kursi parlemen yang diperebutkan.

"Yang utama kami memberi selamat kepada rakyat Malaysia atas antusiasme yang mereka tunjukkan terhadap PRU kali ini serta kami meyakini bahwa hasilnya akan semakin mempererat hubungan Indonesia dan Malaysia," ujar dia.

"Apa yang terjadi di Malaysia merupakan salah satu batu loncatan untuk memperkuat transisi demokrasi di kawasan (ASEAN)," kata Marty menambahkan.

Pada Pilihan Raya Umum kali ini partisipasi masyarakat merupakan yang tertinggi dalam sejarah Malaysia, dengan kehadiran sebanyak 80 persen dari 12.992.661 pemilih terdaftar menunaikan hak pilih mereka pada hari Minggu (5/5).

Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum (SPR) Malaysia Datuk Wan Ahmad Wan Omar seperti dikutip Bernama mengatakan seluruh tempat pemungutan suara (TPS) telah ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat.

Sebanyak 8.245 TPS mulai dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat di seluruh negara dengan 25.337 bilik suara, 80 persen diantaranya memanfaatkan bangunan sekolah, gedung serba guna dan fasilitas umum.

Dua TPS untuk Dewan Undangan Negeri (DUN) Tungku, di daerah Tanjung Labian dan Tambisan, dan satu lagi di kawasan DUN Lahad Datu di daerah sakar, Sabah, ditutup pada pukul 15.00 waktu setempat.

Mesir longgarkan peraturan untuk wisatawan

Posted: 06 May 2013 03:58 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Mesir melonggarkan peraturan bagi para wisatawan asing yang mengunjungi negara itu demi meningkatkan jumlah pengunjung.

Pariwisata merupakan pilar ekonomi Mesir. Sektor pariwisata Mesir terganggu sejak 2011 akibat pemberontakan untuk menggulingkan Presiden Husni Mubarak dan kondisi yang tidak stabil selama dua tahun belakangan.

Menteri Pariwisata Mesir, Hisham Zaazou, mengatakan pemerintah punya "tujuan optimis" untuk sektor tersebut dan mengesampingkan komentar dari kelompok Salafi yang meminta larangan untuk alkohol dan perempuan berbaju renang.

"Bikini diterima di Mesir dan minuman beralkohol masih ada," kata Zaazou saat mengadakan jumpa media di Uni Emirat Arab.

"Kami telah berbicara pada kelompok Salafi dan sekarang mereka mengerti pentingnya sektor pariwisata, tapi masih ada beberapa orang di luar yang tidak sependapat," kata Zaazou, seperti yang dimuat di Reuters.

Pemerintahan Presiden Mohamed Mursi meningkatkan pajak terhadap alkohol Desember lalu, namun ditarik kembali karena menuai protes dari sektor pariwisata dan kaum liberal.

Sebelum bergolak, pariwisata Mesir menyumbang lebih dari sepersepuluh pendapatan Mesir. Tahun 2010, 14,7 wisatawan mengunjungi Mesir dan menyumbang sebesar 12,5 milyar dolar AS. Jumlahnya menurun pada tahun berikutnya, menjadi 9,8 juta wisatawan dan bernilai 8,8 milyar dolar.

Menurut Zaazou, tahun 2012, jumlah wisatawan yang datang ke Mesir mengalamai peningkatan menjadi 11,5 juta turis dan menghasilkan 10 milyar dolar. Di kuartal pertama tahun ini, 3 juta wisatawan telah datang dan ini merupakan peningkatan sebanyak 14,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Mesir berencana meningkatkan jumlah pengunjung menjadi 30 juta dan 25 milyar dolar pendapatan pada tahun 2022. Menurut Zaazou, membangun kembali sektor pariwisata adalah prioritas mereka. Untuk itu, Kementerian Pariwisata Mesir memasang sejumlah kamera di resor-resor besar sehingga tempat peristirahatan dapat mengunggah video ke situs mereka.

"Kami ingin menunjukan bahwa Mesir aman, dan cara terbaik menunjukannya melalui live streaming. Langkah selanjutnya, gambar-gambar ini akan muncul di tempat-tempat umum di Paris atau New York."

Tiada ulasan:

Catat Ulasan