Sabtu, 13 April 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Militer Mesir: Jangan Memfitnah Kami!

Posted: 13 Apr 2013 03:02 AM PDT

KAIRO - Militer Mesir memberi peringatan ke seluruh pihak di Mesir mengenai adanya tuduhan penganiayaan yang dilakukan militer terhadap demonstran dalam dua tahun belakangan ini. Panglima Militer Mesir Jendral Abdel-Fattah al-Sissi langsung membantah laporan itu.

Suratkabar Guardian di Inggris membocorkan laporan mengenai adanya praktik penahanan, penyiksaan, dan penganiayaan lain yang dilakukan militer terhadap demonstran dalam demonstrasi pada 2011 yang menumbangkan Husni Mubarak. Kebocoran informasi itu disertai dengan pernyataan-pernyataan dari sejumlah saksi mata.

Pejabat-pejabat Mesir langsung mengadakan pertemuan untuk mencari fakta lebih lanjut mengenai kematian dan penganiayaan demonstran itu. Pertemuan itu dihadiri oleh Sissi dan juga Presiden Mohamed Morsi.

Human Right Watch (HRW) langsung mendesak Morsi merilis laporan mengenai penyelidikan itu. Namun Sissi dan Morsi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai masalah penyelidikan itu.

"Kalian haru tahu, militer adalah institusi yang sangat, dan sangat terhormat. Serta sangat loyal, dan berhati-hati untuk menjaga negara ini," ujar Sissi, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (13/4/2013).

"Saya bersumpah demi Allah, militer sejak 25 Januari 2011 tidak membunuh atau memerintahkan pembunuhan (terhadap demonstran), saya tidak mencurangi hal itu. Saya tidak memerintahkan adanya pengkhianatan yang muncul. Saya ingin mengatakan pada mereka agar mendengarkan saya, mereka harus berpikir sebelum menghina militer dan pasukannya," tegasnya.

Bersamaan dengan itu, Morsi pun berkomentar dan membela militernya. Morsi menegaskan, seluruh warga Mesir telah mengapresiasi kinerja militer.

"Saya tidak akan membiarkan para pemfitnah itu bertindak dengan cara apapun atau dalam bentuk apapun menyerang angkatan bersenjata kami dari tataran pejabat tinggi hingga ke prajurit. Memfitnah satu personil militer, sama seperti memfitnah kami semua," tegas Morsi.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(AUL)

Presiden Israel: Diplomasi Gagal, Obama Pasti Serang Iran

Posted: 13 Apr 2013 02:04 AM PDT

TEL AVIV - Presiden Israel Shimon Peres mengatakan, dirinya cukup yakin bila dialog nuklir Iran gagal, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan memerintahkan serangan ke Iran. Peres kembali mengingatkan komitmen Obama mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

"Saya tidak ragu, bila upaya diplomasi dengan Iran gagal dan Teheran terus melanjutkan program nuklirnya, Presiden Barack Obama akan memimpin serangan militer ke Iran," ujar Peres, seperti dikutip Israel Hayom, Sabtu (13/4/2013).

"Mencegah Iran memiliki senjata nuklir bukan hanya kepentingan bagi Israel. Itu adalah kepentingan global dan AS, selama AS memimpin, mengapa kita memanfaatkan bantuan mereka?" imbuhnya.

Pernyataan itu diutarakan Peres menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Israel ke-65 yang akan berlangsung pekan depan. Peres juga menyinggung dialog nuklir Iran yang diselenggarakan di Kazakhstan pekan ini.

Dialog itu tidak menghasilkan satupun mekanisme untuk menyelesaikan kebuntuan. Iran pun menegaskan, mereka tidak akan menunda program pengayaan uraniumnya hingga 20 persen.

Tepat pada Senin lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada Peres bahwa ucapan Obama mengenai tindakan AS ke Iran bukan gertak sambal. Obama cukup serius dengan komitmennya kepada Iran.

"Kita semua sadar akan bahaya Iran. Dan setelah Presiden mengatakan berkali-kali, dia tidak hanya menggertak. Dia sangat serius. Kami akan ada di sisi Israel untuk mengatasi ancaman ini," tegas Kerry.

Seperti diketahui, negara-negara Barat masih berupaya mencegah Iran menjadi negara berkekuatan nuklir. Pada pekan ini, Iran pun merayakan Hari Teknologi Nuklir Nasional dengan membuka dua situs pertambangan uranium baru, dan sebuah reaktor.

Rusia pun berpendapat, sikap Iran jelas berpotensi menghambat proses negosiasi yang akan berlangsung. Namun salah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, sampai saat ini Iran belum melanggar aturan internasional mengenai nuklir.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan