Sabtu, 13 April 2013

Republika Online

Republika Online


Golkar: Miss World Bukan Kontes Kecantikan Erotik

Posted: 13 Apr 2013 11:18 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Ajang Miss World dinilai bukan kontes kecantikan yang erotik tapi sebuah kontes kecantikan dengan pembawaan penampilan kepripadian dengan tidak menonjolkan penampilan fisik.

''Kepintaran, seni dan kebudayaan serta banyak lagi yang dinilai,'' kata Hetifah Sjaifudian, anggota Komisi V DPR RI-FP Golkar Hetifah Sjaifudian saat dihubungi, Ahad (14/4).

Hetifah memandang kontes kecantikan seperti Miss World layaknya kompetisi lain seperti kompetisi olahraga, olimpiade sains, lomba seni, musik dan lain sebagainya. ''Saya yakin Miss World bukan kecantikan semata-mata yang dinilai,'' tegasnya.

Menurut Hertifah, yang menjadi kapasitas Miss World merupakan kontes pembawaan penampilan kepripadian. Sehingga, bisa menginspirasi  perempuan Indonesia dengan penampilan kepripadian yang memiliki kata-kata sopan, berpenampilan menarik, dan memiliki cara berbicara bagus.

"Pasti itu sangat menarik dan bagi daya tarik Indonesia dengan karakternya dengan kebudayaan dengan ciri khasnya,'' tuturnya. Hertifah juga melihat ajang Miss World 2013 yang akan diselenggarakan di Indonesia bisa menumbangkan persepsi-persepsi negatif, apabila standar penilaian dan juga mungkin hal-hal lain yang bisa sesuai dengan kebudayaan Indonesia.

''Kalau lebih menonjolkan erotiknya tentu saya tidak setuju, saya tidak melihat ajang ini seperti itu, saya berharap ajang ini kesempatan bagi Indonesia untuk  menampilkan karakter Indonesia,'' terang Hertifah.

Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma'ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah((HR Tirmidzi))

Penyakit Sang Ibu Satukan Tsumabuki dan Ikematsu

Posted: 13 Apr 2013 11:11 PM PDT

Minggu, 14 April 2013, 13:11 WIB

tokyohive.com

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tsumabuki Satoshi dan Ikematsu Sosuke untuk pertama kalinya akan membintangi film yang syuting beberapa waktu mendatang berjudul 'Bokutachi no Kazoku.' Film ini disutradarai Ishii Yuya dan merupakan film keluarga.

'Bokutachi no Kazoku' adalah film live-action dari novel karya Hayami Kazumasa dengan judul yang sama. Ini adalah kisah menyentuh yang menggambarkan sebuah keluarga berantakan (broken home).

Tsumabuki dan Ikematsu awalnya kakak beradik yang terpecah satu sama lain. Hubungan tidak harmonis keduanya perlahan mulai disatukan karena penyakit mendadak yang diderita ibu mereka.

Penyakit sang ibu juga menyebabkan keluarga ini menghadapi beberapa masalah yang tersembunyi di dalam keluarga mereka. Misalnya, utang ayah mereka yang  jumlahnya ternyata sangat besar, ketidakpercayaan terhadap orang tua, dan ketergantungan pada anak-anak.

Tsumabuki akan bermain sebagai anak tertua yang memiliki rasa tanggung jawab. Ia kemudian mencoba menyelamatkan peliknya masalah keluarga mereka.

Ikematsu memainkan peran adik yang akhirnya memutuskan untuk hidup untuk keluarganya. Sang Ibu divonis hanya mempunyai umur satu pekan lagi karena tumor otak akut yang dideritanya.

Peran Sang Ibu akan dimainkan Harada Mieko, dan Nagatsuka Kyouzou akan memainkan peran ayah yang lari meninggalkan keluarganya sembari meninggalkan utang besar. "Aku pikir setiap keluarga memiliki rahasia yang tak seluruhnya ditunjukkan ke publik," ujar Tsumabuki, dikutip dari Tokyohive, Ahad (14/4).

Tsumabuki memetik pelajaran bahwa tidak ada yang tahu bagaimana nasib kita dimasa depan. Jadi, kita harus lebih serius belajar tentang arti dan peran dalam sebuah keluarga. 'Bokutachi no Kozaku' akan dirilis sekitar 2014 mendatang.

Reporter : Mutia Ramadhani
Redaktur : Djibril Muhammad

Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kami berobat?" Beliau menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)".((HR. Ashabussunnah))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan