Ahad, 21 April 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Dicopot dari Pengurus Demokrat, Mirwan Amir Pasrah soal Pencalegan

Posted: 21 Apr 2013 04:25 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Mirwan Amir, dicopot dari kepengurusan Partai Demokrat. Sebelumnya, dia adalah Wakil Bendahara Umum. Mirwan pun kini pasrah akan nasib pencalonannya sebagai anggota legislatif.

"Mungkin ketum saya sudah lupa dengan nama saya, jadinya dicoret dari kepengurusan. Saya tidak tahu alasannya apa, tanya ke ketua umum," ujar Mirwan saat dihubungi, Minggu (21/4/2013). Dia yang tengah menunaikan ibadah umrah itu mengatakan tak terlalu mempersoalkan pencopotannya.

Sebagai kader, Mirwan mengaku siap mengikuti apa pun keinginan ketua umum. "Kan kader yang santun ikut saja," imbuhnya.

Setelah tak lagi mempunyai posisi di Partai Demokrat, Mirwan memastikan dia akan tetap menjadi kader partai yang kini dinakhodai Susilo Bambang Yudhoyono itu. Pasalnya, Mirwan merasa turut membesarkan dan membiayai Partai Demokrat di Aceh. "Dulu tahun 2001 enggak ada yang mau pegang Partai Demokrat di Aceh karena takut. Takut sama GAM dan belum dikenal," imbuhnya.

Mirwan merupakan mantan Ketua DPD Partai Demokrat Aceh. Ia juga kini menjadi anggota Komisi I DPR RI yang berasal dari daerah pemilihan Nanggroe Aceh Darussalam.

Pada Pemilu 2014 nanti, Mirwan masih tetap mengajukan diri sebagai caleg. Namun, setelah pencopotan jabatan, Mirwan pun mengaku pasrah lantaran kini peringkat namanya melorot dibandingkan pada pemilu sebelumnya. "Saya dapat berita nih kayaknya nomor DCS-nya juga nomor besar (urutan bawah)," kata Mirwan.

Partai Demokrat mengumumkan struktur barunya, Minggu (21/4/2013) siang, sebagai tindak lanjut Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir Maret 2013. Dalam kongres itu, Susilo Bambang Yudhoyono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum.

Perombakan struktur partai pun mulai dilakukan. Beberapa yang diketahui sudah dicopot dari jabatannya adalah Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani, Wakil Bendahara Umum Mirwan Amir, dan Ketua Divisi Komunikasi Publik Gede Pasek Suardika.

Ketiganya memiliki hubungan cukup dekat dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Namun, Wakil Ketua Umum Max Sopacua memastikan alasan pencopotan itu bukan karena faktor faksi-faksi di partainya.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Krisis Demokrat

Editor :

Palupi Annisa Auliani

Ini Alasan Pasek dan Mirwan Dicoret dari Kepengurusan Demokrat

Posted: 21 Apr 2013 03:07 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat mencoret dua kadernya, Gede Pasek Suardika dan Mirwan Amir, dari jajaran kepengurusan di partai itu. Apa alasan pencoretan kedua kader yang dikenal dekat dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu?

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, alasan pencoretan Mirwan Amir lantaran ada indikasi bahwa Mirwan akan mengundurkan diri dari kepengurusan. "Memang ada indikasi mengundurkan diri, memang ada statement, tapi tetap jadi caleg," ujar Max di kantor DPP Partai Demokrat, Minggu (21/4/2013).

Max mengaku keputusan mundur Mirwan bukanlah salah siapa pun. Menurutnya, formatur partai memiliki pertimbangan khusus yang akhirnya memutuskan Mirwan tak masuk lagi dalam struktur sebagai Wakil Bendahara Umum.

Sementara Pasek, lanjut Max, dicoret dari posisi awalnya sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik karena memutuskan menjadi caleg di Dewan Perwakilan Daerah. "Enggak mungkin seorang anggota DPD menjadi pengurus," lanjutnya.

Max mengatakan, pencoretan kedua nama itu dari jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat bukanlah karena dilatarbelakangi fanatisme akan pemimpin tertentu.

Max menegaskan, tidak ada lagi kubu-kubu di partainya setelah pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) pada akhir Maret lalu.

Hal senada juga disampaikan Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan. "Ini sekarang enggak ada kubu. Ya itulah Indonesia. Kan beragam-ragam, dengan pulau yang besar-besar. 17.000 pulau, suku bangsa yang berbeda, agama yang berbeda. Paham yang berbeda. Semuanya ingin membangun bangsanya. Ya itulah Partai Demokrat," dalih Syarief saat ditanyakan soal pencopotan dua kader Demokrat itu.

Menurut Syarief, baik Pasek maupun Mirwan adalah kader yang bagus. Loyalitas keduanya terhadap Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat pun tak diragukan. "Tidak ada loyalis A, B, C, D. Pokoknya satu. Mereka semua kader-kader yang bagus," imbuhnya.

Editor :

Erlangga Djumena

Tiada ulasan:

Catat Ulasan