Sabtu, 30 Mac 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


240 Ribu Bocah Pakistan Tidak Diimunisasi Polio

Posted: 30 Mar 2013 04:06 AM PDT

ISLAMABAD - Sekira 240 ribu bocah Pakistan gagal menerima imunisasi untuk penyakit polio. Hal itu disebabkan karena alasan keamanan yang rawan di wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan.

Pimpinan sementara dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Pakistan, Nima Saeed Abid, mengatakan bahwa sejumlah tim medis tidak sanggup mengimunisasi bocah di wilayah Waziristan. Wilayah tersebut dikuasai oleh militan Taliban sejak 2012 dan militan-militan itu sangat menentang program imunisasi.

Sikap Taliban jelas membuat khawatir Pemerintah Pakistan karena Pakistan, Afghanistan dan Nigeria tercatata sebagai negara yang rentan akan virus polio. Pada 2011, muncul 198 kasus polio di negara tersebut, dan pada 2012, jumlahnya menurun hingga menjadi 58.

Abid menjelaskan, saat ini program imunisasi polio yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah dipusatkan ke sejumlah wilayah. Wilayah itu antara lain adalah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sebagian wilayah di Kota Karachi, dan beberapa distrik di Provinsi Balukistan.

Namun Abid menambahkan pula, sudah ada 15 orang tim medis PBB yang tewas dalam kampanye anti-polio sejak Juli 2012. Taliban dan kelompok militan lainnya menuduh tim medis itu bekerja sebagai mata-mata Amerika Serikat (AS). Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Sabtu (30/3/2013)

Taliban pun mengklaim, imunisasi polio yang diberikan PBB ke bocah-bocah Pakistan akan membuat para bocah itu mandul. Oleh karena itulah, mereka mengadakan perburuan terhadap relawan-relawan medis yang bertugas di dekat sarang Taliban.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(AUL)

Turki & Israel Segera Bahas Kompensasi Mavi Marmara

Posted: 30 Mar 2013 03:03 AM PDT

ANKARA - Pemerintah Turki dan Israel akan menggelar pertemuan pada 12 April mendatang untuk membicarakan pembayaran kompensasi terhadap keluarga korban penyerangan kapal Mavi Marmara. Seperti diketahui, peristiwa yang terjadi pada 2010 itu telah menewaskan sembilan aktivis Turki.

"Setelah (Israel) mengutarakan permintaan maaf, kami akan membahas isu kompensasi. Delegasi dari Israel akan datang ke Turki pada 12 April untuk membicarakan masalah ini," ujar Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, seperti dikutip CNN, Sabtu (30/3/2013).

Laporan mengenai rencana pertemuan Turki dan Israel juga disampaikan oleh wakil Erdogan, Bulent Arinc. Namun Arinc menolak untuk menjelaskan seberapa besar kompensasi yang akan dibayar oleh Israel terhadap keluarga korban kapal relawan yang ingin menerobos blokade Gaza itu.

Insiden Mavi Marmara terbukti memperburuk hubungan Israel dan Turki yang dulu merupakan mitra dekat. Israel terus menerus menolak untuk meminta maaf dengan Turki dan membenarkan serangannya ke Mavi Marmara dengan dalih "mempertahankan diri."

Meski akhirnya permintaan maaf itu diucapkan sendiri oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Netanyahu tidak mengutarakan penyesalannya terhadap jatuhnya korban jiwa dalam insiden berdarah itu. Erdogan menerima permintaan maaf Israel "atas nama warga Turki" namun Erdogan menegaskan kembali, masa depan hubungan Israel dan Turki akan bergantung dengan sikap Negeri Yahudi itu.

Sejauh ini, Israel berharap Turki tidak melanjutkan proses hukum yang ditujukan untuk menindak sejumlah komandan militer Israel yang terlibat dalam serangan Mavi Marmara. Turki ingin menyaksikan pejabat militer Israel dihukum penjara seumur hidup karena menyerang warga Turki di perairan internasional.

Pengacara para korban Mavi Marmara menegaskan, Pemerintah Turki tidak dapat membatalkan proses hukum itu. Para pejabat militer Israel akan tetap diadili secara in absentia di pengadilan Istanbul yang akan dimulai pada November mendatang.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan