Selasa, 12 Februari 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Korsel Bangun Heli Serbu Tanpa Awak untuk Hadapi Korut

Posted: 12 Feb 2013 06:28 AM PST

SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) mendorong produksi helikopter tempur tanpa awak yang sanggup menghantam basis militer Korea Utara (Korut) di perbatasan. Militer Korut mengaku, helikopter itu ditujukan untuk mewaspadai ancaman Korut.

Sejumlah teknisi militer di Korsel tengah mempertimbangkan produksi helikopter bomber atau memodifikasi helikopter 500 MD yang sudah tua dengan sistem penerbangan nirawak. Helikopter itu juga akan dilengkapi dengan radar serta Global Positioning System (GPS).

Kementerian Pertahanan Korsel tidak menjelaskan secara detil mengenai produksi helikopter tempur itu. Namun helikopter tersebut dipastikan bisa menggempur rival bebuyutan Korsel yang berada di wilayah utara.

Belakangan ini, Negeri Ginseng mulai mempertimbangkan peningkatan kapabilitas tempur dan pertahanannya karena Korut terbukti berani melanggar Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dengan melakukan uji coba nuklir. Pada pekan lalu, militer Korsel juga mengancam akan menyerang Korut guna menghindari bencana nuklir. Demikian, seperti diberitakan Yonhap, Selasa (12/2/2013).

Uji coba nuklir yang baru saja dilakukan Korut terbukti menuai kecaman dari sejumlah negara, termasuk Sekretaris Jendral PBB, Uni Eropa dan North Atlantic Treaty Organization (NATO). Meski Korut mengatakan bahwa uji coba itu sama sekali tidak menimbulkan resiko, dunia mengecam tindakan Korut.

Sejumlah pihak menyebut Korut tidak bertanggung jawab atas perbuatannya dan membayahakan keamanan serta kestabilan internasional. Sejumlah negara turut mendukung pemberlakuan sanksi tambahan ke Korut sebagai bentuk hukuman atas uji coba nuklir yang kontroversi itu.(AUL)

Jadi Warga Sipil, Pembunuh Bin Laden Miskin Mendadak

Posted: 12 Feb 2013 06:03 AM PST

Wahyu Dwi Anggoro

WASHINGTON – Tentara elit Amerika Serikat (AS) yang membunuh pimpinan al-Qaeda, Osama Bin Laden, pada 2011 lalu kini hidup melarat. Pria yang tidak disebut namanya itu kini menganggur dan terjerat masalah keuangan karena tidak bisa beradaptasi dengan kehidupan sipil.  
Osama bin Laden terbunuh dalam sebuah operasi rahasia yang dilakukan oleh pasukan elit milik AS. Bin Laden dibunuh di tempat persembunyiannya di Kota Abbottabad, Pakistan.
 
"Saya menembaknya dua kali di dahinya. Saat itu ada senapan AK-47 di dekatnya, saya menganggap kondisi itu mengancam dan memutuskan untuk langsung menembaknya," ujar pria tersebut dalam kesaksiannya di majalah Esquire.
 
"Ia langsung mati setelah saya tembak, tubuhnya tidak bergerak dan lidahnya menjulur keluar," lanjutnya seperti dikutip AFP, Selasa (12/2/2013).
 
Walaupun bisa dianggap sebagah pahlawan, sang penembak bin Laden itu ternyata tidak mendapatkan jaminan kesejahteraan dari pemerintah AS. Hal itu karena ia hanya bergabung dengan militer hanya selama 16 tahun, sedangkan untuk mendapatkan pensiun, tentara AS harus setidak-setidaknya memiliki masa bakti selama 20 tahun.
 
"Ia telah berjasa sangat banyak bagi bangsa ini, namun kini pemerintah menelantarkannya begitu saja," sebut istri dari pria itu.
 
Pemerintah AS sendiri sebenarnya melarang mantan tentara mereka untuk berbicara dengan media tanpa izin. Kementerian Pertahanan AS pun menyatakan akan memeriksa apakah kesaksian dalam majalah Esquire itu membocorkan rahasia negara.
 
Kesaksian tersebut merupakan yang kedua kalinya dikeluarkan oleh anggota pasukan elit yang ikut dalam operasi penyerbuan tempat persembunyian Osama bin Laden. Tahun lalu salah satu tentara yang ikut dalam peristiwa itu, Matt Bissonette, mengeluarkan kesaksian dalam bukunya yang berjudul No Easy Day.
(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan