Sabtu, 23 Februari 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Presiden Chavez Bekerja dari Rumah Sakit

Posted: 24 Feb 2013 12:56 AM PST

Venezuela

Presiden Chavez Bekerja dari Rumah Sakit

Minggu, 24 Februari 2013 | 08:56 WIB

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Hugo Chavez dikabarkan bisa menjalankan roda pemerintahan negaranya dari kamar rumah sakit tempatnya dirawat karena gangguan pernafasan. Demikian penjelasan salah seorang pembantunya, Sabtu (23/2/2013).

Bahkan dikabarkan meski Chavez harus bernafas melalui alat bantu, dia nampak cukup energik dalam menjalankan tugas kenegaraannya.

"Presiden masih bernafas dengan alat bantu, namun dia bisa berkomunikasi dengan kami lewat catatan dan memberi kami instruksi," kata Wakil Presiden Nicolas Maduro kepada stasiun televisi setempat.

Pada Jumat (22/2/2013), Maduro sempat menemani Chavez selama lima jam di ruang perawatannya. Dia mengatakan Chavez dan dirinya sempat mediskusikan beberapa masalah, terutama masalah militer dan ekonomi.

"Dia sangat enerjik, sangat bersemangat dan vitalitasnya tinggi. Itu yang ingin dikatakannya kepada rakyat," kata Maduro.

"Kami mendiskusikan beberapa masalah. Dia mengatakan bahwa dia sangat senang kembali ke Caracas, kota yang sangat dicintainya," tambah Maduro.

Sejak operasi kanker terakhirnya di Kuba, Chavez tak tampil di depan publik dan hanya sejumlah fotonya yang dirilis sekitar sepekan lalu.

Dalam foto itu Chavez terlihat berbaring di tempat tidur namun tersenyum lebar, membaca surat kabar dan didampingi kedua putrinya.

 

Galang Dana, Pria Ini Bersepeda dari China ke Singapura

Posted: 23 Feb 2013 09:04 PM PST

SINGAPURA, KOMPAS.com - 5.000 km bukanlah jarak yang dekat. Namun, Lim Wee Yin siap menempuh jarak yang terlihat menyeramkan itu demi menggalang dana.

Pria ini menyampaikan rencana ambisiusnya untuk bersepeda dari tanah kelahirannya China ke Singapura. Perjalanan dimulai dari Guizhou melewati Laos, Thailand, Malaysia, dan berakhir di Sekolah St Joseph, Singapura.

Lim akan mengarungi perjalanan selama 50 hari mulai 28 April sampai dengan 16 Juni. Agenda ambisius ini tidak dilakukan untuk kesenangan belaka.

Lim berencana menggunakan perjalanannya untuk menggalang dana bagi panti asuhan Assisi di Singapura.

Direktur bagian production planning di sebuah perusahaan permesinan ini menargetkan dapat menggalang dana hingga 200.000 dolar Singapura (sekitar Rp 1,6 miliar).

Sponsor perusahaan, sumbangan donatur yang bermurah hati, dan juga bantuan sahabat-sahabatnya menjadi sumber utama dana yang diharapkan.

"Ada banyak anak-anak yatim piatu yang memerlukan bantuan dan mereka juga menderita dengan segala macam penyakit dan keterbatasan lain. Saya berusaha menolong dengan semampu saya dan memberi kembali kepada masyarakat yang membutuhkan" jelasnya.

Ayah tiga anak ini tidak cemas dengan perjalanannya. Walaupun sudah menginjak usia 57tahun, staminanya masih sangat bugar.

Lim sudah terbiasa bersepeda sejauh 30 km setaip pergi dan pulang kerja, rutinitas yang sudah dilakukannya selama satu dasarwasa terakhir di China.

Dan, perjalanan ini bukanlah perjalanan jarak jauh pertama baginya. Sebelumnya, bersama temannya, pada 2004 lalu, Lim menempuh 10.000 km selama 100 hari dari Beijing ke Singapura untuk menggalang dana bagi para penderita kanker.

Sang istri, Charlotte Seng yang tinggal di Singapura menyatakan dia sangat terharu dan bangga dengan kemuliaan hati suaminya. Dia berencana terbang ke Guizhou untuk memberikan dukungan moral.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan