Selasa, 5 Februari 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


SBY laksanakan umroh untuk doakan rakyat indonesia

Posted: 05 Feb 2013 07:04 AM PST

Mekkah (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono melaksanakan ibadah umroh untuk mendoakan seluruh rakyat Indonesia dan meminta petunjuk Allah SWT agar dituntun membuat keputusan-keputusan yang baik.

Wartawan Antara Akhmad Kusaeni yang ikut rombongan presiden dari Mekkah, Selasa, melaporkan ibadah umroh itu dilaksanakan Presiden SBY pada Senin malam atau Selasa pagi di Indonesia, karena ada perbedaan waktu empat jam dengan Indonesia lebih cepat dari Arab Saudi.

Turut memberikan manasik umroh dan memimpin prosesi ibadah Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar. Rombongan yang ikut ibadah umroh antara lain Mensesneg Sudi Silalahi, Menseskab Dipo Alam, Mendag Gita Wirjawan dan Menperin MS Hidayat serta pengusaha Chairul Tanjung.

"Saudara-saudara, saya akan melakukan umroh dan ziarah ke Madinah ke makam Nabi," kata Presiden SBY sebelum berangkat dari Jeddah ke Mekkah yang menempuh jarak dengan waktu sekitar satu jam perjalanan darat.

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai respons SBY atas persoalan kader Partai Demokrat di Tanah Air, SBY mengaku akan memohon petunjuk Allah agar dituntun mengambil keputusan yang baik dan menyelamatkan Partai Denmokrat yang popularitasnya merosot menurut survei.

"Solusi semua persoalan itu bisa terlaksana setelah mendapat ridho dari Allah. Kalau semua sudah selesai ibadah, saya akan berikan statement mengenai persoalan Partai Demokrat dan persoalan lain," katanya.

Selain berdoa di depan Ka`bah yang dipercaya akan ijabah (terkabul), SBY bertolak ke Madinah, Selasa siang. Selain shalat di Masjid Nabawi, SBY juga berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW di kompleks masjid itu.

Dari Madinah, rombongan Presiden bertolak ke Kairo untuk menghadiri KTT Organisasi Konferensi Islam (OKI). (A017/E011)

Akbar Tandjung yakini naiknya elektabilitas dongkrak capres

Posted: 05 Feb 2013 06:55 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar meyakini naiknya elektabilitas partai akan berpengaruh pada calon presiden (Capres) pada Pemilu 2014.

"Dengan naiknya elektabilitas Partai Golkar, kami bisa dongkrak elektabilitas capres karena akan naik elektabilitas capres bila partainya juga naik. Kami yakin bisa berdampak pada capres kami," kata Akbar usai Seminar Kebangsaan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa (KAHMI) yang bertajuk "Memerdekakan Masa Depan Indonesia" di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa.

Akbar menambahkan naiknya elektabilitas partai hingga meraih posisi pertama juga memudahkan pencapaian kemenangan target Pemilu 2014 hingga 30 persen.

"Kami bersyukur pada posisi pertama tapi kami harus meneruskan kerja keras untuk mencapai target 30 persen. Nanti itu akan diamanatkan pada Musyawarah Nasional (Munas). Sukses itu kami harus yakini dengan baik," ucapnya.

Namun, dia menilai naiknya elektabilitas partai bukan hanya karena Ketua Umum Aburizal Bakrie, tetapi kerja semua kader.

"Itu merupakan kerja kami, jajaran partai, tidak hanya Ical (Aburizal). Kinerja DPP dan Dewan Pertimbangan itu juga yang membuat prestasi kami tinggi," tukasnya.

Terkait, elektabilitas Partai Demokrat yang turun hingga 8,3 persen.

"Wajar Presiden Yudhoyono prihatin karena dia pendiri partai dan memiliki moto tinggi," ujarnya.

Akbar mengimbau hal tersebut dijadikan introspeksi bagi partai untuk memperbaiki urusan internalnya.

Kesempatan di Tanah Suci digunakan untuk merenung dan kontemplasi dan doa barangkali mencari solusi terbaik untuk Partai Demokrat.

Dia juga menilai Partai Demokrat tengah berjuang untuk kemajuan demokrasi di Indonesia.

"Tidak hanya karena dia dewan pembina, dan pemilik partai. Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat hampir 30 persen sekarang jadi delapan persen, dia pasti prihatin dan berpikir," katanya.

Akbar menyarankan perlu ada langkah-langkah agar elektabilitas Partai Demokrat naik.

"Tidak juga menunggangi tugas beliau sebagai Presiden, karena melebih kepentingan partai. Kalau lebih pada anggota, saya yakin Presiden Yudhoyono menetapkan kepentingan nasional sebagai yang utama," tuturnya.

Berdasarkan hasil survei Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) pada Desember 2012 menempatkan Golkar di urutan teratas saat ini dengan persentase 21,3 persen, disusul PDIP 18,2 persen, di posisi ketiga Demokrat dengan 8,3 persen, Gerindra 7,2 persen, dan PKB 5,6 persen.
(J010/C004)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan