Selasa, 5 Februari 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Laudya Chintya Bella bintangi film thriller

Posted: 05 Feb 2013 05:33 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Aktris yang biasa dipanggil Bella ini untuk pertama kalinya bermain dalam film bergenre thriller berjudul "Belenggu".

Pada film itu, Bella memerankan Djenar, seorang ibu muda dengan suami yang posesif dan protektif.

"Karena ini pengalaman pertama. Terus ceritanya sangat menarik," kata Bella kepada wartawan di daerah Gandaria, Jakarta Selatan.

Berperan menjadi karakter yang sangat berbeda dengan dirinya, Bella mengaku menemui kesulitan.

"Biasanya kalau orang ngomong pasti pakai ekspresi dan di sini harus jadi orang yang dingin. Itu sih yang agak susah, dari cara ngomong beda," ceritanya.

Untuk mendalami Djenar, Bella mengaku mendapat banyak bantuan dari sutradara Upi dan selama proses reading Bella banyak bertanya mengenai karakter khas orang yang depresi dan paranoid.

"Akhirnya dikasih tahu dan aku ngembangin sendiri," tuturnya.

(nta)

Bahan baku persulit kerja desainer Indonesia

Posted: 05 Feb 2013 05:16 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Terbatasnya sumber keuangan dan bahan baku garmen membuat desainer lokal sulit mengembangkan usaha, kata ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia Taruna Kusmayadi.

"Oleh sebab itu kontribusi desainer pakaian lokal sangat sedikit, apalagi karena keterbatasan tersebut mereka mengalami diskriminasi," kata Taruna pada jumpa pers Indonesia Fashion Week 2013 di Jakarta, Selasa.

Taruna menjelaska, usaha yang dilakoni para desainer ini tergolong kecil, salah satunya akibat terbatasnya bahan baku.

"Mereka pun membeli bahan baku secara ritel, bukan grosir, padahal produk ritel harganya sudah dinaikkan hingga 400 persen dibandingkan harga aslinya," ungkap Taruna.

Taruna mengatakan kendala ini membuat desainer Indonesia sulit dikenal di dunia fesyen internasional.

"Bagaimana mau dikenal di luar negeri kalau dalam negeri sendiri tidak dikenal. Sementara itu produk-produk fesyen asing terus diimpor oleh masyarakat Indonesia dan menyudutkan karya desainer Indonesia," imbuh Taruna.

(M048)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan