Sabtu, 16 Februari 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Dua pengendara tewas tertimpa truk pengangkut pasir

Posted: 16 Feb 2013 07:06 AM PST

Serang (ANTARA News) - Dua pengendara motor tewas di tempat kejadian akibat tertimpa truk pasir yang terguling di Jalan Serang-Jakarta di Desa Kibin, Serang, Banten, Sabtu.

Dua orang yang tewas tertimpa dump truk pengangkut pasir diketahui bernama Heri Wahyudi (27) warga Tanara Kabupaten Serang dan seorang perempuan yang diboncengnya juga tewas di tempat kejadian. Hingga malam ini, salah satu korban itu belum diketahui identitasnya.

Kasat Lantas Polres Serang AKP Warsono mengatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi saat sebuah dump truk pengangkut pasir dari arah Serang menuju Jakarta terguling ke sebelah kiri jalan.

Truk tersebut diduga akan mengambil ke sebelah kiri jalan akibat terjebak kemacetan di Jalan Raya Serang-Jakarta di Desa Kibin, Kecamatan Kibin. Namun, karena terperosok, akhirnya truk terguling.

"Truk itu mau ambil kiri karena macet. Namun, jalannya amblas sehingga truk terguling dan menimpa motor yang ada di sebelahnya," kata AKP Warsono.

Saat dump truk dengan nomor polisi BE 9043 AE tersebut terguling, kata Warsono, menimpa motor yang ada di sebelah kirinya yang ditumpangi dua orang hingga pengendara dan penumpang motor itu meninggal dunia.

Setelah kejadian, kata dia, sempat terjadi kemacetan panjang di jalan nasional Serang-Jakarta karena proses evakuasi truk bermuatan pasir itu membutuhkan waktu relatif cukup lama.

"Tadi sempat ditarik pakai mobil derek, namun tidak kuat. Hingga akhirnya menggunakan alat berat atau begu," kata Warsono.

Menurut dia, pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap sopir truk karena setelah kejadian tersebut sopir truk dan kernetnya diduga melarikan diri, sedangkan barang bukti kendaraan dump truk sudah diamankan di Polres Serang.

Adapun dua orang korban meninggal dunia sudah dibawa ke RSUD Serang.
(M045/D007)

Pasaman tetapkan tanggap darurat banjir dua pekan

Posted: 16 Feb 2013 06:48 AM PST

Lubuk Sikaping (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menetapkan dua pekan masa tanggap darurat pascabanjir di tiga kecamatan pada Kamis (14/2).

"Sesuai permintaan Bupati Pasaman, kami telah melakukan rapat dan memberlakukan masa tanggap darurat dua pekan," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman Syamsurizal di Rao Utara, Sabtu.

Dia mengatakan, pemerintah setempat sudah mengerahkan petugas lintassatuan kerja perangkat daerah (SKPD), terutama BPBD dalam penanganan banjir yang melanda tiga kecamatan.

"Jika ternyata waktunya masih belum cukup, maka masa tanggap darurat akan diperpanjang," tuturnya.

Saat ini sebanyak dua unit alat berat atau ekskavator dan berbagai peralatan lainnya sudah disiagakan untuk mengatasi dampak banjir agar akses masyarakat dapat berjalan lancar.

Di samping itu, para petugas terus melaksanakan pendataan serta melakukan berbagai upaya untuk memberikan pertolongan terhadap masyarakat yang terkena dampak banjir.

Ia menegaskan para petugas di lapangan secepatnya melakukan penanganan kedaruratan sehingga akses menuju ke nagari (desa adat) Koto Nopan dapat dilalui untuk berhubungan dengan masyarakat di sana.

"Yang penting saat ini bagaimana agar kita bisa berhubungan secepatnya dengan masyarakat yang membutuhkan pertolongan," ujarnya.

Banjir yang diakibatkan meluapnya Batang Asik sempat memutuskan tiga jembatan dan merusak beberapa titik jalan menuju Nagari Koto Nopan sehingga menyebabkan sekitar 5.000 warga terisolasi.

Menurut keterangan warga setempat, saat ini kebutuhan sembako masih mencukupi hingga dua hari ke depan.

Sementara Pemerintah Kabupaten Pasaman sudah mempersiapkan sejumlah bantuan yang siap dibagikan melalui Dinsosnaker terhadap warga yang membutuhkan.

Sedikitnya 4,2 ton beras sudah siap dan 300 paket sembako lainnya juga telah tersedia.

"Kita siap untuk membagikan bantuan. Namun setiap bantuan yang diberikan tentu dijalankan sesuai prosedur," ujarnya.

(KR-MLN/A013)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan