Sabtu, 16 Februari 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Anne Avantie luncurkan lini busana siap pakai

Posted: 16 Feb 2013 06:54 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Perancang busana Anne Avantie meluncurkan lini busana siap pakai bernama 'Anne by Avantie'.

"Saya memang dikenal sebagai desainer kebaya dengan pesanan khusus. Namun kini saya tampil tidak seperti biasa," jelas Anne sebelum parade pagelaran busana pada Indonesia Fashion Week 2013 di Jakarta, Sabtu. 

Pada lini busana ini, Anne memilih meninggalkan busana tradisional kebaya dan menyajikan aneka 'loose blazer', rok pendek, gaun mini, celana pantalon, dan serta celana pipa.

Detil bordir dan sulam bermotif bunga warna-warni menghiasi bahan dobi berwarna hitam polos yang mendominasi rancangan Anne. 

Jenis detil dan bahan pakaian yang mengacu pakaian yang sehari-hari dikenakan Anne.

"Apa yang saya kenakan sehari-hari itu banyak ditanya orang. Akhirnya saya pikir gimana caranya membuat baju yang di luar 'private order' dan laku keras," jelas Anne.

Koleksi yang harganya dibandrol mulai Rp700 ribu hingga Rp1,5 juta rupiah ini menyasar perempuan mapan kelas menengah ke atas. 

"Saatnya saya merambah ke mal-mal untuk menjangkau pasar pakaian siap pakai," demikian Anne.

(M048)

Globalisasi merembes ke busana

Posted: 15 Feb 2013 06:18 PM PST

Jakarta (ANTARA News) - Desainer Nuniek Mawardi menggabungkan nuansa tradisional dan modern dalam koleksi "Kingdom" yang menggambarkan masifnya skala globalisasi, pada Indonesia Fashion Week 2013 semalam.

Nuniek mengombinasikan tenun lurik Indonesia dengan bordir Tasikmalaya dalam busana muslim berwarna pastel seperti peach, biru muda, pink muda, dengan kuning mustard dan merah marun.

Aksen renda pada beragam bagian seperti dada dan bahu mempermanis koleksi "Kingdom".

Selain renda dan bordir, "Kingdom" semakin ramai dengan busana saling tumpuk, seperti coat krem dipadu rok pendek marun dan celana kuning mustard. Tidak lupa hiasan kepala berbentuk mahkota semakin menguatkan tema yang diusung Nuniek kali ini.

Tampilan ala monarki-monarki Eropa yang dibuat dari bordir khas Indonesia perwujudan dari globalisasi yang membawa akulturasi ke karya-karya Nuniek.

"Globalisasi mempengaruhi banyak hal, termasuk teknologi. Itu juga mempengaruhi karya saya, yang tadinya dibuat tangan jadi akulturasi, sekarang dipadu ada yang pakai mesin dan manual," kata Nuniek.

(nan)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan