Selasa, 29 Januari 2013

Republika Online

Republika Online


Asal Ikuti Tren tapi Ingin Keren dengan Jins? Jangan Coba-Coba

Posted: 29 Jan 2013 11:28 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Celana denim alias jins sudah menjadi busana sejuta umat. Setiap orang sepertinya memiliki paling tidak satu celana dalam tumpukan baju di lemari. Jins menjadi favorit dan mendapat tempat di hati setiap orang karena sifatnya yang bisa dipadu-padankan dengan busana apa pun dan membuat penampilan tetap chic dan bergaya.

Tapi bagaimana sih memilih celana jins yang tepat?. Berikut lima jurus sederhana dari pakar style, Gok Wan, dari Channel 4 untuk memastikan jenis jins seperti apa yang pantas anda pindah dari etalase ke lemari anda.

Aturan 1. Ukur diri anda

Ketika hendak membeli jeans jangan terpedaya dengan ukuran label. Jins tampil prima bila tepat dengan ukuran tubuh anda. Ingatlah, tubuh anda yang menentukan--bukan majalah fesyen atau tren terkini. Jadi jangan memaksakan diri membeli jin pinsil atau skinny jeans bila anda memiliki betis besar misal. Bila Kate Moss dan kawan-kawan yang lain memiliki jeans semacam itu dan tampil smart, itu karena ia memiliki kaki jenjang, dan biarkan mereka! Anda, pilihlan  yang sesuai dengan diri sendiri, seperti memilih tipe wide-leg jins meski tidak sedang tren, tapi membuat anda tampil beda. Intinya beli jins yang membuat anda tampil prima.

Aturan 2.  Hindari pilih jins terlalu sempit dan mengandalkan bisa molor

Jangan memaksakan jins anda begitu molor hingga jauh dari ukukran asli, terutama di ukuran paha, pinggul dan pinggang. Saran Gok Wan, lihatlah label setiap jins dengan 2% elastisitas atau bahkan di bawah itu. Tujuannya untuk membuat jins anda tetap pas dan nyaman dikenakan. Bila terlalu molor anda malah akan tampil aneh.

Aturan 3. Lihat bagian saku belakang

Detail saku belakang bisa menjadi perbedaan fenomenal. Bila anda peduli dengan urusan satu ini, terutama para pria yang doyan memasukkan kemeja atau kaus, desain saku belakang bisa menjadi daya tarik maut. Mau coba.

Aturan 4. Beli beberapa pasang.

Kita semua memiliki dua kepribadian, bukan berarti kepribadian ganda. Ada saat anda tampil resmi, stylish  dan ada saat anda tidak sedang tidak ingin peduli dengan gaya, dan berpakaian ala street style, efektif, nyaman untuk berada di luar ruangan namun tetap oke.

Bila anda pecinta berat celana jins, yang disarankan Gok, paling tidak anda memiliki dua jins favorit. Ya, setiap orang memiliki busana terfavorit yang kerap dipakai baik dalam mood resmi atau tidak, namun anda tentu tidak ingin hanya memakai satu jins itu-itu saja hingga mati bukan? Pikirkan untuk membeli dua pasang celana jins dalam potongan berbeda

Aturan 5.
Temukan layanan pengganti yang baik. selalu ada alternatif, alternatif dan alternatif.

Subhanallah, Sriwijaya FC Peduli Yatim

Posted: 29 Jan 2013 11:26 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG --Banyak cara peduli terhadap anak yatim. PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), pengelola manajemen Sriwijaya FC-- memberikan dari hasil penjualan tiket setiap pertandingan bagi anak-anak yatim atau panti asuhan.

Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin, Rabu (30/1) mengatakan, Manajemen Sriwijaya FC tetap akan terus melaksanakan program kepedulian sosial dengan menyisihkan uang sebesar Rp 500 dari setiap lembar tiket yang terjual pada semua kelas.

''Uang yang terkumpul akan kami donasikan dalam bentuk bantuan bagi anak-anak yatim atau panti asuhan,'' jelas Hendri.

Menurut Hendri, program kepedulian sosial Sriwijaya FC, berlangsung sejak musim kompetisi lalu. "Jika musim lalu kami sisihkan Rp 100 dari setiap lembar tiket yang terjual, musim kompetisi kali ini kami tingkatkan menjadi Rp 500 dari setiap lembar tiket yang terjual,'' jelas Hendri.

Setiap penonton yang membeli tiket selain menyaksikan langsung pertandingan klub berjuluk Laskar Wong Kito ini, kata dia, juga beramal bagi anak-anak yatim sebesar Rp 500.

Kepedulian sosial Sriwijaya FC ini, menurut Hendry, tidak terlepas dari target Sriwijaya FC musim ini, yakni mempertahankan gelar juara Indonesia Super League (ISL). 

"Kita tahu untuk menjadi juara tentu harus ada kerja keras baik dari pemain, pelatih hingga manajemen. Kita juga tidak boleh mengabaikan faktor non teknis, bantuan dari Allah melalui doa-doa anak yatim," tambahnya.

Hendri Zainuddin yang juga pendiri dan pengasuh pondok pesantren yakin bahwa bagi Sriwijaya FC faktor teknis maupun non teknis harus ditempuh untuk meraih target tersebut.

"Setelah melihat hasil dari dua kekalahan pada laga tandang, ini memotivasi manajemen untuk selalu melakukan evaluasi. Pembenahan bukan hanya dalam tubuh Sriwijaya FC, juga kita evaluasi hubungan dengan masyarakat," ujarnya.

Ia menyebutkan, setiap pertandingan saat ini Sriwijaya FC menjual tiket pertandingan kandang dengan klasifikasi VVIP, VIP, Tribun Barat dan Tribun Timur. Dari seluruh penjualan tiket semua klasifikasi akan disisihkan sebesar Rp 500 per lembar tiket.

Menurut Hendri jika seluruh stadion Gelora Sriwijaya penuh bisa mencapai penonton 30.000 orang dan semua membeli tiket, dana yang disisihkan untuk anak yatim dari satu pertandingan bisa mencapai Rp 15.000.000.

Kebijakan tersebut, sambung Hendri, mulai diberlakukan pada laga kandang saat Sriwijaya FC menjamu Persija Jakarta, 2 Februari mendatang di stadion Gelora Sriwijaya.
n

Tiada ulasan:

Catat Ulasan