Sabtu, 22 Disember 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


ASEAN adakan Kerja Sama Maritim dengan India

Posted: 22 Dec 2012 02:01 AM PST

NEW DELHI – ASEAN menyepakati kerja sama  di bidang maritim dengan India. Kerja sama tersebut diumumkan oleh kedua belah pihak dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan India yang diadakan di New Delhi, India.

Kerja sama maritim tersebut diadakan di tengah-tengah memanasnya keadaan di Laut China Selatan. Beberapa negara ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei Darusallam memiliki sengketa atas wilayah Kepulauan Spratly di Laut China Selatan dengan China.

Sebelumnya pihak India sempat menyatakan negaranya siap untuk terlibat dalam sengketa tersebut apabila kepentingan ekonomi India di wilayah itu diganggu oleh China. India memiliki proyek ekplorasi migas di perairan Vietnam yang juga diklaim China sebagai wilayahnya.

Vietnam dan Filipina pun meminta India untuk melakukan tindakan aktif dalam penanganan sengketa di Laut China Selatan. Kedua negara ASEAN itu mencoba mendapatkan dukungan internasional akan klaim mereka di Laut China Selatan.

Walaupun begitu, India menyatakan bahwa pihaknya hanya akan terlibat dalam masalah Laut China Selatan apabila kepentingan India disana terganggu. Negara tersebut menyatakan mereka tidak ingin mengintervensi urusan yang dimiliki antara negara-negara ASEAN dengan China.

"Saya kira pada dasarnya India tidak perlu ikut campur terlalu dalam terkait masalah di Laut China Selatan, semua pihak yang terlibat haruslah menyelesaikan sengketa mereka secara damai," ujar Menteri Luar Negeri India Salman Kurshid, seperti diberitakan Reuters, Sabtu (22/12/2012).

Namun India mengimbau agar prinsip kebebasan untuk berlayar tetap dijalankan di Laut China Selatan. Sebelumnya China menyatakan pihaknya akan memeriksa kapal-kapal yang melewati Laut China Selatan dan akan menindak kapal yang dianggap melanggar kedaulatan China.

Dalam kerja sama maritim yang disepakati oleh ASEAN dengan India, kedua belah pihak setuju untuk terus menjalankan prinsip kebebasan berlayar di wilayah perairan di kawasan.(AUL)

300 Ribu Warga Filipina Kehilangan Rumahnya akibat Topan Bopha

Posted: 22 Dec 2012 01:03 AM PST

MANILA – Sekira 300 ribu warga Filipina kehilangan rumahnya akibat terjangan Topan Bopha yang datang pada awal Desember kemarin. Mereka pun hidup serba kekurangan di kamp pengungsian.
 
Topan Bopha merupakan topan terdahsyat yang menerjang wilayah Filipina tahun ini. Sekira1000 orang dilaporkan kehilangan nyawanya sedangkan ratusan lainnya masih dinyatakan hilang.
 
Pihak Palang Merah meminta komunitas internasional untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana. Palang Merah menyatkan kondisi warga di kamp-kamp pengungsian sangatlah buruk, seperti diberitakan AFP, Jumat (21/12/2012).
 
"Kondisinya sangat memilukan, banyak warga yang sebelumnya sudah serba kekurangan saat ini sama sekali tidak memiliki apa-apa karena akibat datangnya Topan Bopha," ujar kepala Palang Merah Filipina, Gwendolyn Pang.
 
"Saat ini kondisi di kamp pengungsian sangat kritis, kami kekurangan bahan makanan dan air bersih. Para pengungsi tesebut sangat membutuhkan datangnya bantuan," tambahnya.
 
Palang Merah sendiri telah mengeluarkan bantuan sebsar USD 17,7 juta atau setara dengan Rp 171 miliar (Rp 9.662 per USD) untuk korban bencana Topan Bopha di Filipina.
 
Selain bahan makanan dan kebutuhan hidup lainnya, Palang Merah juga menyebut para korban memerlukan dana bantuan untuk dapat membangun kembali rumahnya yang hancur oleh Topan Bopha.
(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan