Rabu, 26 Disember 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Meski selamat, anggota Brimob Poso masih trauma

Posted: 26 Dec 2012 07:45 AM PST

Anggota Brimob Polda Sulteng, Briptu Siswandi salah korban luka penyerangan kelompok sipil bersenjata di bawa ke mobil ambulance menuju bandara di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (25/12). Briptu Siswandi yang mengalami luka tembak pada bagian leher tembus rahang dirujuk dari RS Bhayangkara Palu ke salah satu RS di Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih baik. (FOTO ANTARA/Mohamad Hamzah)

Saya coba ajak bicara, mereka hanya menangis"

Berita Terkait

Palu (ANTARA News) - Wakil Komandan Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah AKBP Hudaya mengatakan anak buahnya yang selamat saat penembakan di Poso hingga saat ini masih trauma.

"Mereka masih `shock`. Saya coba ajak bicara, mereka hanya menangis," kata Hudaya di Palu, Rabu.

Dia juga mengaku masih berduka terkait empat anggotanya yang gugur saat bertugas di Kabupaten Poso.

Sebagian besar korban meninggalkan istri dan anak-anak yang masih di bawah lima tahun. Bahkan, istri Brigadir Anumerta Eko Wijaya masih mengandung anak ketiga.

Hudaya sendiri memaklumi kesedihan anggotanya yang selamat itu karena menyaksikan langsung rekannya ditembak secara sadis oleh kawanan bersenjata di Desa Kalora, Kabupaten Poso, pada 20 Desember 2012.

Lima dari sembilan Brimob, Bripka Agus Sutrasto, Briptu Ilham Agus, Briptu Yulianto Pamungkas, dan Briptu Lungguh Unggara, selamat dalam insiden itu.

Briptu Lungguh Unggara menderita luka tembak di kaki kiri dan saat ini masih berobat jalan di rumah sakit.

Sementara Briptu Siswandi saat ini sedang menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramatjati Jakarta karena mendapat luka tembakan di leher hingga tembus ke rahang.

Sementara empat korban tewas Briptu Ruslan, Briptu Winarto, Briptu Eko Wijaya Sumarno dan Briptu I Wayan Putu Aryawan sudah dimakamkan dan mendapatkan kenaikan satu pangkat lebih tinggi.

Hudaya mengatakan patroli rutin yang dilakukan polisi adalah dalam rangka menciptakan rasa aman di masyarakat dari ancaman kelompok sipil bersenjata di Poso.

Patroli itu juga dilakukan sesuai prosedur tetap dan arahan pimpinan pasukan.

Hingga saat ini Polda Sulawesi Tengah, Markas Brimob Polda, serta Polres yang ada di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah masih mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung.

(R026)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

DKI akan pasang pompa di titik rawan banjir

Posted: 26 Dec 2012 07:23 AM PST

Banjir Jakarta Pusat Warga melintasi genangan air hujan yang membanjiri jalan di depan gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (22/12). Hujan lebat kembali melanda ibukota dan menyebabkan banjir di berbagai sudut kota. ANTARA/Fanny Octavianus ()

Nanti ada anggota yang menjaga lubang gorong"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Mengantisipasi terulangnya banjir di jalan-jalan protokol, pemerintah DKI Jakarta akan memasang pompa air di empat titik jalan protokol yang rawan banjir.

Empat titik rawan yang akan dipasangi pompa meliputi kawasan Bundaran Hotel Indonesia, depan Universitas Trisakti-Grogol, depan Senayan City-Senayan, dan Jalan Gatot Subroto.

Keempat jalan tersebut pada Jumat dan Sabtu lalu tergenang banjir yang mengakibatkan lumpuhnya arus lalu lintas.

Jokowi sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk memasang empat pompa yang akan mengalirkan air menuju Kali Cideng dan Waduk Melati.

"Tadi sudah suruh untuk pasang pompa tarik ke Cideng sama Waduk Melati," kata Jokowi saat meninjau gorong-gorong di kawasan Bundaran HI Jakarta, Rabu.

Selain pemasangan pompa, penutup gorong-gorong sepanjang jalan Thamrin juga akan dibuka sehingga air lebih mudah mengalir. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian banjir di jalan protokol terulang.

"Nanti ada anggota yang menjaga lubang gorong," katanya.

Jokowi mengaku tidak menyangka bahwa gorong-gorong yang ada di Thamrin hanya selebar 60 cm. Ukuran tersebut, menurutnya, bisa menampung jika curah hujan normal. "Kalau sekarang itu jelas tidak cukup," katanya.

Dalam penanganan banjir jangka menengah, Jokowi mengatakan akan memperbesar diameter gorong-gorong yang sudah ada tersebut. "Nanti diperbesar," katanya.

(Dny)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan