Khamis, 1 November 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


MA & KY Didesak Selidiki Proses Hukum Kasus PT Showa

Posted: 01 Nov 2012 01:16 AM PDT

JAKARTA - Dana sebesar Rp190 miliar milik PT Showa Indonesia Manufacturing diduga raib dibawa kabur oleh salah satu petinggi perusahaan tersebut. Pelakunya diduga bernama Hendra Wijaya yang menjabat Wakil Direktur Utama anak perusahaan Astra Hondra Motor.
 
Sejumlah pengamat menduga penanganan kasus ini penuh kongkalikong, lantaran Hendra beberapa kali diproses pihak kepolisian maupun kejaksaan, namun selalu lolos dari jeratan hukum. Bahkan yang bersangkutan kabarnya sudah sempat diproses di Pengadilan Negeri Bekasi namun berhasil lepas dalam proses hukum.
 
Sekretaris Jenderal DPP Gerakan Alam Pikir Indonesia (Gerak Api) Santoso mengatakan, kuat dugaan terjadi proses aneh dalam penanganan kasus hukum PT Showa (Perusahaan PMA) tersebut. Terutama, terkait harapan publik akan hadirnya peradilan yang bersih serta proses hukum yang adil dan transparan.
 
"Kami tidak melihat apakah kasus ini melibatkan pemerintah atau swasta, tapi intinya kami menduga ada proses hukum yang janggal dalam penanganan kasus PT Showa Indonesia ini," ujarnya.
 
Santoso menambahkan, salah satu indikasi yang janggal dalam kasus ini dapat terlihat dari segi waktu berjalannya proses hukum hingga keluarnya putusan Pengadilan Negeri (PN) Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
 
Proses penyelidikan, penyidikan, hingga pelimpahan kasus ini kepada pihak pengadilan sesungguhnya telah memakan waktu yang cukup panjang, hingga beberapa tahun. Namun, setelah disidangkan di PN Bekasi, dan belum masuk pada tahap mengadili subtansi pokok dakwaan, majelis hakim PN Bekasi memutuskan menerima keberataan (eksepsi) terdakwa atas dakwaan jaksa yang kabarnya masih kabur.
 
"Alhasil, terdakwa kini dapat menghirup udara bebas, dan sama sekali belum pernah diadili terhadap materi pokok dakwaan yang sesungguhnya di pengadilan. Padahal, materi dakwaan itu sudah disusun bertahun-tahun lamanya," ungkapnya.
 
Kejanggalan penanganan kasus ini sendiri dinilai perlu dibongkar ditengah komitmen membenahi sistem penegakan hukum yang dinilai banyak sandiwara. Apalagi saat ini ada momentum ketika kasus-kasus mafia hukum, dugaan suap, tarik-ulur penanganan kasus simulator SIM antara KPK dan Polri yang menjadi perhatian publik untuk segera ditutaskan.

(muh sahlan/Koran SI/ful)

9 Kasus Kekerasan terhadap Wartawan Terjadi Sepanjang Oktober

Posted: 01 Nov 2012 01:08 AM PDT

JAKARTA - Anggota Dewan Pers Bidang Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika, Agus Sudibyo mengatakan,sejumlah aksi kekerasan terhadap wartawan oleh oknum aparat selama bulan Oktober di wilayah Indonesia.

"Angka kekerasan terhadap wartawan sangat tinggi sekali, LPHP pada bulan Oktober ada 9 kasus. Menariknya adalah banyak kasus kekerasan tersebut dilakukan oleh oknum aparat," ujarnya saat diskusi dengan tema "Kekeasan Terhadap Wartawan oleh Aparat, Mengapa Harus Terjadi" di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2012).

Agus pun mengkritiki terkait dengan hukuman yang diberikan kepada oknum aparat yang telah melakukan kekerasan terdapa wartawan.

"Tampaknya fakta hukum, bahwa kalau ada kekerasan yang dilakukan oleh militer, itu akan diselesaikan oleh hukum militer bukan di persidangan umum. Sepertinya hak itu membuat zona aman, palingan sangsi tindak menyalahi prosedur dan disipliner," tambahnya.

Berikut kasus penghalangan dan kekerasan terhadap wartawan selama bulan oktober 2012 :

1. Senin, 8 Oktober 2012
Kantor Radar Bogor didatangi ratusan Ormas Pemuda Pancasila (PP) terkait pemberitaan yang menyudutkan Ormas tersebut.

2. Rabu, 10 Oktober 2012
Kontributor Kompas TV Makasar, Chermanto Tjombah telah melaporkan perlakuan PT Semen Tonasa yang menghalang-halangi tugas jurnalistik saat hendak mengambil gambar kebakaran di BTG I Pelabuhan Biring Kassi PT Semen Tonasa.

3. Jumat, 12 Oktober 2012
Penghalangan liputan dengan pengambilan alat rekam milik Wartawan Pasundan Ekspres oleh Bupati Purwakarta di Gedung DPRD Purwakarta.

4. Senin, 15 Oktober 2012
Jason Sembiring (wartawan Lingkar Jabar) mengalami penganiyaan oleh sejumlah orang di Desa Wargajaya, Bogor, terkait dengan liputan sengketa tanah.

5. Selasa, 16 Oktober 2012
Pelarangan peliputan dengan kekerasan oleh aparat TNI AU terhadap Didik Herwanto (Fotographer Riau Pos), Febrianto Budi Anggoro (Antara), Fakhri Rubianto (Reporter Riau TV), Ari (TV One), Irwansyah (Reperter RTV), dan Andika (Fotographer Vokal). Mereka mengalami kekerasan saat meliput pesawat Hawk 200 milik TNI AU yang jatuh disekitar pemukiman warga, Desa Pandau Jaya, Riau.

6. Rabu, 17 Oktober 2012
Ancaman yang dilakukan oleh Bupati Pinrang Aslam Patonangi terhadap jurnalis Tribun Timur Akhwan Ali lewat telephon, terkait pemberitaan kasus dugaan korupsi yang dilakukan Andi Aslam Patonangi.

7. Kamis, 18 Oktober 2012
Penyekapan wartawan harian Cakrawala M. Siudjung Dg Nyulle selama beberapa menit di Kantor Bupati Selayar.

8. Senin, 22 Oktober 2012
Aksi premanisme terhadap Muhammad Asri Satar (33) wartawan ANTV di Samarinda, Kaltim.dipukul sekelompok preman didepan Pengadilan Negeri Samarinda, saat itu ia selesai meliput sidang kasus penganiyaan-pembunuhan seorang anak )yang diduga mencuri motor), dengan terdakwa tiga oknum polisi.

9. Kamis, 25 Oktober 2012
Risky Pogaga (wartawan harian Media Sulut) dan Hendra Lumanauw (wartawan Koran Manado), mereka dikeroyok sejumlah orang diduga oknum aparat didepan Corner Club kawasan Bahu Mal Manado.
(put)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan