Isnin, 8 Oktober 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Perempuan Ini Nikahi Pria yang Sudah Meninggal

Posted: 08 Oct 2012 04:19 AM PDT

BIHAR - Seorang perempuan India terpaksa menikahi pria yang hidup bersamanya 10 tahun dan memberinya keturunan. Namun pernikahan itu dilakukan saat pria itu sudah meninggal dunia.
 
Chudki Hembram dan Mahalal Marandi hidup bersama selama 10 tahun tanpa adanya ikatan pernikahan, karena mereka tidak sanggup untuk menggelar pesta. Mereka pun sudah dikaruniai empat orang anak.
 
Mahalal meninggal dunia pada pekan lalu dan hal itu membuat Chudki merasa tertekan. Chudki khawatir, nasib putra dan putrinya akan bertambah sengsara karena mereka orangtuanya tidak memiliki status pernikahan. Seluruh warga desa di tempat tinggal Chudki akhirnya sepakat untuk membantu Chudki mengakhiri penderitaan itu.
 
Meski saat itu, keluarga mempelai pria sibuk mengurus pemakaman Mahalal, warga desa menceritakan penderitaan Chudki yang sudah lama hidup dengan Mahalal. Keluarga Mahalal sepakat untuk membantu Chudki menggelar upacara pernikahan.
 
Warga desa akhirnya berkumpul dan mempersiapkan upacara pernikahan itu berdasarkan adat setempat. Seseorang ditugaskan untuk memegang tangan Mahalal Marandi yang sudah tidak bernyawa dan menempelkan telapak tangan itu ke dahi Chudki. Usai pernikahan itu digelar, Chudki resmi menjadi janda Mahalal Marandi.
 
"Saya menerima pernikahan yang kami lakukan usai kematian suami saya. Jadi, tidak akan ada orang yang menyebut putra-putri saya sebagai anak haram," ujar Chudki, seperti dikutip Gulf News, Senin (8/10/2012).
 
Seluruh warga di desa tersebut menganggap peristiwa itu sebagai peristiwa teraneh yang pernah terjadi. Namun mereka ikut gembira menyaksikan pernikahan itu.
(AUL)

Marinir AS & Filipina Gelar Latihan Amfibi

Posted: 08 Oct 2012 03:06 AM PDT

SUBIC BAY - Pejabat Filipina dan Amerika Serikat (AS) melaporkan, tepat pada hari ini, kedua korps marinir dari kedua negara itu menggelar latihan gabungan. Latihan itu ditujukan untuk memperkuat keamanan regional.
 
Latihan Pendaratan Amfibi akan melibatkan 2.600 Marinir AS dan 1.200 Marinir Filipina. Latihan itu akan dilakukan di wilayah utara Pulau Luzon. Selain memusatkan perhatian pada keamanan maritim, Marinir AS dan Filipina akan berlatih untuk menghadapi bencana alam.
 
"Hari ini, kita berdiri berdampingan dan menghadapi ancaman bersama. Latihan Pendaratan Amfibi adalah kesempatan yang baik. Tujuan utama latihan ini adalah kemajuan teknologi," ujar pejabat Marinir AS Brigadir Jendral Craig Q. Timberlake, seperti dikuitp New York Times, Senin (8/10/2012).
 
AS menegaskan kembali, latihan militer dengan Filipina sudah digelar 30 tahun yang lalu dan sama sekali tidak berkaitan dengan sengketa wilayah Filipina dan China. Latihan antar-marinir itu ditujukan untuk mendidik dan meningkatkan kemampuan dua marinir-marinir itu.
 
Dalam latihan ini, Filipina tidak melibatkan satu kapalnya. Latihan gabungan itu sendiri akan dilaksanakan selama 10 hari dan AS sudah mempersiapkan kapal amfibinya, Bonhomme Richard.
 
Terkait latihan gabungan AS dan Filipina, pejabat militer AS menyebut militer Filipina sebagai militer yang hebat dalam strategi gerilya hutan. Marinir-marinir AS sangat ingin mempelajari teknik yang dikuasai oleh para pasukan Filipina.
 
"Latihan ini tidak didasarkan oleh senjata atau perlengkapan berat. Kami sudah banyak belajar dari Filipina. Mereka adalah petarung yang handal dalam hutan belantara," ujar Kolonel John E Merna.
(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan