Isnin, 8 Oktober 2012

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Charly dan Rhoma Minta SBY Turun Tangan Atasi Pembajakan

Posted: 08 Oct 2012 12:50 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com -- Masih maraknya aksi pembajakan membuat musisi mati gaya. Mereka pun meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan mengatasi persoalan serius yang menyangkut nasib para musisi di Tanah AIr.

Penyanyi dan pencipta lagu Charly Van Houten meminta Presiden SBY tak hanya memikirkan permasalahan politik, tapi juga ikut memikirkan nasib para seniman.

Kondisi industri musik di Tanah Air, menurut Charly, dalam kondisi sekarat.Industri musik Indonesia, kata Charly, merosot tajam hingga 90 persen. Padahal jika dilihat dari geliat musikalitasnya, musik Indonesia sangatlah luar biasa. Sayangnya, hal itu tak diiringi dengan kegairahan di industri. 

"Aku berharap Pak Presiden turun tangan benahi musik kita yang dilanda pembajakan. Semoga tindakan beliau mengatasi masalah ini bisa mengangkat kembali industri musik Tanah Air," ujarnya ketika ditemui di kawasan Jend. Sudirman, Jakarta, Senin, (8/10/2012).

Harapan besar itu muncul, lantaran SBY juga dikenal sebagai pencipta lagu. "Apalagi Pak SBY juga pintar bikin lagu. Aku ingat judulnya 'Jangan Takut Menjadi Indonesia'. Aku bangga kok. Udah lama sih, kadang-kadang dinyayiin juga,"ujarnya.

Sikap yang sama juga dilontarkan Raja Dangdut Rhoma Irama. Di sela-sela pembukaan Rakernas, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta akhir pekan kemarin, Ketua Umum PAMMI ((Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia) itu mendesak pihak penegak hukum serius memberantas aksi pembajakan lagu yang kian marak seiring kemajuan teknologi.

"Pembajakan ini sudah keterlaluan. Dampaknya luar biasa, mematikan industri musik dangdut. Banyak seniman dangdut alih profesi, karena produksi lagu dan CD terbelenggu maraknya pembajakan," ujar Rhoma.

"Jika terus dibiarkan, bagaimana nasib para pencipta lagu dan musisi dangdut nantinya. Harus ada kebijakan pemerintah yang membela kepentingan musisi dan pencipta lagu," ujarnya.

Soal Pribadi, Anggie Tidak Pernah Curhat kepada Mudji

Posted: 08 Oct 2012 10:23 AM PDT

KOMPAS/ALIF ICHWAN

Angelina Sondakh ke KPK -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (27/4/2012) kembali memeriksa anggota DPR dari Partai Demokrat, Angelina Sondakh sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2011. Anggie datang bersama Profesor Lucky Sondakh (tengah), ayah Angelina Sondakh, dan adik almarhum Adjie Massaid, Mudji Massaid (kiri)

JAKARTA, KOMPAS.com -- Meski terbilang sosok yang sangat dengan Angelina Sondakh, Mudji Massaid, adik kandung mendiang Adjie Massaid, mengaku tak begitu semua mengetahui seluk-beluk urusan pribadi Angie. 

Bahkan terkait urusan hubungan asmaranya dengan Kompol R. Brotoseno, Mudji mengaku tak begitu tahu. "Kalau itu (Broto) it's not my private life, she's like my sister," kilah Mudji saat ditemui di Studio PSI Pangadegan, Jakarta, Senin (10/8/2012).

Belakangan, intensitasi pertemuannya dangan Angie, mantan Puteri Indonesia yang menjadi anggota dewan dan kini tengah menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, memang agak kurang. "Saya lagi ada kesibukan lain. Tapi kalau ada waktu saya pasti datang (menjenguk) lagi," kata Mudji.

Bila bertemu Angie, obrolan mereka tak lepas dari urusan keluarga dan anak-anak Angie. "Ya paling ngomong urusan keluarga, anak-anak dan bercanda. Kalau ada waktu, saya pasti take care Keanu (anak Adjie Massaid dengan Angie). Main bersama," ujarnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Mudji sempat mengatakan bahwa ia tak mempermasalahkan hubungan antara Angie dan Brotoseno. Terlebih anak-anak Angie dan Adjie juga begitu dekat dengan Brotoseno. "Kami akan selalu men-support," tegas Mudji beberapa waktu lalu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan