Khamis, 11 Oktober 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Milisi Mali Incar Perempuan Tak Menikah

Posted: 11 Oct 2012 02:03 AM PDT

MALI - Milisi Mali dikabarkan menargetkan perempuan dalam operasi pengendalian massa mereka. Berdasarkan laporan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), milisi Mali mengincar perempuan yang tidak menikah, untuk dihukum atau bahkan dieksploitasi.

Milisi yang kini menguasai dua pertiga negara Mali tersebut, mendesak agar perempuan untuk menutupi kepala mereka dan memangkas hak mereka untuk bekerja. Selain itu, pihak milisi juga membuat daftar dari perempuan yang sudah hamil atau memiliki anak-anak tetapi tidak menikah. Hal ini menimbulkan ketakutan di kalangan perempuan Mali.

Menurut Asisten Sekretaris Jenderal PBB Ivan Simonovic, ada banyak kasus perempuan yang terpaksa mengungsi ke wilayah utara karena mereka tidak bisa bekerja. Selain itu, perempuan-perempuan ini tidak memiliki keluarga yang bisa mendukung mereka.

"Mereka (perempuan Mali) sangat takut dengan daftar yang dibuat oleh milisi. Kami tidak tahu apa yang dilakukan oleh milisi dengan daftar tersebut, yang jelas mereka takut akan ada tindakan terhadap mereka," ujarnya Simonovic, seperti dikutip Associated Press, Kamis (11/10/2012).

Simonovic menambahkan, jumlah dari pernikahan yang dipaksa juga terus meningkat. "Harga untuk membeli seorang istri diperkirakan mencapai USD1.000 atau sekira Rp9,6 juta (Rp9.649 per USD). Kadang hal itu juga disalahgunakan," jelas Simonovic.

Ketika sudah dipaksa untuk menikah, seorang perempuan Mali seringkali menikah dalam waktu pendek dengan pria yang mereka sebut sebagai suami. Hal ini sama saja dengan prostitusi dipaksakan dan tidak jarang pemerkosaan juga dialami oleh perempuan-perempuan ini.
(faj)

Tak Ada Senjata Rusia di Pesawat Suriah

Posted: 11 Oct 2012 02:02 AM PDT

MOSKOW - Badan pengatur ekspor senjata Rusia menegaskan, tidak ada senjata-senjata Rusia di dalam pesawat Suriah yang saat ini dihadang oleh Turki. Pada awalnya, pesawat itu dicurigai membawa persenjataan itu.

"Tidak ada senjata atau perangkat komunikasi militer di dalam cabin pesawat itu. Bila kami ingin mengirimnya, kami bisa melakukannya secara rutin, ketimbang dengan cara yang ilegal atau menggunakan pesawat sipil," ujar pihak penanggung jawab ekpor senjata Rusia, seperti dikutip Interfax, Kamis (11/10/2012).

Pesawat berjenis Airbus A320 itu, datang dari Moskow, Rusia, pada Rabu kemarin. Namun pesawat itu dihadang oleh jet F-16 milik Angkatan Udara Turki. Pesawat itu langsung dikawal masuk ke Bandara Esenboga di Ankara.

Menurut Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, ada aturan yang harus dicermati dalam penerbangan sipil. Setiap pesawat harus memberikan keterangan jelas mengenai kargo yang mereka bawa. Davutoglu pun mendapat informasi bahwa, pesawat itu membawa beberapa peralatan yang melanggar aturan penerbangan sipil.

Kepala Penerbangan Sipil Turki Bilal Eksi mengatakan, ada 37 penumpang dan awak yang berada di dalam pesawat. Sementara itu, Davutoglu memastikan seluruh penumpang di pesawat itu diperlakukan dengan baik dan diberikan makanan yang cukup ketika kargo diperiksa.(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan