Selasa, 9 Oktober 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


15 Kontainer Mineral Logam Gagal Diselundupkan

Posted: 09 Oct 2012 08:25 AM PDT

15 Kontainer Mineral Logam Gagal Diselundupkan

Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Selasa, 9 Oktober 2012 | 15:25 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 15 kontainer kapasitas 20 feet berisi mineral mengandung logam gagal diselundupkan ke negara China melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Potensi kerugian negara sebesar Rp 1,2 miliar pun akhirnya berhasil diselamatkan.

Puluhan ton logam pasir itu, kata Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Agung Kuswandono, memiliki kandungan utama berupa Zinc Oksida dan Silika Oksida dalam kemasan bag.

"Mineral logam tersebut termasuk barang pembatasan dan larangan ekspor," katanya kepada wartawan saat meninjau kontainer tersebut di kompleks pergudangan Jalan Kalianak, Surabaya, Selasa (9/10/2012).

Logam mineral tersebut diekspor oleh sebuah perusahaan asal Padang, Sumatera Barat yakni CV RS yang menggunakan jasa ekspor melalui PT MEL. Modus penyelundupannya dengan memalsukan dokumen ekspor menjadi barang berupa pigmen.

Perusahaan eksportir kini tengah diperiksa. Meski belum ditetapkan tersangka, tapi pihak yang bertanggung jawab akan dijerat pasal 102A huruf b dengan sanksi pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar dan atau pasal 103 huruf a dengan ancaman pidana maksimal 8 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar.

Selain mengamankan puluhan ton mineral pasir, selama Agustus - September, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean Tanjung Perak juga mengamankan lima kontainer berisi 22 ton rotan asalan, 35 ton rotan batang poles dan rotan sega asalan yang dirangkai menjadi tirai, 2,4 ton kayu gaharu, serta 2,8 ton kayu cendana.

Selain ke China, barang-barang itu rencananya akan diekspor ke Hongkong, Singapura dan Korea. "Selama kurun waktu tersebut, estimasi kerugian negara yang berhasil diselamatkan mencapai Rp 2,8 miliar. Itupun belum menyangkut kerusakan dan dampak lingkungan hidup yang diakibatkan dari eksportasi ilegal ini," tutup Agung.

Ditinggal Belanja, Toko Jasa Fotokopi Terbakar

Posted: 09 Oct 2012 08:20 AM PDT

Ditinggal Belanja, Toko Jasa Fotokopi Terbakar

Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Selasa, 9 Oktober 2012 | 15:20 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Sebuah toko kelontong dan jasa foto kopi milik Sukati di Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (9/10/2012), terbakar.

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun kebakaran tersebut cukup membuat warga gempar. Menurut Ulik, seorang saksi mata, asap api diketahui sudah membumbung tinggi berada di atas genting belakang toko. Mengetahui hal itu ia langsung berteriak sekencangnya untuk meminta bantuan warga sekitar.

"Awalnya saya mencium aroma sesuatu yang terbakar. Setelah saya lihat-lihat kok ternyata ada api itu di atas rumah. Saya langsung teriak," kata wanita penjual kue di SMP yang berada di dekat lokasi kebakaran ini.

Mengetahui kejadian itu, sebagian warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Sementara warga lainnya menyelamatkan barang-barang yang berada di dalam toko yang tengah ditinggal penghuninya kulakan atau belanja di Kota Kediri itu.

Dua unit mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk memadamkan api tersebut. Lokasinya yang berada di pinggir jalan sempat membuat arus lalu lintas jalur Kediri - Surabaya itu sedikit terganggu.

Api berhasil dipadamkan kurang dari sejam kemudian, dan api hanya merusak sebagian bangunan saja.

Sukati yang pulang seusai pemadaman dilakukan, langsung shock setelah melihat banyak warga berkerumun di depan rumahnya. Ia terlihat tertunduk lemas sesaat setelah turun dari kendaraan umum dan segera masuk ke rumahnya yang berada disamping toko.

Para tetangga kemudian menyusulnya untuk memberikan dukungan moral.

Setelah kebakaran, beberapa warga sekitar menyebut kebakaran tersebut karena adanya konsleting listrik. Sementara Kapolsek Papar Ajun Komisaris Imam Suroso mengatakan, kebakaran tersebut terjadi akibat selang kompor gas yang bocor.

"Penyebabnya karena kompor gas dan kerugian material sekitar Rp 350 ribu," kata Imam Suroso saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan