Isnin, 22 Oktober 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Kemampuan Fisik Hendaknya Jadi Prasyarat Calon Haji

Posted: 22 Oct 2012 11:08 AM PDT

MEKKAH, Kompas.com - Seluruh komponen bangsa hendaknya mengambil sikap atas batas kemampuan fisik calon jamaah haji agar angka kematian tidak terus membengkak.

Dua anggota Komisi IX DPR yang menjadi anggota Tim Pengawas Haji 2012, Putih Sari (Fraksi Gerindra) dan Churmania Abdul Halim (Fraksi PKB), seusai meninjau Balai Pengobatan Haji Indonesia di Mekkah, Senin (22/10/2012), mengatakan kemampuan fisik calon jamaah hendaknya menjadi salah satu prasyarat utama calon haji.

Dalam pemantauan Putih, sebagian besar jamaah yang meninggal dan sakit akibat penyakit yang disandangnya sejak di Tanah Air. Dia melihat sejumlah jamaah yang secara fisik tidak mampu melaksanakan ibadah haji tetapi kenyataannya berangkat juga.

"Selayaknya, mereka membadalkan hajinya pada anak atau sanak saudara seperti yang menjadi kebijakan bagi pemerintah Malaysia," kata Putih.

Sementara Churmania menyatakan agama juga mengatur bahwa orang tidak mampu melaksanakan ibadah haji karena fisiknya lemah bisa membadalkan hajinya. Membadal adalah mewakilkan ibadah haji kepada anak atau sanak saudara yang mampu secara fisik dan finansial.

"Kita tau ibadah haji ini hampir 90 persen membutuhkan kemampuan fisik yang prima," kata Curmania.

Jamaah haji diwajibkan berihram, umrah (tawaf dan sa'i) wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah, tawaf ifadah dan tawaf wada (perpisahan).

Keputusan menerapkan syarat kemampuan fisik itu harus melibatkan semua komponen bangsa terkait, seperti Kemenag RI, DPR RI, MUI, tokoh masyarakat dan ormas Islam.

Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan tidak mungkin melarang seseorang untuk tidak pergi ke tanah suci karena tua dan lemah fisik.

"Haji itu unik, jamaah mau berangkat dengan kondisi apapun. Tidak peduli dengan usia tua atau keadaan kesehatan seperti apa. Sebagian mereka rela meninggal di tanah suci bahkan ada yang ingin meninggal di tanah suci," kata Suryadharma di Jeddah, Kamis (18/10), ketika ditanya tentang usulan perlunya kualifikasi kemampuan fisik bagi calon haji.

Dia juga menyatakan bahwa wacana tentang perlu pembatasan usia dan kualifikasi fisik pernah dilontarkan tetapi akibatnya sejumlah pihak marah.

Di sisi lain dia mengungkapkan bahwa jamaah Indonesia tertua tahun ini berusia 110 tahun dengan kondisi fisik yang masih baik dan mampu berjalan tanpa tongkat. Calon haji tertua itu adalah Karto Marsaid bin Sonodrono, yang bergabung bersama kelompok terbang 6 dari embarkasi Banjarmasin dengan pesawat Garuda GA 8106.

Editor :

Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Pemberantasan Korupsi ibarat Berperang

Posted: 22 Oct 2012 10:52 AM PDT

Pemberantasan Korupsi ibarat Berperang

Penulis : Suhartono | Senin, 22 Oktober 2012 | 23:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan, pemberantasan korupsi yang saat ini dipimpinnya ibarat berperang.

"Ibarat perang, ini perang melawan korupsi di Indonesia. Sebagai pimpinan KPK, saya tak akan dan tak boleh mundur dari peperangan ini tanpa membawa hasil apa pun. Kalau saya tinggalkan medan perang ini, saya sama saja dengan seorang pengecut," tandas Abraham kepada Kompas, Senin (22/10/2012) malam di Jakarta.

Oleh sebab itu, tambah Abraham, ia tidak akan pulang kampung jika tidak membawa hasil. "Saya memang pernah berkata, saya akan pulang kampung jika saya tak berbuat apa-apa melawan korupsi. Tapi, apakah saya benar-benar tidak berbuat apa-apa selama setahun ini?" tanyanya.

Ia berharap masyarakat adil menilainya dan memberikan apresiasi jika ia memang sudah berbuat sesuatu bagi masyarakat.

"Jangan hanya melihat satu kasus saja, misalnya saya baru dinilai berhasil jika sudah menuntaskan kasus Bank Century. Jangan begitu. Ini tidak adil bagi KPK," tuturnya.

Abraham mengatakan, ia sudah menangani banyak kasus korupsi. "Apakah kasus-kasus yang sudah ditangani KPK, seperti kasus wisma atlet, pengadaan kitab suci Al Quran, Hambalang, dan kasus Simulator bukan kasus besar? Kasus ini sangat besar hambatannya, tetapi saya menghadapinya."     

"Jadi, tidak ada istilah surut bagi KPK dalam berperang melawan korupsi. KPK harus gencar dalam memerangi kasus korupsi, kasus apa pun. Sekali lagi, kasus Bank Century itu bisa ditangani dan tidak ada hambatan apa-apa. Saya akan tuntaskan dan meningkatkannya ke penyidikan," lanjut Abraham lagi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan