Isnin, 22 Oktober 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Foto National Geographic akan dilelang

Posted: 22 Oct 2012 08:31 PM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Foto sejarah dan kontemporer karya seni dari arsip National Geographic Society diharapkan bisa mendulang lebih dari 3 juta dolar AS saat dijual dalam pelelangan di bulan Desember, kata rumah lelang Christie pada Senin.

Pada penjualan 6 Desember, sekaligus malam perayaan ulang tahun  ke-125 , menyertakan foto dari tahun 1800-an hingga sekarang, lukisan dari artis seperti Andrew dan Newell Convers Wyeth dan karya seni dari bidang geografi, arkeologi, kehidupan liar dan dunia seni.

Lukisan dua pembajak milik Newell Convers Wyeth, "The Duel on the Beach", diharapkan bisa menjadi karya sukses dengan penjualan yang diperkirakan mencapai 800 ribu hingga 1,2 juta dolar AS, sedangkan foto Steve McCurry, "Afghan Girl" bisa terjual dengan harga 50ribu dolar AS.

The North American Indian, rekaman kultur suku Amerika asli oleh Edward S. Curtis dengan teks dan foto, bisa terjual 900ribu dolar AS.

"Saat kami merayakan pencapaian kami dan menantikan pencapaian kedepan, kami senang bisa membawa karya seni khusus ini ke publik dan memungkinkan mereka untuk berbagi warisan kekayaan National Geographic," kata Wakil Presiden komunitas dan Direktur National Geographic Image Collection, Maura Mulvihill, seperti dikutip oleh Reuters.

Sebagian besar dari 11,5 juta gambar dari koleksi fotografi, ilustrasi dan lukisan tidak pernah dipublikasikan atau dipamerkan, katanya.

The National Geographic Society, yang berpusat di Washington, D.C., adalah salah satu lembaga ilmiah nonprofit dan organisasi pendidikan terbesar. Hasil penjualan akan digunakan untuk melestarikan arsip milik komunitas serta untuk mendukung karir fotografer serta seniman.

(dny)

Pemberontak Suriah digaji oleh asing

Posted: 22 Oct 2012 07:36 PM PDT

Anggota Tentara Pembebasan Suriah berada di garis depan di wilayah al-Mid, kota Aleppo, Suriah utara, Kamis (11/10). (REUTERS/Zain Karam)

dibayar 150 dolar Amerika Serikat per bulan

Berita Terkait

Aleppo, Suriah (ANTARA News) - Setelah berbulan-bulan berperang tanpa dibayar, pemberontak Suriah di Aleppo akhirnya menerima gaji pertama, dibayar dengan uang setidak-tidaknya sebagian dari dana negara asing.

Di daerah kota tua Aleppo, pemberontak menyebut nama mereka ke perwira Suriah pembelot Kolonel Abdul Salam Humaidi, yang mencari dalam daftar dari komandan pemberontak sebelum membayar 100 dolar Amerika Serikat.

Pemberontak itu membuat sidik jari dengan tinta di samping nama mereka untuk menunjukkan mereka sudah dibayar.

Saat mereka berkumpul, tembakan senapan terdengar dari tempat lain di kota tua itu, hanya satu dari banyak daerah di bekas ibukota niaga Suriah itu, yang menjadi medan laga pasukan Presiden Bashar Assad dengan pemberontak, yang ingin menggulingkan pemerintahnya.

"Dewan tentara revolusioner menyalurkan gaji bulanan untuk pejuang, terutama di garis depan," kata Humaidi kepada AFP.

Semua petempur sekarang dibayar 150 dolar Amerika Serikat per bulan, tapi bisa berubah pada masa depan, dengan gaji berbeda bagi yang sudah menikah dan yang di garis depan, katanya.

Humaidi menyatakan membelot dari tentara setelah 30 tahun bertugas, karena pemerintah korup dan sektarian. Ia kini pejabat keuangan untuk pemberontak Dewan Tentara Revolusioner.

Ia menolak mengatakan asal uang gaji tersebut, tapi komandan pemberontak di Aleppo kepada AFP menyatakan itu berasal dari bantuan asing dan pendukung lain, meskipun mereka berbeda negara.

"Dewan Tentara menyalurkkan gaji, dengan dukungan Qatar, 150 dolar seorang terdaftar untuk dua bulan," kata Haji Bab, komandan di Brigade Tawhid, dengan menambahkan bahwa yang tidak terdaftar tidak dibayar.

Ahmed Arur, komandan di brigade Saqur Sham, menyatakan bantuan asing dan pedagang digunakan untuk membayar gaji untuk Tentara Pembebasan.

Sheikh Mahmud Mujadami, komandan dari brigade Halab Shahbaa, menyatakan sumber uang termasuk Turki, negara Teluk, negara Islam, dan Perhimpunan Cendekiawan Muslim.

Untuk petempur melawan senjata berat pemerintah Assad dengan senjata ringan, yang mereka kadangkala kekurangan peluru, uang itu terlalu lama datang.

"Kami memperoleh gaji 150 dolar dan kami akan menggunakannya untuk uang saku dan keluarga, untuk rumah," kata Mohammed Nasser, yang bertempur enam bulan tanpa dibayar.

Ia menikah dan memiliki seorang putra, tapi keluarganya bertahan dengan bantuan saat di Turki. Sekarang, mereka kembali di Suriah.

Ahmed Shawaf menyatakan bertempur lima bulan tanpa gaji dan bahwa sementara itu tidak menyebabkan kesulitan keluarganya, "banyak kesulitan" bagi yang bekerja hanya satu, dan ia berhenti bekerja karena revolusi.

Ia menyatakan komandan batalion secara pribadi dapat memutuskan memberi bantuan kepada petempur.

Hussein Ristum membelot dari polisi sekitar tiga bulan lalu dan kehilangan gajinya.

"Saya tergantung pada gaji untuk keluarga saya, tapi berkat Tuhan, di brigade Tawhid ini, kami tidak perlu apa-apa. Kami menerima segalanya," katanya.

Pasukan pemberontak membantu keluarganya saat ia bertugas tanpa dibayar. Ia menyatakan ada kesulitan, tapi berkat Tuhan, Tentara Pembebasan dan teman-teman memberi perumahan.

(B002)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan