Jumaat, 5 Oktober 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Tiket Noah di Semarang terjual 60 persen

Posted: 05 Oct 2012 07:27 AM PDT

Penyanyi kelompok musik Noah, Nazril Irham atau Ariel menyanyikan lagu hit pada konser Noah "Born To Make History" di Surabaya, Jatim, Jumat (28/9) malam. Dalam konser tersebut Noah membawakan 15 lagu andalannya antaralain, "Separuh Aku", "Menghapus Jejakmu", "Langit Tak Mendengar". (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat)

... panggung didesain tematik dan unik yang akan mendukung penampilan Noah nanti...

Berita Terkait

Semarang (ANTARA News) - Tiket konser Noah, band yang dipunggawai Nazril Irham (Ariel) dan para mantan personel Peterpan, di Semarang pada 6 Oktober 2012 sampai saat ini sudah terjual 60 persen.

"Kami sediakan 6.000 tiket. Target kami, 3.000 tiket konser Noah di Semarang ini bisa terjual," kata CEO Rajawali Indonesia Communication, Anas Alimi, di Semarang, Jumat.

Rajawali Indonesia Communication, selaku joint promotor penampilan Noah di Semarang dan Yogyakarta itu memastikan pembelian tiket masih bisa dilakukan menjelang konser pada Sabtu, 6 Oktober 2012.

Alimi mengakui tiket konser itu disiapkan dalam beberapa kelas, seperti VIP seharga Rp600 ribu/lembar, tribune sebesar Rp275 ribu/lembar, dan kelas festival A (Rp250 ribu) dan festival B (Rp150 ribu).

Dari semua kategori kelas itu, kata dia, yang paling banyak diserbu memang kelas festival, di samping VIP juga banyak diminati para sahabat, yakni sapaan akrab untuk para penggemar band Noah.

Dibandingkan dengan konser Noah di Yogyakarta yang rencananya berlangsung pada 17 Oktober 2012, ia mengatakan dari tiket yang disediakan sebanyak 4.000 lembar sampai sekarang sudah terjual sekitar 80 persen.

"Ya memang kondisinya berbeda, di Yogyakarta kan memang banyak anak-anak muda. Namun, kami optimistis sampai menjelang konser di sini, Sabtu besok, lebih banyak tiket terjual," katanya.

Berkaitan dengan konser Noah di Semarang, ia menjelaskan konsepnya menceritakan perjalanan band itu mulai dari Peterpan hingga lahir Noah yang didukung dengan efek dua dimensi layar LED (light-emitting diode).

"Kami sudah siapkan semuanya, mulai tata suara, tata lampu, dan sebagainya. Tata panggung didesain tematik dan unik yang akan mendukung penampilan Noah nantinya. Lihat saja saat konser besok," katanya.

Para sahabat yang membeli tiket konser di Semarang, kata Anas, ternyata tidaknya dari Kota Atlas, tetapi dari berbagai kota sekitar, seperti Salatiga, Ungaran, Pekalongan, Jepara, Kudus, dan Batang.

Sementara itu, Ariel mengaku akan memberikan penampilan terbaiknya pada konser di Semarang dan berharap penampilan mereka bisa dinikmati dan dihargai semua warga Kota Atlas, termasuk pada sahabat.

Konser Noah di Semarang itu merupakan rangkaian tur di sembilan kota di Indonesia dan menjadi kota kedua setelah Surabaya, yang akan diakhiri dengan penampilan Noah di Jakarta pada 2 November 2012. (*)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Belajar menyulam gratis di Festival Sulam Internasional

Posted: 05 Oct 2012 07:01 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Pelatihan singkat menyulam yang berlangsung di area Festival Sulam dan Bordir Internasional ramai diikuti puluhan ibu dan remaja putri.

Acara yang berlangsung di Balai Sidang Jakarta pada 4-7 Oktober ini memberikan kesempatan bagi pengunjung mengikuti pelatihan menyulam gratis dengan dibim bing oleh para anggota Komunitas Menyulam Indonesia.

Ketua Komunitas Menyulam Indonesia, Salfrida N Ramadhan mengungkapkan sejak dibuka oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono pada Kamis (4/10) sudah puluhan orang datang untuk belajar menyulam.

"Peminatnya banyak dan pengunjung antusias belajar berbagai tehnik menyulam. Ada 18 tehnik menyulam yang bisa dipelajari di sini. Diantaranya motif strumpwork, brazilian, kasap Aceh, sulam tumpar, sulam dasar, sulam bayangan, juga sulam karawang," kata perempuan yang juga mantan diplomat ini.

Frida mengungkapkan menyulam tidak hanya soal memasukkan benang ke dalam jarum lalu mulai menyulam mengikuti pola.  

"Menyulam itu harus dari hati. Memerlukan kesabaran, kecermatan, dan ketelitian. Dalam sulaman itu ada emosi, ada rasa bahagia, dan kepuasan tersendiri ketika telah menyelesaikan sebuah sulaman," kata Frida yang telah menghasilkan ratusan karya sulam dengan berbagai tehnik ini.

Dengan adanya festival sulam, Frida berharap kegiatan ini dapat mengenalkan kembali kegiatan menyulam pada publik, khususnya kaum perempuan.

Festival sulam dan bordir internasional akan berlangsung mulai 4 hingga 7 Oktober 2012 mendatang dan bertemakan emboridery in global friendship.

Dalam Festival kali ini selain pameran dan demo bordir dan sulam, juga diselenggarakan peragaan busana, seminar, workshop, talkshow juga pertunjukan musik.

Kegiatan ini rencananya menjadi agenda rutin yang digelar setiap dua tahun sekali di Jakarta.
(R022)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan