Ahad, 23 September 2012

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Indonesia Diminta Selesaikan Peer Jadi Kiblat Fesyen

Posted: 22 Sep 2012 11:42 PM PDT

AMBISI pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen dunia memang bukan tanpa sebab. Pasalnya, pertumbuhan industri fesyen di Tanah Air dinilai mengalami peningkatan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir.
 
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya masih ada banyak hal yang harus dibenahi. Seperti kita ketahui, untuk menjadi kiblat mode dunia, Milan tidak mendapatkannya dengan cara yang mudah ataupun instan. Butuh waktu hingga lebih dari 50 tahun untuk membuat salah satu kota di Italia tersebut menjadi seperti sekarang.
 
Menurut Ketua Umum Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) Sjamsidar Isa, pencanangan Indonesia menjadi kiblat fesyen dunia sebenarnya sudah dilakukan sejak sebelum krisis moneter melanda Indonesia. Akan tetapi, pelaku industri fesyen Tanah Air dinilai belum mampu memberikan dukungan yang maksimal.
 
"It's not easy, sebelum tiga stake holder (fesyen desainer, industri tekstil, pengusaha garmen) bisa bekerja sama, Indonesia belum mampu menjadi kiblat fesyen," tuturnya saat berbincang secara eksklusif dengan Okezone di Energy Building, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, belum lama ini.
 
Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Tjammy ini menuturkan, untuk mewujudkan mimpi tersebut, banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh berbagai pihak yang terkait.

"Yang paling penting ialah semua pihak itu harus bisa melepaskan ego masing-masing, setelah itu perbanyak exercise sampai benar-benar orang luar mau mampir dulu ke Indonesia," tutupnya. (ina)
(tty)

Edward Hutabarat: Batik Itu Tidak Ada Tren

Posted: 22 Sep 2012 11:07 PM PDT

PERKEMBANGAN batik Indonesia makin hari makin melesat di dalam negeri ataupun mancanegara. Perancang busana Edward Hutabarat pun berani mengklaim bahwa batik tidak memiliki tren sendiri. Menurutnya, batik itu sepanjang masa.  
Sebagai salah satu desainer ternama di Tanah Air, pria yang akrab disapa Edo ini tetap konsisten dalam mengembangkan kecintaannya terhadap kain batik. Perancang busana yang baru-baru ini telah memenangkan Anugerah Bintang Luminar 2012 tersebut mengatakan bahwa batik itu abadi dan tidak ada tren yang harus diterapkan.
 
"Batik itu tidak ada tren, dalam artian karena batik itu untuk negeri yang tropis, jadi batik itu longlast," tutur Edo kepada Okezone usai acara malam Anugerah Bintang Luminar 2012 di Balai Kartini, Jakarta, beberapa waktu lalu.
 
Dikatakan pria yang sudah berkecimpung di industri mode selama 30 tahun, pendekatan secara individu dengan riset yang dilakukan membuktikan bahwa dirinya sangat mencintai kain batik Indonesia. Dia pun ingin melestarikannya sampai harus berkorban mengenal proses pembatikan secara tradisional.
 
Baginya, motif-motif batik Indonesia sangat kaya dan banyak pilihan yang bisa diambil untuk menciptakan tren itu sendiri. "Kita mau bilang, tren sekarang banyak, pilihan motif batik banyak, bisa dipilih dari kota mana saja, seperti Solo, Kudus, Yogyakarta, dan lain-lain," tutupnya. (ina)
(tty)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan