Ahad, 23 September 2012

Republika Online

Republika Online


Iran Tuding Siemens Sabotase Fasilitas Nuklir

Posted: 23 Sep 2012 08:15 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sebuah perusahaan terkemuka Jerman disebut telah menanamkan bahan peledak dalam peralatan nuklir yang dipesan Iran. Hal itu dinilai sebagai upaya sabotase terhadap fasilitas nuklir Iran yang tengah diincar negara-negara Barat.

"Mata-mata pertahanan kami berhasil menemukan bahan peledak dalam peralatan bagi aktivitas nuklir yang telah dijual ke Iran," kata Ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri, Parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi seperti dilansir Press TV, Ahad (23/9).

Boroujerdi mengatakan, perusahaan Jerman yang dimaksud adalah perusahaan teknologi terkemuka, Siemens. Ia menyatakan, Siemens harus bertanggung jawab atas sabotase tersebut."Peralatan ini diperkirakan akan meledak setelah implementasi sabotase terhadap seluruh sistem. Tapi plot ini berhasil dinetralisir berkat kewaspadaan para ahli Iran," ujarnya.

Siemens sendiri menampik tudingan tersebut. Perusahaan multinasional itu menyangkal telah menanamkan bahan peledak dalam peralatan yang dijual ke Iran tersebut.

20 Unit KRL PT KAI Commuter Tiba di Tanjung Priok

Posted: 23 Sep 2012 08:02 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodetabek mendatangkan 20 unit Kereta Rel Listrik (KRL). Corporate Secretary PT KAI Commuter Jabodetabek, Makmur Syaheran mengatakan, kereta tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (24/9) pukul 07.30 WIB.

Proses penurunan KRL ini akan membutuhkan waktu sekitar 20 jam. Rencananya, kereta akan dipindahkan dari Stasiun Pasoso Tanjung Priok ke Balai Yasa Manggarai.

Kedatangan KRL ini merupakan program PT KAI Commuter untuk menambah jumlah armadanya di tahun 2012. Menurut Makmur, target penambahan armada KRL di tahun ini mencapai 90 unit. Sebelumnya, sebanyak 30 unit KRL seri 6000 telah tiba pada April dan Mei 2012.

Pengadaan armada ini akan terus dilakukan hingga akhir tahun 2019. Makmur juga menambahkan rencananya sebanyak 40 unit KRL seri 6000 yang lain akan tiba pada Oktober hingga November 2012 mendatang.

Dengan penambahan 20 unit KRL ini, total armada yang telah dibeli PT KAI mencapai 268 unit. Diharapkan dengan penambahan armada ini, program pemerintah untuk mengangkut penumpang sebanyak 1,2 juta per hari dapat terwujud.

"Nanti dapat menambah kapasitas penumpang dan juga menambah perjalanan," kata Makmur ketika dihubungi Republika.

Penambahan armada KRL ini juga diikuti dengan peningkatan kapasitas prasarana seperti stabling (tempat parkir KRL), penambahan gardu listrik, penambahan daya listrik, perbaikan persinyalan, dan juga perpanjangan dan peninggian peron serta penambahan kapasitas perawatan sarana.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan