Jumaat, 21 September 2012

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Berteman di Facebook dengan Mantan, Bahayakan Jiwa Anda

Posted: 21 Sep 2012 06:12 AM PDT

JEJARING sosial Facebook memang dapat mendekatkan memperluas pertemanan Anda. Namun sebaiknya, hindari berteman dengan mantan kekasih.

 
Putus hubungan dengan mantan kekasih tak lantas berarti seluruh hubungan dengannya putus. Bagi beberapa orang, tak ada masalah untuk mempertahankan pertemanan dengan mantan kekasih di jejaring social Facebook.
 
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, menemukan bahwa terus- menerus mengecek keadaan mantan lewat Facebook dapat menciptakan stres yang tinggi.
Tak hanya itu, stres ini juga dapat menurunkan perkembangan pribadi seseorang. Studi ini juga menunjukkan bahwa responden merasakan gairah seksual pada mantan kekasihnya.
 
"Terlepas dari apakah Anda masih berteman atau tidak dengan mantan di Facebook, terus mengecek keadaannya lewat Facebook sangat berpengaruh pada tingkat stres Anda. Khususnya usai putus," ungkap Tara C Marshall, salah satu peneliti dari Brunel University di London.
 
Di lain pihak, peneliti juga menemukan bahwa segala bentuk update dari mantan kekasih akan
membangkitkan ketertarikan pada sang mantan.
 
Peneliti juga menemukan bahwa sikap ini berkaitan dengan pemulihan emosional usai berpisah.
"Oleh karena itu, menghindari mantan kekasih, baik offline dan online merupakan cara terbaik untuk memulihkan perasaan sakit hati," tutupnya, sebagaimana dilansir Everydayhealth.
(tty)

Hadapi Masa Pensiun, Foke Butuh Dukungan Keluarga

Posted: 21 Sep 2012 06:00 AM PDT

HARAPAN Fauzi Bowo (Foke) untuk kembali menjadi DKI 1 pupus sudah. Kini jelang masa pensiun, dukungan keluarga akan menjadi begitu berharga.
 
Hasil perhitungan sementara Pemilukada DKI Jakarta 2012 menyatakan Cagub dan Cawagub, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) unggul dari Foke- Nachrowi Ramli (Nara). Bila hal ini benar, maka Fauzi Bowo yang kini telah berusia 64 tahun, sedianya mempersiapkan diri dalam menghadapi masa pensiun.
 
"Pada usia 60-an, individu masuk pada tahap retirement (pensiun), di mana dia berpisah secara resmi dari karier dan pekerjaannya," tutur tutur Fredrick Dermawan Purba M. Psi lewat e-mail yang diterima Okezone, Jumat (21/9/2012).
 
Menurut Psikolog dan Dosen Muda Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Bandung ini, peran serta keluarga maupun orang-orang terdekat lainnya pada seorang yang akan atau sedang memasuki masa pensiun ini sangatlah penting.
 
"Bekerja merupakan sumber yang besar untuk mendapatkan dukungan sosial, terutama saat orang mulai menua," kata psikolog yang akrab disapa Bang Jeki ini.
 
Pada masa pensiun, kualitas pertemanan dan dukungan jauh lebih penting dari sekadar kuantitas.
 
"Karenanya keluarga dan teman-teman terdekat perlu menemani, menstimulasi, dan memberi dukungan pada sang pensiunan. Mereka juga perlu membantu sang pensiunan untuk menemukan teman-teman maupun lingkungan pergaulan baru agar menambah dukungan sosial yang diterimanya," jelasnya.
 
Berikut ini, psikolog yang disebut Bang Jeki menjelaskan bentuk dukungan lain yang dapat diberikan pada keluarga yang tengah memasuki usia pensiun.


Sumber informasi
 
"Jadilah sumber informasi, membantu sang pensiunan mengembangkan keberhargaan dirinya, membantunya bersenang-senang, bahagia, dan sejahtera," katanya. Tetap libatkan pensiunan dalam kegiatan keluarga, pengambilan keputusan yang terkait dengan keluarga besar maupun lingkungan sekitar.
 
Berikan kendali
 
Keluarga sedianya dapat memberikan kontrol pada sang pensiunan terkait aspek-aspek tertentu kehidupan bersama keluarganya. "Berilah tugas dan tanggungjawab khusus yang dapat dia lakukan dengan baik. Hal ini untuk mengembangkan keberhargaan diri sang pensiunan," kata Bang Jeki.


Menjaga kesehatannya
 
Menurut Bang Jeki, pihak keluarga sedianya dapat membantu menangani masalah  kesehatan fisik dan emosional, yang umumnya muncul pada masa-masa awal pensiun. Menjaganya saat dia sakit, menangani keluhan-keluhan yang sering dimunculkan, menjaga pola makan dan olahraga, dan lain-lain.


Kedekatan dengan keluarga
 
Saat sebelumnya bekerja, seseorang mungkin banyak melewatkan kesempatan untuk berkumpul bersama keluarganya. "Mengunjungi secara teratur dan membawa sang cucu umumnya sangat membantu pensiunan untuk mendapatkan kebahagiaannya selama masa pensiun," kata pria berkacamata ini.


Berikan apresiasi
 
Tunjukkan apresiasi dengan menunjukkan apa yang berhasil dia perbuat untuk keluarganya, orang lain sekitarnya, bangsa dan negara. Mendapatkan kesadaran bahwa dia telah menjalani suatu "perang yang bagus" sepanjang hidup, dan membawa hal-hal positif pada orang lain akan menjadi sumber kesehatan mental bagi sang pensiunan. Jangan menyoroti kegagalannya, tapi pada keberhasilannya.
(tty)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan