Jumaat, 21 September 2012

Republika Online

Republika Online


Kemenangan Jokowi-Ahok, Kemenangan Rakyat

Posted: 21 Sep 2012 10:44 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya pasangan Joko Widodo dan Basuki Thahaja Purnama sebagai pemenang dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta dipandang sebagai fenomena. Pasalnya, pasangan tersebut hanya didukung dua partai politik.

Bandingkan dengan rivalnya, pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli yang didukung partai-partai besar. Perbedaan dukungan tersebut tidak menghentikan pasangan yang akrab disapa Jokowi dan Ahok itu dari memperoleh kemenangan, setidaknya berdasarkan berbagai hasil hitung cepat.

Sejarawan JJ Rizal menilai kemenangan mereka merupakan kemenangan atas kedaulatan rakyat. Ia kemudian menjelaskan kelahiran kedaulatan rakyat bermula di Jakarta.

"Kehadiran Jokowi dan Basuki mengingatkan Jakarta pada awal abad ke 20 dimana terdapat orang-orang yang merintis ide zaman baru," ujarnya dalam diskusi bertema 'Belajar dari Pemilukada DKI Jakarta' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).

Hal yang perlu digarisbawahi dari kemenangan Jokowi Ahok, lanjutnya, sebenarnya bukan merupakan fenomena luar biasa. Itu terwujud karena hasrat rakyat untuk memiliki pemimpin yang memahami keinginan mereka telah menemui mediumnya. Rizal mengatakan jarang ada sosok pemimpin yang mewakili kepentingan publik.

Sebagai contoh, hal itu terlihat dari simbolisasi kuat yang pasangan itu lakukan saat berkampanye. Pasangan itu kerap naik angkutan umum, seperti Kopaja saat mengunjungi kampung-kampung. Poin yang perlu diingat, harus ada langkah konkrit yang dibuat.

Dalam hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, pasangan Jokowi-Ahok dinyatakan menang tipis dari pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Hitung cepat versi Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan pasangan Jokowi-Ahok memimpin dengan 53,75 persen, sedang Foke-Nara hanya didukung 46,25 persen. Sementara, Indobarometer menghitung suara calon yang disokong PDI-Perjuangan ini menguasai dengan 54,3 persen suara.

Densus Tangkap Terduga Teroris Lain

Posted: 21 Sep 2012 10:37 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris lainnya bernama Nawa (22) di rumahnya di Jalan Halilintar, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Sabtu (22/9) sekitar pukul 09.30 WIB. Keterangan yang dihimpun, aparat membawa pergi Nawa dengan istri dan seorang anaknya yang lahir saat Lebaran 2012 itu, dari rumahnya tersebut dengan menggunakan mobil.

Nawa setiap hari bekerja di rumahnya sebagai tukang reparasi barang-barang elektronik. Tetapi, tidak ada warga sekitar yang meminta perbaikan barang-barang elektroniknya yang rusak kepada Nawa, karena keluarga itu cenderung bersikap tertutup.

Mereka yang datang untuk meminta Nawa memperbaiki barang-barang elektronik itu justru datang dari luar kawasan setempat.
"Kalau Nawa memang asli sini, anak bungsu dari Ibu Muhaimin, bapaknya sudah meninggal. Isterinya juga tertutup," kata Tri Sumaryati, seorang tetangga terduga teroris itu.]

Suatu kali, katanya, dirinya pernah bertanya kepada istri Nawa. "Kalau keluar rumah hanya kalau ke masjid, waktu saya tanya namanya hanya menjawab kalau istrinya Nawa, setelah shalat juga tidak mau menyapa dan salaman dengan lainnya," katanya.

Ia mengaku, hingga saat ini tidak tahu nama istri dan anak Nawa itu. Hingga sekitar pukul 11.00 WIB, petugas masih melakukan olah tempat kejadian, sedangkan aparat kepolisian dan TNI dengan berbagai perlengkapan masih berjaga-jaga di kawasan itu.

Rumah Nawa oleh petugas telah dipasang garis polisi, sedangkan masyarakat setempat berkerumun untuk melihat lokasi penangkapan itu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan