Jumaat, 21 September 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Tertawa Saat Pemeriksaan, Pejabat China Dipecat

Posted: 21 Sep 2012 06:01 AM PDT

BEIJING - Tertangkap kamera tengah tertawa di lokasi kecelakaan bus, seorang pejabat keamanan China dipecat. Peristiwa pemecatannya itu terjadi setelah gambar dirinya yang tengah menyeringai tersebar luas.

"Yang Dacai telah dipecat dari jabatannya atas kesalahan serius," ujar salah seorang pejabat di Provinsi Shaanxi, seperti dikutip BBC, Jumat (21/9/2012).

Yang kabarnya tertangkap kamera tengah tertawa ketika mengunjungi lokasi kecelakaan dimana sekira 36 orang tewas dalam insiden tersebut. Kemarahan publik meningkat setelah mereka mendapati Yang menggunakan jam tangan mewah dalam foto tersebut.

"Sebuah penyelidikan atas Yang menunjukkan perilaku yang tidak pantas atas sikapnya yang menyeringai dan mengenakan jam tangan mewah. Hal tersebut membuatnya melakukan kesalahan serius," ujar Komisi Disiplin Partai Komunis di Shaanxi.

"Kami masih menyelidiki lebih lanjut kemungkinan masih ada kesalahan-kesalahan lain yang dilakukan Yang," sebut pernyataan komisi itu.

Yang diketahui merupakan Kepala Biro Keselamatan Provinsi Shaanxi. Dalam akun Twitternya Yang menanggapi "insiden" menyeringai tersebut.

"Hati saya berat ketika melakukan hal tersebut. Ketika saya sampai di lokasi kejadian sejumlah pejabat tampak gugup menyambut saya dan saya pun berusaha membuat suasana sedikit cair. Mungkin saya tidak sadar bahwa saya keterusan saat itu," tulis Yang dalam Twitternya.

Sementara itu terkait dengan jam tangan mewahnya, Yang mengatakan, dia menggunakan uang legal untuk membeli jam tersebut. Bahkan Yang mengklaim dia memiliki beberapa jam tangan dan yang paling mahal harganya mencapai USD5.550 atau sekira Rp52 juta (Rp9.546 per USD).

Sebelumnya awal bulan ini salah seorang siswa sempat mengajukan agar biro keuangan provinsi mempublikasi penghasilan Yang. Namun permintaan itu ditolak.(rhs)

Ibu Negara Prancis Kembali Picu Kontroversi

Posted: 21 Sep 2012 05:01 AM PDT

PARIS - Ibu negara Prancis, Valerie Trierweiler kembali memicu kontroversi menyusul desas-desus yang menyebutkan dirinya akan tampil sebagai presenter berita di sebuah stasiun televisi. Sebagian kalangan menilai sebagai seorang ibu negara, Trierweiler tidak seharusnya melakukan hal tersebut.

Seorang analisis politik di Cevipof, Bruno Cautres menyebut, keberadaan Trierweiler sebagai pasangan Presiden Francois Hollande dapat menimbulkan resiko terhadap dukungan rakyat. Hal ini dikhawatirkan mengingat sosok Trierweiler kerap memancing kontroversi.

"Hollande yang tengah berjuang dengan persoalan ekonomi, tingkat pengangguran yang tertinggi dalam 13 tahun terakhir dan popularitas yang menurun, tidak seharusnya mengambil resiko dengan memiliki pasangan yang berperilaku tidak pantas seperti itu," ujar Cautres, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (21/9/2012).

"Terjadi krisis dan Prancis mulai memiliki keraguan terkait siapa sosok Hollande yang sebenarnya dan apa rencananya. Dia perlu memperbaiki kembali citranya setelah serangkaian kontroversi, Trierweiler tidak lagi berhak membuat kesalahan," imbuhnya.

Bukan kali ini saja Trierweiler terlibat dalam kontroversi. Satu bulan setelah Hollande dilantik sebagai Presiden Prancis, Trierweiler juga sempat menjadi perhatian setelah dia menyatakan, dukungannya terhadap lawan Segolene Royal yang tak lain adalah mantan kekasih Hollande dan ibu dari empat anaknya.

Dalam pemilu parlemen mendatang Royal diketahui mengincar posisi di parlemen sebagai perwakilan dari Kota La Rochelle yang terletak di barat Prancis. Sebagai sesama kader Sosialis, Presiden Hollande pun menyatakan dukungannya kepada Royal atas pencalonan dirinya.

Namun Trierweiler dikabarkan turut berkomentar atas pemilu parlemen. Bahkan dalam akun Twitternya, Trierweiler dengan jelas menyampaikan dukungan kepada pesaing utama Royal, Olivier Falorni.

Tindakan Trierweiler sontak membuatnya menjadi buah bibir sehingga Perdana Menteri Prancis Jean-Marc Ayrault mendesak Trierweiler agar dapat bersikap lebih bijaksana.

Hubungan antara Hollande, Royal dan  Trierweiler selama ini telah menjadi santapan hangat bagi media Prancis. Sebelum terpilih, Hollande berjanji untuk menjaga kehidupan pribadinya. Namun kontroversi yang kerap dilakukan Trierweiler telah membuat hal tersebut hampir sulit dilakukan.

"Hollande berkampanye dan mengidentikkan dirinya sebagai seorang pria normal. Kami yakin dia tidak seperti Nicolas Sarkozy. Kami yakin dia mampu memisahkan kehidupan pribadi dengan tugasnya sebagai kepala negara namun Trierweiler membuatnya sulit," ujar salah seorang pengamat Laurent Dubois.

"Tindakan-tindakan Trierweiler adalah sebuah "kecelakaan". Ini bukan hanya kesalahan perilaku namun kesalahan politik yang nyata," tegas Dubois.(rhs)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan