Sabtu, 30 Jun 2012

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Siasat Langgeng Jalani LDR (I)

Posted: 30 Jun 2012 10:17 AM PDT

TIDAK mudah memang menjalani hubungan jarak jauh. Selain risiko yang besar, hubungan ini juga butuh pengorbanan dan usaha yang tidak sedikit.
 
Pasangan yang memilih Long Distance Relationship (hubungan jarak jauh) telah mengetahui bahwa hubungan ini memiliki risiko yang tinggi. Namun, jika Anda melihat masa depan yang cerah bagi hubungan bersama pasangan, tak ada salahnya untuk menjalaninya. Bila tak ingin segala perjuangan Anda gagal dan tanpa hasil, ikutilah beberapa langkah ini. Berikut bocorannya, seperti dilansir iVillage.
 
Saling memberi kejutan
 
Rutinitas menjadi sebuah hal yang baik bagi hubungan jarak jauh. Anda dapat mengetahui kapan Anda akan saling bertemu. Namun, tak ada salahnya untuk bersikap lebih romantis.
 
"Ini dapat berarti melakukan phone sex atau saling berkirim e-mail mesra," kata Caroline Tiger, penulis buku The Long Distance Relationship Guide. Hindari menghabiskan uang Anda untuk membeli bunga.  "Kunjungilah dia sebagai kejutan. Ini merupakan hadiah terbaik yang dia terima."
 
Pertahankan kehidupan seks
 
Hanya karena Anda tidak tidur bersama setiap malam, bukan berarti hubungan Anda menjadi kering dari kemesraan. "Otak kita merupakan organ terbesar untuk seks," ungkap Kerner, Ph.D kontributor GoodinBed.com.
 
Karenanya, gunakan jarak sebagai nilai tambah untuk merangsang mental satu sama lain. "Pelajari cara untuk berbicara dan mengirim pesan dalam cara yang sensual," saran Tiger. Tidak perlu berlebihan, pastikan saja kedua hasrat dapat terpenuhi.
 
Rencanakan kunjungan
 
Tonya Reiman, penulis buku The Body Languge of Dating: Read His Signal, Send Your Own, and Get the Guy merekomendasikan pasangan LDR untuk saling bertemu di akhir pecan, setidaknya sekali dalam sebulan.
 
"Anda tahu bagaimana rasa antusias saat pertama kali dia mengajak kencan? Lakukan yang sama pada hal ini. Saat bertemu, jangan lupa untuk merencanakan pertemuan selanjutnya," kata Reiman. Namun, jika pertemuan secara langsung tak dapat dilakukan, jangan khawatir karena masih ada teknologi, misalnya saja skype. (ina)
(tty)

Hindari Obrolan Ini Ketika Bertemu Camer Pertama Kali

Posted: 30 Jun 2012 02:29 AM PDT

SERINGKALI Anda merasa bingung apa yang harus dibicarakan saat bertemu orangtua pasangan pertama kali.
 
Berikut ada tips menarik tentang obrolan yang harus Anda hindari, seperti yang dilansir dari Allwomenstalk:
 
Berbicara tentang seks
 
Saat Anda bertemu dengan orangtua pasangan untuk pertama kalinya, jangan pernah membicarakan hal-hal yang berbau seksual. Bukan saja percakapan yang aneh, melainkan karena banyak orangtua yang tidak suka membicarakan hal itu, apalagi pasangan anaknya yang baru saja ditemui.
 
Memaksa menikah
 
Hanya karena Anda menemui orangtua pasangan pertama kali, bukan berarti Anda berhak memaksanya untuk segera menikahi Anda atau bahkan sekedar bertunangan. Mereka tentu saja akan risih.
 
Keyakinan
 
Membicarakan keyakinan pada saat pertama kali bertemu orangtua pasangan Anda, menjadi hal yang biasanya harus dihindari. Apalagi jika keyakinan Anda berbeda. Jika memang keyakinan Anda sama, tentu ini tidak jadi soal. Namun tidak semua orangtua memiliki pandangan yang sama dalam mengartikan sebuah keyakinan.
 
Pandangan politik
 
Sama seperti keyakinan, setiap orang juga terkadang memiliki pandangan politik yang berbeda. Tak hanya itu, bisa jadi orangtua pasangan Anda itu memang tidak tertarik untuk membicarakan masalah politik. Jadi tunggulah sampai Anda benar-benar tahu apakah mereka memang tertarik dengan topik yang berbau politik.
 
Cucu
 
Setiap orangtua pasti menginginkan cucu dari anaknya. Tapi bukan berarti mereka menginginkan cucu dari Anda saat itu juga. Jangan berkhayal dulu untuk memberi mereka cucu. Tunggulah sampai Anda benar-benar yakin akan menikah dengan pasangan Anda itu.
 
Berpendapat sendiri
 
Satu hal yang tidak boleh Anda katakan saat pertama kali bertemu orangtua pasangan Anda adalah berpendapat sendiri. Misalnya tiba-tiba Anda berkomentar tentang selera rumah. Belum tentu mereka suka dengan pendapat Anda.
 
Tidak berbicara sama sekali
 
Biasanya karena terlalu gugup, justru Anda tidak berbicara sama sekali. Jadilah diri sendiri, tapi tetap sopan sehingga akan mendapat kesan yang baik dari mereka. Jangan sampai mereka berpikir bahwa Anda adalah pribadi yang sombong karena tidak mau mengobrol bersama. (ina)
(tty)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan