Sabtu, 30 Jun 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Bom Sepeda Motor Tewaskan 2 Orang, 10 Terluka

Posted: 30 Jun 2012 09:40 PM PDT

Bom Sepeda Motor Tewaskan 2 Orang, 10 Terluka

Minggu, 1 Juli 2012 | 04:40 WIB

GERDEZ, Kompas.com - Sebuah bom sepeda motor meledak di kota Gerdez, ibu kota Provinsi Paktia, 100 kilometer selatan Kabul. Menurut seorang pejabat kesehatan, peristiwa pada Sabtu (30/6/2012) itu menewaskan dua orang dan melukai 10 lainnya.

"Dua jenazah polisi dan 10 orang terluka telah dibawa ke rumah sakit setelah ledakan bom di kota Gerdez sore ini," kata Gul Haya Suliman Khil, direktur rumah sakit di kota Gerdez, kepada Xinhua.

Namun, Wakil Abdul Rahman Mangal, dalam pembicaraan dengan Xinhua mengkonfirmasi bahwa empat orang termasuk dua polisi terluka dalam ledakan tersebut. Dia mengatakan rincian korban akan diumumkan setelah penyidikan selesai.

Sementara itu, seorang pejabat yang menolak menyebutkan namanya mengatakan, ledakan terjadi di depan bank pada saat personil polisi sedang berkumpul untuk menerima gaji mereka.

Dia juga mengatakan bahwa bom itu diletakkan di rongga sepeda motor dan diledakkan ketika sejumlah personil polisi berkumpul di belakang bank untuk mengambil gaji mereka.

Sumber :

Ant, Xinhua, Oana

Editor :

Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Presiden Palestina Tunda Pertemuan dengan Israel

Posted: 30 Jun 2012 03:37 PM PDT

RAMALLAH, KOMPAS.com - Presiden Palestina Mahmud Abbas telah menunda pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Israel Shaul Mofaz yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (1/7/2012), kata para pejabat Palestina, Sabtu (30/6/2012).

Para pejabat tidak mengatakan kapan tanggal baru kemungkinan pertemuan itu dijadwalkan kembali, untuk menjadi pertemuan tingkat tertinggi antara kedua pihak sejak pembicaraan damai yang gagal pada 2010.

"Kita tahu bahwa Mofaz tidak akan membawa hal yang baru," kata Abu Wasl Yosef, anggota Organisasi Pembebasan Palestina Abbas, kepada wartawan mengenai penundaan itu.

Para pejabat Israel, yang tidak pernah membenarkan atau membantah pertemuan itu akan terjadi, tidak berkomentar. Pertemuan itu seharusnya berlangsung di kota Tepi Barat, Ramallah.

Mantan menteri Palestina Hassan Asfour mengatakan penundaan itu mungkin dipicu oleh protes di kalangan pemuda Palestina yang tidak menyukai gagasan Mofaz, mantan kepala pertahanan Israel, menjadi tamu di markas Abbas.

Perundingan-perundingan antara Israel dan Palestina gagal pada akhir tahun 2010 karena sengketa pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat, dan Palestina menuntut penghentian pembangunan di wilayahnya yang diduduki negara Yahudi itu sebelum pembicaraan dilanjutkan.

Israel mengatakan isu permukiman harus diselesaikan dalam perundingan dan menolak setiap pra-syarat untuk melakukan pembicaraan.

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmud Abbas diberitakan akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Israel Shaul Mofaz pada Ahad sebagai pertemuan tingkat tinggi pertama dalam beberapa tahun terakhir, kata seorang pejabat Palestina, Selasa.

Pertemuan itu akan berfokus pada prospek melanjutkan perundingan perdamaian Palestina-Israel yang macet sejak 2010, kata pejabat yang tak bersedia disebut namanya itu kepada Xinhua.

Kedua pemimpin akan bertemu baik di Yerusalem atau di kota Tepi Barat Jericho, kata pejabat tersebut menambahkan.

Ketua Partai Kadima, Mofaz, bergabung dengan koalisi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bulan lalu.  Sejak itu, ia telah mendesak pertemuan dengan presiden Palestina Mahmud Abbas.

Abbas akan melihat apakah Mofaz memiliki rencana baru untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian, yang rusak akibat perselisihan tentang kegiatan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem timur.

Hanan Ashrawi, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, mengatakan pertemuan itu tidak akan dihitung sebagai putaran baru perundingan perdamaian. Sebab Abbas mengatur syarat untuk memulai kembali pembicaraan, yang meliputi melepaskan tahanan yang ditahan oleh Israel sejak sebelum 1994 dan mencabut embargo senjata terhadap Otoritas Nasional Palestina.

Sumber :

Ant, Reuters, Xinhua, Oana

Tiada ulasan:

Catat Ulasan