Khamis, 21 Jun 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Jalur Demak-Jepara Sedang Diperbaiki

Posted: 21 Jun 2012 08:15 AM PDT

INFRASTRUKTUR

Jalur Demak-Jepara Sedang Diperbaiki

Alb. Hendriyo Widi Ismanto | Fransiskus Sarong | Kamis, 21 Juni 2012 | 15:15 WIB

JEPARA, KOMPAS.com - Jalur Demak-Jepara, terutama di wilayah Welahan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sedang diperbaiki. Hal itu menyebabkan lalu lintas padat merayap.

Perbaikan itu berupa pengaspalan jalan yang berlubang dan rusak pada salah satu sisi jalan, sehingga jalan yang diperbaiki itu ditutup sementara. Kondisi itu mengakibatkan kendaraan berjalan bergantian.

"Perbaikan dan perawatan jalan terus kami lakukan di sepanjang jalan Welahan. Titik perbaikan berganti-ganti, karena sifatnya perawatan jalan," kata Wardiman (45), salah seorang buruh perbaikan jalan itu.

Demo, Pedagang Pasar Ngronggo Galang Tandatangan

Posted: 21 Jun 2012 08:02 AM PDT

KEDIRI

Demo, Pedagang Pasar Ngronggo Galang Tandatangan

M Agus Fauzul Hakim | Glori K. Wadrianto | Kamis, 21 Juni 2012 | 15:02 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Ratusan pedagang Pasar Grosir Ngronggo, Kota Kediri, Jawa Timur menggelar aksi unjukrasa menentang penggabungan pasar kepada Perusahaan Daerah (PD) Pasar Joyoboyo, Kamis (21/6/2012) siang. Aksi tersebut sekaligus buntut kekecewaan para pedagang terhadap para wakil rakyat.

Aksi yang dimotori oleh koperasi Podho Rukun Makmur sebagai wadah para pedagang tersebut dilakukan dengan cara membeberkan berbagai poster, serta orasi tentang aspirasi mereka. Aksi juga berlangsung dengan longmarch berkeliling area pasar guna pengumpulan tanda tangan pada kain putih sepanjang sepuluh meter.

Dalam orasinya, Hardiono selaku Ketua Koperasi, menolak penggabungan pasar. Mereka menganggap persoalan pasar grosir berbeda dengan delapan pasar lain yang telah tergabung.

Menurut Hardiono, selama ini para pedagang telah bersusah payah untuk menghidupkan pasar yang baru selesai dibangun pada tahun 2005 ini. Bahkan anggaran pembangunan yang menelan biaya hingga Rp 11,8 miliar, separuh lebih biayanya ditanggung pedagang, Pemkot hanya menyumbang Rp 5 miliar. "Pasar Grosir Ngronggo tidak sepenuhnya milik Pemkot karena anggarannya mayoritas dari iuran para pedagang sendiri," kata Hardiono.

Oleh sebab itu, pedagang khawatir jika nantinya pasar dalam pengelolaan perusahaan daerah, maka pedagang akan kehilangan haknya dalam pengelolaan, serta takut terjadi masalah baru. Mereka berharap dapat mengelola sendiri seperti sekarang.

Selain itu, kata Hardiono,aksi tersebut sebagai reaksi kekecewaan terhadap sikap para anggota dewan yang enggan menemui mereka saat para pedagang datang ke kantor DPRD di Jalan Mayor Bismo, Selasa lalu. " Kemarin kita datang ke sana tapi gak dianggap sama sekali. Tidak ada satupun anggota dewan yang menemui kami," tandas Hardiono.

Aksi para pedagang sempat membuat kemacetan di setiap ruas jalur di dalam pasar. Pasar yang terletak di Kelurahan Ngronggo ini selama ini menjadi pasar induk komoditas sayuran dan buah-buahan dari berbagai daerah sekitar Kediri. Sementara aksi berlangsung saat pasar sedang mencapai puncak transaksi jual beli, pada siang hari. Belasan petugas polisi terlihat bersiaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan