Khamis, 21 Jun 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Pesawat Fokker F-27 layak terbang

Posted: 21 Jun 2012 07:17 AM PDT

Pesawat Fokker F-27 Skuadron Udara 2 TNI AU jatuh di kompleks perumahan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/6). (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)

... telah menjalani perawatan sesuai jadwal dan pemeriksaan terakhir pada 1-15 Juni...

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Kepala Staf TNI AU, Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi, mengatakan, pesawat Fokker F-27 Skuadron Udara 2 TNI-AU yang jatuh di Halim Perdanakusuma Jakarta, pukul 14.45 WIB, Kamis, masih layak terbang dan telah menjalani perawatan rutin sesuai jadwal.

"Pesawat yang jatuh telah menjalani perawatan sesuai jadwal dan pemeriksaan terakhir pada 1-15 Juni," kata Rusamsi kepada pers di kediaman resmi Wakil Presiden, Boediono, di Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis malam.

Hadir dalam keterangan pers tersebut Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono. 

Kondisi kelaikan mesin juga dinilai masih sangat laik dioperasikan, dengan jam pemakaian sekitar 9.200 jam operasi. Perawatan dan pemeliharaan di lingkungan TNI AU dilakukan dalam berbagai tahapan, mulai dari A check, B check, C check, D check, dan overhaul. Semuanya memiliki prosedur baku. 

Walau memegang panduan prosedur ketat sedemikian rupa, namun terdapat sejumlah keterbatasan yang masih menghadang. Di antaranya adalah pendanaan, karena penggantian suku cadang pesawat terbang militer --sebagai misal-- tidak bisa dan tidak boleh melalui cara kanibalisasi.


Kronologi kejadian menurut dia, satu Fokker F-27 nomor registrasi A-2708, Kamis, jatuh di Jalan Branjangan I, Kompleks Rajawali, Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma. 

Pesawat tersebut diterbangkan Mayor Penerbang Heri Setyawan, Lettu Penerbang Paulus, dan Letda Penerbang Sahroni serta Kapten Teknik Agus Supriadi, Serma Simulanto, Serka Wahyudi dan Sertu Purwo.

Pada saat kecelakaan, enam kru tewas ditempat dan satu kru masih kritis. "Tapi pada pukul 18.20 WIB korban kritis Lettu Penerbang Paulus meninggal dunia di Rumah Sakit TNI-AU Halim," katanya.

Pesawat lepas landas dari pangkalan udara itu pukul 13.10 WIB untuk melaksanakan latihan profesiensi bagi kopilot dan tidak membawa pengikut kecuali personel TNI AU terkait. Mayor Penerbang Heri Setiawan yang berkualifikasi instruktur penerbang memimpin misi latihan profesiensi penerbang itu. 

Dilihat dari para pengikutnya, terdapat seorang perwira korps teknik dan beberapa bintara teknik selain ketiga penerbang. Berdasar data pemeliharaan pesawat terbang itu, F-27 A-2708 baru sepekan meninggalkan hanggar perawatan dan pemeliharaan.

F-27 itu jatuh dan menimpa delapan rumah warga di Kompleks Rajawali itu. Akibatnya, tiga orang warga setempat kehilangan nyawanya, yaitu Brian (6), Nafin (2), dan seorang pembantu. Sementara seorang lain atas nama Martina dalam keadaan luka kritis.

"Penyebab jatuhnya pesawat masih dalam penyelidikan Tim TNI-AU. Disampaikan bahwasanya pesawat ini maih layak terbang dan paginya pesawat ini digunakan terbang untuk latihan," katanya.

Pesawat Fokker 27 buatan pabrikan Fokker dengan mesin 2 EA Rolls Royce Dart MK 536-7R dengan rentang sayap 18 meter, panjang badan 15.154 meter, tinggi 6,61 meter, memiliki berat maksimum 7.450 kilogram. F-27 berdaya angkut 40 orang, serta mampu menjelajah selama enam jam.

(A025/Z002) 

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Bupati: desa mandiri wujudkan percepatan pembangunan

Posted: 21 Jun 2012 07:15 AM PDT

Seluruh SKPD secara bersama-sama akan fokus dalam menuntaskan program-programnya dari desa satu ke desa lainnya. Ini lebih efektif dibandingkan program yang selama ini dilakukan, yaitu merata di seluruh desa, namun programnya tidak jelas,"

Berita Terkait

Muntok, Bangka Barat (ANTARA News) - Bupati Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, Zuhri M Syazali, mangungkapkan program desa mandiri yang sedang diusung pemkab saat ini merupakan upaya mewujudkan percepatan pembangunan.

"Seluruh SKPD secara bersama-sama akan fokus dalam menuntaskan program-programnya dari desa satu ke desa lainnya. Ini lebih efektif dibandingkan program yang selama ini dilakukan, yaitu merata di seluruh desa, namun programnya tidak jelas," kata bupati di Muntok, Kamis.

Ia menjelaskan, program desa mandiri terkesan keroyokan, namun itu sangat bermanfaat dan lebih efektif untuk menuntaskan seluruh program yang selama ini berjalan.

Sebagai contoh, kata dia, untuk bidang pendidikan, dinas pendidikan, pemuda dan olahraga wajib memiliki data rinci desa yang akan dijadikan desa mandiri, seperti jumlah warga putus sekolah, sekolah rusak, kekurangan guru, bidang kepemudaan, sarana dan prasarana olahraga dan data lain sesuai tupoksinya.

"Setelah diketahui detail data yang ada, SKPD bersangkutan wajib mencari jalan keluar mengatasi masalah tersebut dengan target yang telah ditentukan. SKPD tersebut wajib mencari solusi dengan memberdayakan perangkat desa dan masyarakatnya bersama-sama, bukan tidak mungkin melibatkan peran swasta. Itu harus tuntas sampai tenggat waktu yang telah disepakati," kata dia.

Dengan tercapainya hasil yang telah disepakati antara pemimpin daerah, SKPD dan perangkat desa, maka dapat dikatakan SKPD bersangkutan berhasil menjalankan satu program di desa tersebut.

"Contoh lain, dalam bidang kesehatan jika dalam satu desa pionir desa mandiri ada warga yang belum memiliki jamban sehat, dinas kesehatan, puskesmas, perangkat desa dan swasta wajib mencari solusi mengatasi hal tersebut sehingga pada akhir 2012 semua rumah warga sudah memiliki jamban sehat," ujarnya.

Ia mengatakan, indikator-indikator tersebut jelas dan SKPD juga lebih mudah karena lingkupnya masih terbatas satu desa, tentu akan lebih fokus menyelesaikan permasalahan yang ada didesa tersebut dengan disesuaikan potensi desa masing-masing.

"Kami tidak ingin SKPD memiliki program terlalu banyak, nanti malah tidak fokus, cukup dua atau tiga konsep per SKPD per satu desa, jadi semua bisa berjalan sesuai yang diharapkan, dan kami ingin desa-desa tersebut mampu memberi rangsangan bagi desa lain untuk menerapkan pola yang sama untuk mempercepat tercapainya tujuan pembangunan," ujarnya.

Menurut dia, pada tahun 2012 Pemkab Bangka Barat akan mencoba meluncurkan 12 desa pionir untuk dijadikan desa mandiri, untuk tahun depan direncanakan enam desa dan seluruh 63 desa/kelurahan di daerah itu ditargetkan selesai pada 2015.

Menurut dia, 12 desa mandiri yang sudah ditetapkan pada 2012 meliputi Kecamatan Kelapa terdapat dua desa, yaitu Sinarsari dengan potensi perkebunan dan Tuik dengan potensi pertanian, Kecamatan Tempilang Desa Simpang Yul dengan potensi perkebunan dan Tanjung Niur dengan potensi perikanan dan kelautan.

selanjutnya, Kecamatan Simpang Teritip yaitu Desa Rambat dengan potensi perikanan kelautan, Desa Kundi dengan potensi perkebunan. Untuk Kecamatan Jebus terdapat tiga desa, yaitu Desa Rukam dengan potensi perkebunan, Desa Ketab dengan Perkebunan dan Air Kuang potensi energi kelistrikan dan biogas.

Untuk Kecamatan Parittiga, kata dia, tetapkan Desa Bakik dengan potensi pariwisata dan kelautannya, Kecamatan Muntok dua desa yaitu Desa Belo Laut dengan potensi perikanan kelautan dan Desa Air Putih potensi industri, perkebunan dan pariwisata.

"Kami yakin peletakan pondasi dasar ini akan mampu mewujudkan Bangka Barat mandiri dan sejahtera, jangan dinilai sekarang, namun tunggu apa yang akan terjadi di 2020 karena hasil konsep ini tidak bisa langsung dilihat satu dua tahun, butuh proses dan waktu panjang," ujarnya.
(KR-DSD/M026)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan