Isnin, 25 Jun 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Anggota DPR Kurang Perhatikan Infrastruktur Daerahnya

Posted: 25 Jun 2012 10:30 AM PDT

Anggota DPR Kurang Perhatikan Infrastruktur Daerahnya

Dimasyq Ozal | Laksono Hari W | Selasa, 26 Juni 2012 | 00:05 WIB

JAKARTA-KOMPAS.com - Pelaksanaan pembangunan infrastruktur tiap wilayah di Indonesia tidak merata dan terkesan timpang bila dibandingkan dengan yang ada di Pulau Jawa. Salah satu penyebabnya adalah anggota DPR yang berasal dari tiap daerah pemilihan di luar Jawa kurang memberi masukan kepada pemerintah pusat dan perhatian soal kondisi infrastruktur di dapilnya masing-masing.

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Joko Udjianto mengatakan, DPR dan pemerintah perlu duduk bersama untuk membicarakan ketertinggalan infrastruktur di daerah tersebut. "Kita bagi secara proporsional, biar nantinya mereka dapat menyuarakan mana saja daerah dapilnya yang infrastruktur di daerahnya yang tidak berjalan," kata Joko seusai menghadiri rapat tertutup di ruang Badan Anggaran DPR, Jakarta, Senin (25/6/2012).

Joko mengatakan, tak semua aspirasi dari kawan-kawannya di Banggar DPR terwakili soal pembangunan infrastruktur di dapil masing-masing. "Ada juga yang tidak duduk di banggar, karena setahu saya, mungkin yang di komisinya terlalu sibuk dan tidak konsen pada pembangunan infrastruktur," ujarnya.

Joko yang dipilih dari daerah Grobogan, Jawa Tengah, mengatakan, Banggar yang dipimpinnya dapat duduk bersama dengan komisi-komisi di DPR sehingga dapat membenahi lingkungan dapil untuk dapat mempercepat kawasan yang tertinggal, terutama di daerah Indonesia bagian Timur.

Peminat Masih Minim

Posted: 25 Jun 2012 10:15 AM PDT

Calon Hakim Agung

Peminat Masih Minim

Susana Rita | Sonya Hellen Sinombor | Senin, 25 Juni 2012 | 23:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun pendaftaran calon hakim agung tinggal beberapa hari lagi, Komisi Yudisial belum juga menerima peminat dalam jumlah yang sesuai dengan harapan. Hingga akhir pekan lalu, Komisi Yudisial baru menerima 36 pendaftar.

Meskipun demikian, Juru bicara Komisi Yudisial (KY) Asep Rahmat Fajar, Senin (25/6/2012) mengungkapkan, pihaknya tetap optimistis mendapatkan peminat minimal sama dengan periode sebelumnya. Berdasarkan pengalaman seleksi tahun-tahun sebelumnya, pendaftar akan membeludak pada hari-hari terakhir.

Hingga akhir pekan lalu, KY hanya menerima pendaftaran dari 24 hakim karier dan 12 akademisi. Padahal pendaftaran telah dibuka sejak 18 hari yang lalu atau tepatnya sejak 8 Juni. Rencananya, masa pendaftaran akan ditutup pada Kamis mendatang atau 28 Juni.

Dalam rangka menjaring calon sebanyak-banyaknya, KY melakukan upaya jemput bola ke daerah. Komisioner KY mendatangi tempat-tempat yang diperkirakan menyimpan orang yang potensial menjadi hakim agung serta melakukan sosialisasi terkait proses seleksi serta membuka pendaftaran di tempat. KY juga menjaring calon di Aceh, Bandung, Surabaya, dan Ambon.

"Saat penjaringan kemarin, saya menemukan beberapa calon yang posisinya sedang mempertimbangkan untuk mengikuti proses seleksi. Namun, pastinya lihat minggu ini," kata Asep.

Pihak KY berharap setidaknya menerima sekitar 117 pendaftar atau minimal sama dengan pendaftar pada seleksi calon hakim agung sebelumnya.

Kali ini, KY mencari 15 calon hakim agung untuk dikirimkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pihak DPR akan menyaring kembali calon-calon tersebut bersamaan dengan 12 calon yang dikirimkan pada seleksi periode sebelumnya. DPR akan mengambil sembilan orang untuk diusulkan mendapatkan pengangkatan dari Presiden RI.

Komisi Yudisial berharap setidaknya menerima sekitar 117 pendaftar.

-- Asep Rahmat Fajar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan