Jumaat, 25 Mei 2012

Republika Online

Republika Online


Mau Belajar Fotografi? Ke Kota Tua, Yuk

Posted: 25 May 2012 07:04 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Ingin mencari objek yang indah untuk belajar fotografi? Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Datang saja ke kawasan Kota Tua, Jakarta. Dengan sejumlah bangunannya yang berumur dari zaman kolonial Belanda, tak pelak inilah objek foto menarik bagi fotografer profesional dan pemula. 

Beberapa fotografer senang menjadikan tempat tersebut sebagai objek karena banyak objeknya."Foto-foto disana enak karena banyak yang bisa dijadikan objek foto," kata Bey, fotografer yang sering menjadikan kota tua objek fotografinya.

Ada juga seorang fotografer yang ikut-ikutan saja foto-foto di sana. "Banyak teman-teman saya yang menjadikan kota tua sebagai objek fotografi. Yah saya jadi tertarik,"ujar Auliano, seorang fotografer profesional.

Keeksotisan dan kekunoan tempat tersebut membuat fotografer senang menjadikan tempat tersebut sebagai objek foto. "Belajar fotografi disini adalah tempat yang tepat. Ada yang daerah gelap atau tempat tertutup dan ada juga yang terbuka di tempat terang,"ujar Bey.

Di Kota Tua tidak semua tempat gratis untuk dijadikan tempat fotografi. "Yang di tempat tertutup atau masuk ke daerah tertentu harus bayar. Bisa sampai juta-jutaan lagi,"ujar Lydia, seorang mahasiswi.

Para fotografer yang ingin menjadikan fotografi sebagai jalan hidup banyak yang belajar fotonya di Kota Tua. "Karena teman-teman saya yang fotografer banyak yang saat-saat awalnya belajar disini. Saya disarankan oleh teman-teman saya untuk belajar disini," kata Auliano.

Fotografer paling banyak datang saat hari libur. "Kalau hari biasa kan kerja dan kuliah jadi ya yang paling banyak saat hari libur," kata Bey.

Berniat Mengadopsi Hewan Langka?

Posted: 25 May 2012 12:30 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Niat mengadopsi hewan? Sekarang nggak cuma hewan kecil seperti kucing yang bisa diadopsi. Hewan seperti badak dan orang utan juga bisa kita 'angkat' menjadi hewan adopsi. Tapi, tentunya mengadopsi badak berbeda dengan mengadospsi kucing. Kita hanya bertugas sebagai 'orang tua' angkat, karena pengurusan hewan tersebut tetap dilakukan oleh para profesional. Kita bertanggung jawab bahwa hewan-hewan langka ini bisa mendapatkan tempat hidup, makanan, dan perawatan yang dibutuhkan.

Run For Rhino adalah salah satu program untuk mengadopsi badak jawa. Program yang dilakukan bersama Indonesia Runners, komunitas olahraga lari yang berdiri sejak 2010. Mereka juga turut menyosialisasikan inisiatif tersebut untuk meningkatkan kepedulian terhadap badak jawa, tidak hanya di kalangan anggotanya, tetapi juga publik secara luas.

Sementara itu, World Wildlife Fund (WWF) memiliki program Rhino Care yang memiliki berbagai paket adopsi badak. Paket adopsi yang berupa donasi ini beragam mulai dari basic, yaitu donasi Rp 250 ribu hingga platinum Rp 100 juta.

Upaya konservasi badak jawa ini mencakup beragam kegiatan penelitian, misalnya, pengamatan perilaku badak, pola makan, serta penelitian mengenai risiko dan ancaman wabah penyakit. Observasi terhadap pola perilaku badak dapat memberikan informasi mengenai interaksi badak dengan lingkungan sekitarnya, data-data fisiologis, misalnya, tingkat respirasi yang mengindikasikan tingkat stres dan kondisi setiap individu.

Sedangkan, untuk mengadopsi orang utan,  saat ini sudah ada lembaga lokal maupun internasional yang memiliki program penyaluran donasi untuk menyelamatkan orang utan. Misalnya Center for Orangutan Protection, Bahorok Orangutan Center, Center for Great Apes, dan Sepilok Orangutan Sanctuary.


Mereka Yang Terancam Punah
Badak
-Badak adalah hewan pemalu, apalagi kalau bertemu manusia. Mereka lebih suka menghindar. Sayangnya pembangunan beragam insfrastruktur yang banyak dilakukan di habitat asli mereka, membuat para badak semakin terdesak.
-Meski berpembawaan tenang, badak jantan akan berpotensi agresif ketika ia sedang memasuki musim kawin. Sedangkan badak betina akan berubah menjadi lebih sensitif pasca melahirkan dan memasuki tahap merawat bayi.
-Hobi hewan yang mampu mencapai berat 900-2.300 kilogram ini adalah berkubang di lumpur sambil berkumpul bersama beberapa ekor badak lainnya. Kegiatan ini mampu menjaga suhu tubuh dan mencegah badak terjangkit beraneka ragam penyakit.
-Badak berkomunikasi dengan badak lainnya lewat goresan di kotoran yang mereka buat. Penelitian ilmiah mengungkapkan badak dulunya adalah hewan gemar hidup berkelompok. Tapi, sekarang badak terlihat lebih antisosial. Tekanan populasi yang semakin berat sepertinya membuat badak memilih mempertahankan hidupnya sendiri-sendiri.

Gajah
- Mamalia terbesar yang hidup di muka bumi saat ini, gajah sebenarnya adalah perenang yang andal. Mereka dapat berenang selama enam jam dan menempuh jarak hingga 50 km. Belalai yang menjadi ciri khasnya akan berubah fungsi menjadi alat bantu ketika ia berenang.
- Meski jago berenang, tapi ia adalah beberapa dari sedikit sekali hewan yang tidak bisa melompat. Dalam sehari, gajah menghabiskan 16 jam untuk makan. Biasanya kapasitas makanan yang bisa ia tamping di perutnya mencapai 250 kilogram per hari. Tapi, 60 persen di antaranya hanya menumpang lewat karena memang tidak bisa dicerna.
- Gajah adalah makhluk pintar, massa otaknya mencapai lima kilogram. Oleh karena itu, gajah mempunyai ingatan yang sangat baik dan jarang melupakan perintah yang telah diajarkan. Seekor gajah mampu mengingat 25 perintah dan mampu membuat alat untuk digunakan sendiri, misalnya mematahkan tonggak kayu untuk menggaruk punggungnya.
- Meski telinganya superbesar, tapi gajah menggunakan kakinya untuk mendengar. Getaran yang diterima lewat tanah, akan didengar oleh kaki dan berfungsi untuk berkomunikasi satu sama lain.

Orang utan
- Dalam 20 tahun terakhir, habitat orang utan telah berkurang sebanyak 50 persen. Pembangunan berbagai infrastruktur dan pembukaan ladang telah membuat orang utan semakin terdesak kehidupannya.
- Di beberapa daerah di Kalimantan, orang utan dianggap sebagai hama oleh masyarakat. Padahal, jelas-jelas manusialah yang menginvasi habitat asli orang utan. Karena anggapan ini, dalam 60 tahun terakhir, populasi orang utan mengalami penurunan mencapai 50 persen. Pembantaian dan pembunuhan untuk perdagangan ilegal menjadi ancaman terbesar bagi populasi hewan yang hanya ada di Indonesia ini.
- Cara hidup orang utan yang gemar bergelayutan dari satu pohon ke pohon lain dan makan beragam jenis tanaman, sangat membantu penyebaran berbagai biji tanaman baru. Tidak ada orang utan, sama dengan berkurangnya tanaman baru, hutan, dan oksigen bagi manusia.
- Orang utan mahir menggunakan berbagai alat untuk menunjang hidupnya. Mereka menggunakan ranting pohon untuk mengetes kedalam air atau mengusir nyamuk yang juga gemar menggigit mereka.
- Artis cantik asal Australia Nicole Kidman ternyata aktif berkampanye dalam penyelamatan orang utan. Ia melelang beberapa koleksi pribadinya untuk membiayai konservasi hewan ini.

Harimau sumatra
-Harimau sumatera adalah subspesies harimau terkecil. Ciri-cirinya, anatra lain, berwarna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet.
- Harimau sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke ekor atau sekitar 250 sentimeter panjang dari kepala hingga kaki dan tinggi hingga 60 sentimeter. Sedangkan beratnya bisa mencapai 140 kilogram.
-Bulu betinanya akan berubah menjadi hijau gelap ketika melahirkan. Sekitar 48 persen bagian tubuh harimau bisa dijual, mulai dari kulit, cakar, dan kumis. Hal inilah yang mendorong tingginya perdagangan harimau  ilegal dan mendorong semakin berkurangnya populasi mereka.
-Harga bagian tubuh harimau yang dijual itu bervariasi. Satu sesetan kulit harimau utuh bisa dijual dengan harga Rp 5 juta per lembar sampai dengan Rp 25 juta per lembar. Sedangkan taring harimau ditawarkan seharga Rp 400.000 hingga Rp 1,1 juta. Kebanyakan bagian tubuh Harimau tersebut dijual di art shop, penjual batu mulia, dan penjual obat tradisional.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan