Ahad, 6 Mei 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Foke-Nara bertekad kembangkan seni silat

Posted: 06 May 2012 05:13 AM PDT

ilustrasi Calon Wakil Gubernur DKI, Nachrowi Ramli (kedua kiri), Ketua Ikatan Alumni Pesantren Tebu Ireng DKI, KH. Bachruddin Ali ( kiri ke kanan), Pimpinan Yayasan Baiturrokhim, KH. Lukmanul Hakim, dan Ustadz Abdul Khoir. (FOTO ANTARA/Ujang Zaelani)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta yang juga bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta periode 2012-2017, Fauzi Bowo (Foke) bertekad terus mengembangkan seni bela diri silat di Jakarta.

Pasangan bakal calon wakil gubernur (cawagub) Nachrowi Ramli (Nara) mengemukakan hal itu di depan Masyarakat Persilatan Jakarta (MPJ) di Jakarta, Minggu.

"Mudah-mudahan kami berdua. mampu melaksanakan amanah yang telah diberikan Masyarakat Persilatan Jakarta ini," katanya dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Nachrowi, silat ke depan harus dapat dilestarikan dan dikembangkan, baik sebagai seni, budaya, maupun sebagai ilmu bela diri.

"Silat merupakan satu-satunya seni bela diri yang berasal dari Indonesia. Setidaknya, tercatat di 47 negara yang kini mendalami dan mempelajari bela diri silat Indonesia," katanya.

MPJ, kata Bang Mamat (panggilan akrab Foke kepada Nachrowi Ramli), juga harus siap mendukung serta turut menciptakan rasa aman bagi warga Jakarta dengan bersinergi bersama pemerintah Jakarta. Memberikan rasa aman bagi warga Jakarta adalah salah misi yang akan dijalankan Gubernur Fauzi Bowo jika dipercaya kembali memimpin Jakarta untuk lima tahun mendatang.

"Saya berharap MPJ dapat menjadi garda depan untuk dapat hidup dengan damai bersama suku dan etnis lain di Jakarta. MPJ juga harus mampu bersinergi dengan umaro', pemerintah sehingga bisa menciptakan rasa aman di Jakarta," kata Bang Mamat.

Bang Mamat mengatakan Jakarta lima tahun mendatang harus mampu menjadi ibukota yang maju, aman, dan nyaman bagi warganya.

Sementara itu, Ketua MPJ Bambang Rus Effendy mengatakan MPJ bukanlah pesaing Ikatan Pencat Silat Indonesia (IPSI). Tetapi, MPJ membantu IPSI dalam membina ribuan anggota persilatan di Jakarta, baik yang berasal dari tokoh Betawi maupun luar daerah. MPJ juga turut membina para generasi muda yang akhir-akhir ini sudah banyak meninggalkan warisan budaya para leluhur bangsa.

"Kami merasa, Bang Fauzi maupun Bang Nachrowi sangat penuh perhatiannya terhadap persilatan Jakarta. Saya harap masyarakat persilatan ini dapat menjadi garda beliau untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta mendatang agar dapat menyelesaikan masalah Jakarta," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Bali atur standar biaya pementasan seniman

Posted: 06 May 2012 03:56 AM PDT

Dokumen foto dua orang penari memainkan tarian barong di Bali Classic Centre (BCC), Ubud, Gianyar, Bali. (ANTARA/Seno S.)

"Artis nasional pakai pesawat, sedangkan seniman kita di Bali naik truk?"

Berita Terkait

Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali akan mengatur standar biaya dan penghasilan para seniman saat pementasan dalam sebuah peraturan gubernur (pergub).

"Pergub ini merupakan salah satu aturan pelaksana dari perda pariwisata budaya yang telah ditetapkan. Kami sudah bicarakan hal itu dengan DPRD Bali," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Ketut Suastika, di Denpasar, Minggu.

Standar kompensasi bagi seniman itu dipandang penting, menurut dia, karena selama ini organisasi pertunjukan kesenian pariwisata belum efektif dalam mendampingi dan mengontrol seniman ketika tampil di lingkungan pariwisata. Akibatnya, para seniman tidak jarang yang harus menaiki truk ketika akan pentas.

"Mengapa artis-artis nasional pakai pesawat, sedangkan seniman kita di Bali naik truk?" ujarnya.

Hal itu, ucap dia, menjadi salah satu pekerjaan rumah yang juga akan dibahas dengan pelaku industri pariwisata. Pihaknya ingin memuliakan semua seniman dan bisa dihargai secara profesional.

"Kami dengan Dinas Pariwisata akan menyelesaikan dulu peraturan gubernur sebagai tindak lanjut perda pariwisata budaya ini, nanti dari sana mengalir aturan yang bisa melindungi seniman dan karya seninya," katanya.

Tetapi, pihaknya mengharapkan, sebelum pergub tersebut rampung, maka para seniman dapat memperhatikan tawaran yang masuk, jangan hanya menerima berapa pun dibayar untuk sebuah pementasan.

Suastika berharap, pergub telah lengkap hingga akhir tahun 2012 sehingga dapat mulai diterapkan tahun depan.(T.KR-LHS/M020)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan