Jumaat, 6 April 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Pengusaha Vietnam Beli Kota Kecil di Amerika

Posted: 06 Apr 2012 04:18 AM PDT

BUFORD - Sebuah kota kecil di Amerika Serikat (AS) yang memiliki populasi minim, dikabarkan sudah berpindah tangan kepemilikannya kepada dua pengusaha misterius asal Vietnam. Kota itu mereka beli dengan harga USD900 ribu atau Rp8,2 miliar (Rp9.165 per USD).


Kota Buford di Wyoming hanya terdiri dari sebuah rumah yang memiliki tiga kamar, serta satu buah SPBU dan beberapa bangunan kecil lainnya. Luas kota itu diketahui hanya memiliki luas tanah 10 hektare.


Saat dilelang, awalnya kota ini diharga USD100 ribu atau sekira Rp916 juta, namun beberapa lama kemudian harganya pun terus melonjak. Pemenang dari lelang ini tidak diumumkan secara luas oleh panitia lelang. 


Satu-satunya warga yang berdomisili di Buford, Don Sammons, hanya bisa melihat dari pinggiran lokasi lelang. Sammons pindah ke Buford pada 1980, bersama istri dan anaknya. Ketika istrinya meninggal 1995 lalu, anaknya pun pergi keluar dari kota pada 2007. 


Pada 1990, Sammons membeli kota tersebut untuk keluarganya. Melihat tempat tinggalnya dilelang dan akan segera berpindah tangan, Sammons nampak amat sedih.


"Saya harus menghadapi hal ini suatu saat. Hampir separuh hidup, saya tinggal di kota ini. Saya memang amat emosional dan berharap dapat mengatasi hal ini dengan cara yang dewasa," ujar Sammons seperti dikutip CNN, Jumat (6/4/2012).


Sammons mengatakan akan merindukan kota itu. Dirinya sudah membeli sebuah rumah di Windsor, Colorado agar lebih dengan putranya dan berencana untuk menulis buku mengenai 32 tahun keluarganya menempati kota itu. 


Sementara seorang pialang tanah bernama Tonjah Andrews, dikabarkan disewa untuk menjadi perwakilan dari pengusaha Vietnam yang membeli kota ini. 

Andrews menolak untuk menyebutkan nama mereka dan mengatakan, kedua pengusaha itu langsung terbang dari negaranya saat mendengar lelang mengenai kota ini. 

(faj)

Myanmar Kembali Lakukan Pembicaraan Damai

Posted: 06 Apr 2012 03:11 AM PDT

PYONGYANG - Pemerintah Myanmar kembali melakukan perundingan damai dengan kelompok Pemberontak Karen. Negosiasi ini menyusul perjanjian gencatan senjata yang disepakati kedua belah pihak awal tahun ini.


Delegasi dari sayap politik serta militer kelompok Persatuan Nasional Karen (KNU), melakukan pertemuan dengan wakil Pemerintah Myanmar. Mereka melakukan diskusi dalam upaya akhir menghentikan salah satu konflik sipil terpanjang di dunia.


Menteri Imigrasi Myanmar Khin Yi mengatakan, bahwa negosiasi awal sudah dilakukan di Hpa-an, Provinsi Karen yang terletak di wilayah timur Myanmar. Negosiasi itu menghasilkan kode etik bertindak bagi pasukan dari kedua belah pihak.


"Kami menginginkan perdamain. Mereka juga. Jadi (negosiasi) ini akan sukses," jelas Menteri Khin Yi seperti dikutip AFP, Jumat (6/4/2012).


Myanmar menganggap KNU sebagai organisasi ilegal. Kelompok ini memiliki basis kepemimpinan di Thailand. Sayap militernya sudah melakukan perlawanan terhadap pemerintah sejak 1949. 


Januari lalu, kedua belah pihak menandatangani perjanjian gencatan senjata sebagai langkah pemerintah yang kini melakukan reformasi. Perubahan sikap yang dilakukan oleh pemerintah ini mendorong pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi dan partainya menang dalam pemilu sela, Minggu 1 April lalu.


Delegasi KNU pun berencana untuk melakukan pertemuan dengan tokoh demokrasi Myanmar itu pada Minggu 8 April mendatang. Pertemuan itu akan menjadi diskusi penting pertama Suu Kyi, semenjak terpilih sebagai anggota Parlemen Myanmar. 

(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan