Jumaat, 6 April 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


BMKG imbau nelayan Babel waspadai cuaca buruk

Posted: 06 Apr 2012 07:10 AM PDT

Ilustrasi gelombang tinggi di perairan. (www.berintips.com)

Berita Terkait

Pangkalpinang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pangkalpinang, mengimbau nelayan tradisional Provinsi Bangka Belitung meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca buruk di perairan laut provinsi ini.

"Kami mengimbau nelayan dan nakhoda kapal mewaspadai gelombang tinggi yang mencapai 2,5 hingga tiga meter disertai hujan dan angin kencang yang berpeluang terjadi di perairan Babel," kata Koordinator Unit Analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang Slamet Supriyadi di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan, cuaca buruk di perairan diperkirakan terjadi karena ada awan cumulonimbus yang dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang yang akan membahayakan keselamatan nelayan.

"Bagi nelayan yang melaut kalau melihat awan cumulonimbus yang disertai kilatan petir, segera mencari tempat berlindung di pulau-pulau terdekat atau menunda melaut untuk menghindari kecelakaan di laut," ujarnya.

Ia mengatakan, selama musim pancaroba ini, keberadaan awan cumulonimbus mengalami peningkatan sebagai pemicu angin kencang, angin puting beliung, gelombang tinggi, petir dan lainnya yang membahayakan keselamatan masyarakat.

"Kapal tangkap ikan nelayan yang berukuran kecil dan tidak memiliki alat keselamatan yang memadai sangat rawan kecelakaan dihantam angin kencang dan gelombang tinggi," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, para nelayan dan nahkoda kapal, apabila cuaca sudah membahayakan perjalanan kapal, diharapkan untuk menunda keberangkatan kapal.

Selain itu, apabila kapal masih dalam perjalanan dan tiba-tiba cuaca buruk tiba diharapkan nahkoda mencari tempat berlindung yang aman di sekitar Pulau-pulau terdekat untuk menghindari kecelakaan kapal.

"Kami meminta para nelayan dan nahkoda untuk meningkatkan komunikasi antarnelayan atau nahkoda dan pihak pelabuhan, dan BMKG untuk mendapatkan informasi cuaca agar bisa menghindari cuaca buruk yang mengakibatkan kecelakaan di laut.

"Cuaca buruk bisa terjadi kapan saja, namun untuk menghindari kecelakaan di laut nelayan dan nahkoda diharapkan selalu memantau perubahan cuaca yang ditandai awan hitam, hujan disertai angin kencang," ujarnya.
(T.KR-ARS/B/N002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Imigrasi Jambi periksa enam warga India

Posted: 06 Apr 2012 06:43 AM PDT

Dokumen foto penahanan imigran asing. (ANTARA/Feny)

Berita Terkait

Jambi (ANTARA News) - Petugas Kantor Imigrasi Jambi akan memeriksa enam warga India yang ditangkap jajaran Kepolisian Resort Kerinci karena diduga menyalahi izin kunjungan.

Kepala Kantor Imigrasi Jambi, Mat Salim, di Jambi, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dari aparat kepolisian tentang penangkapan enam warga negara India di kabupaten paling barat Provinsi Jambi tersebut.

"Kini petugas Imigrasi sudah kami tugaskan ke Kabupaten Kerinci yang waktu dan jarak tempuhnya mencapai sepuluh jam dari Kota Jambi untuk menjemput enam warga India tersebut," katanya.

Ia menyebutkan, enam warga India itu diduga menyalahi izin kunjungannya ke Indonesia, namun belum diketahui sejauh mana kesalahan dan pelanggran yang dilakukannnya.

Setelah mendapat laporan penangkapan warga India dari pihak kepolisian pada Rabu (4/4), pihak Imigrasi langsung melakukan penjemputan.

Kepala Kepolisian Resort Kerinci, AKBP Ismail, sebelumnya mengatakan bahwa enam warga asing asal India itu ditangkap aparatnya pada Rabu (4/4) pukul 12.45 WIB di lokasi pembangunan Geothermal, Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya.

Penangkapan itu diawali dari laporan masyarakat setempat yang menyebutkan, sejak satu bulan terakhir ada warga India di daerah mereka.

Hasil pemeriksaan sementara, keenam warga India itu tidak bisa menunjukkan dokumen resmi, dan kini diamankan di Mapolres Kerinci.

Ke enam warga India itu yakni Alok Das (30), Manot Thekkedath Balan (37) Prakas Candra (33), Sher Singh Menhas (40), Sanjay Kumar Jagdish b(58) dan Seik Muhammad Tawasa (62).

Pihak Polres Kerinci menunggu pihak Imigrasi untuk menjemput dan melanjutkan proses pemeriksaan enam warga India tersebut.
(T.M037/N002)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan