Jumaat, 6 April 2012

Republika Online

Republika Online


Memasak Ajarkan Anak Banyak Hal, Yuk Ajak ke Dapur

Posted: 06 Apr 2012 09:08 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sering terganggu oleh si kecil ketika ibu sedang memasak atau menyiapkan hidangan di dapur? Atau bahkan merasa jengkel ketika anak mulai memberikan kritikan tentang masakan yang anda buat.

Itu justru kabar baik karena kegiatan memasak memang sesuatu yang menarik bagi anak. Lebih dari itu jika ibu cermat maka memasak bersama anak dapat mengenalkan mereka kepada berbagai macam sayuran, buah, bumbu masak berikut manfaatnya.
 
Esther Boylan Wolfson, praktisi tumbuh kembang anak usia dini mengatakan masak bersama anak sangat menyenangkan meski Esther pun mengakui anak-anak pasti akan membuat suasana menjadi kacau dan dapur berantakan. Waktu memasak akan lebih lama apalagi ketika anak mulai mengacau resep. Namun jika ibu bersabar semua hal tersebut tergantikan dengan banyak hal yang bisa dipelajari anak dari memasak.
 
Kegiatan memasak mulai menarik perhatian anak usia dua tahun ke atas. Meski bentuk keterlibatan dan pembelajaran akan  berbeda pada anak usia dua tahun dengan yang lima tahun, namun keduanya dapat terlibat dalam proses memasak. Sehingga memasak bersama anak akan menjadi proses belajar sekaligus waktu untuk bersenang-senang.

Kegiatan ini pun tak terikat pada gender anak. Biarkan bocah lelaki anda memiliki antusias di dapur sama besarnya seperti saudara perempuannya. Jika perlu lakukan ini sebagai kegiatan bersama seluruh anggota keluarga.
 
Banyak cara yang dapat dilakukan agar hidangan makan malam tetap tersaji meski anda menyiapkannya bersama anak. Langkah-langkahnya antara lain:
 
1. Ajarkan anak terlebih tentang tentang resep. Katakan bahwa resep adalah petunujuk ketika memasak yang harus diikuti.  Anak akan belajar bahwa Anda harus membaca petunjuk dan mengikutinya agar hasilnya masakannya  enak dan menarik. 
 
2. Mengajarkan matematika sederhana. Jelaskan perbandingan jumlah takaran.  Mana lebih banyak,  setengah cangkir tepung atau satu cangkir? Anda juja dapat mengajarkan mana yang lebih besar sendok teh atau sendok makan. Atau berapa kali setengah cangkir untuk mendapatkan satu cangkir? Melalui cara ini Anda dapat mengembangkan kemampuan mengurutkan sesuatu dengan benar.
 
3.  Ketajaman panca indera.  Untuk melatih kepekaan panca indera anak gunakan bahan masakan dengan berbagai tekstur, bentuk, rasa dan aroma. Anda juga dapat menjelaskan fungsi masing-masing panca indera. Jelaskan kulit sebagai indera peraba, biarkan anak merasakan perbedaan antara beras dan kacang-kacangan. Dengan membedakan rasa garam dan gula, Anda mengajarkan lidah sebagai indera perasa. Begitu juga ketika Anda membiarkan anak membaui perbedaan berbagai rempah-rempah dengan wanginya serbuk vanili.
 
4. Memperkaya kosakata.  Tingkatkan kemampuan bahasa anak dengan memperkenalkan berbagai bahan makanan dan alat memasak atau apapun yang ada di dapur. Tepung, gula, dan telur mungkin sesuatu yang tidak asing dimata dan pendengaran Anda, tapi semua itu menjadi sesuatu yang baru bagi anak usia tiga tahun.
 
5. Pengembangan konsep. Tingkatkan pengetahuan anak Anda mengenai beberapa konsep. Keras dan lunak. Cair dan padat. Panas dan dingin, mentah atau matang, di luar atau di dalam mangkuk, cepat-lambat, dll.
 
6.  Mengajarkan anak tentang hubungan sebab-akibat. Tingkatkan kemampuan anak untuk menjawab pertanyaan seperti,  "Apa yang terjadi jika air putih ditambahkan jus buah? Atau buah pisang diganti dengan strawberi?" Dengan begini anak  belajar bagaimana menambahkan,  mengambil atau mengubah salah satu bahan ternyata mengubah seluruh produk.
 
7. Kerjasama.
  Kegiatan memasak ternyata dapat meningkatkan kemampuan anak Anda untuk dapat bekerja sama dengan teman-temannya. ini juga termasuk melatih anak untuk bersabar menunggu gilirannya dan bersenang-senang dengan aktifitasnya.
 
Terdengar menarik bukan? Dengan melakukan satu aktifitas Anda ternyata telah dapat mengajarkan dan meningkatkan berbagai kemampuan anak. Dengan begitu keseimbangan antara otak kanan dan kiri anak terjaga dan anak tumbuh dengan kemampuan dan kecerdasan yang beragam.
 

Perempuan Rawan Kena Osteoporosis, Ini Dia Cara Mencegahnya

Posted: 06 Apr 2012 08:03 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Osteoporosis adalah suatu penyakit dimana masa tulang berkurang dalam artian tulang jadi mudah keropos. Walaupun tidak mengubah bentuk atau struktur tulang, namun penyakit ini bisa menyebabkan daerah dalam tulang menjadi berlubang-lubang. 

Komplikasinya, tulang menjadi mudah patah sehingga menghambat aktivitas penderita. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dari segala umur. Namun, jangan cemas. Ada cara untuk mencegahnya, berikut tipsnya:

Sejak dini

Pencegahan sejak dini harus segera dilakukan agar angka penderita tidak berkembang pesat, terutama di kalangan perempuan muda. Proses pencegahan yang paling baik dilakukan sejak usia delapan sampai 16 tahun, ketika terjadi pemadatan tulang dan percepatan tumbuh sewaktu remaja. Pemadatan tulang tergantung kadar normal hormon reproduksi (esterogen bagi perempuan dan testeteron bagi laki-laki), paparan ultra violet beta (UVB) yang diperoleh dari matahari pagi dan sore, asupan kalsium, vitamin K, olahraga pada usia pubertas dan gaya hidup yang baik.

Olahraga

Peluang terkena osteoporosis dapat diperlambat dengan rutin melakukan olahraga setiap hari. Olahraganya pun tak perlu yang berat-berat, misalnya saja senam, joging, atau yoga. Hati-hati, olahraga yang mengharuskan membawa beban berat malahan bisa mempercepat pengeroposan tulang. Jangan juga terlalu sering angkat beban karena tak jarang risiko osteoporosis bisa datang akibat beban berlebihan" katanya.

Waspadai high heels

Pemakaian high heels sebenarnya boleh saja dilakukan sesering mungkin. Hal ini sangat bergantung pada kebiasaan pemakainya dan sudah berapa lama 'kaki' terbiasa memakai hak tinggi. Risiko penggemar sepatu jenis ini memang besar, kalau tidak hati-hati. Pastikan sepatu cantik Anda bersol empuk dan juga sesuaikan dengan postur tubuh serta berat badan. Para model yang berbadan kecil tampak nyaman menggunakan hak tinggi karena sepatunya proporsional untuk menyangga berat badan mereka. Untuk Anda yang bertubuh besar, kurangi risiko dengan menggunakan platform atau pilihlah sepatu dengan hak yang sesuai dengan tubuh Anda. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan