Rabu, 11 April 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Thailand Sempat Bunyikan Alarm Tsunami di Enam Provinsi

Posted: 12 Apr 2012 03:07 AM PDT

BANGKOK, KOMPAS.com - Gempa Aceh tidak hanya membuat panik masyarakat di Sumatera, tetapi juga warga Singapura, Malaysia, dan Thailand, juga India dan negara-negara di Samudera Hindia.

Pemerintah Thailand membunyikan alarm peringatan tsunami di enam provinsi wilayah negeri gajah itu, menyusul gempa berkekuatan 8,2 magnitude yang berpusat 431 km dari kota Banda Aceh.

Pemerintah langsung membunyikan alarm tsunami di enam provinsi, Phuket, Krabi, Phangnga, Ranong, Satun, dan Trang. Peringatan untuk siaga ini akhirnya dicabut malam harinya setelah tidak ada laporan kerusakan dan korban jiwa. Namun demikian tsunami kecil 10 cm dilaporkan terjadi di Phangnga.

Direktur Pusat Peringatan Bencana Nasional Thailand, Samsak Khaosuwan, mencabut peringatan tsunami pada pukul 19.30, Rabu malam.

"Gelombang tertinggi datang dari gempa pertama terekam 10 cm di Ko Miang di Phangnga, disusul kemudian gelombang 30 cm dari gempa kedua," kata Khaosuwan. Ia menambahkan tak ada kerusakan ataupun dampak berarti akibat gempa Aceh.

"Kami akan menunggu dan mengamati dalam 24 jam berikutnya. Namun warga bisa kembali ke rumah mereka," katanya.

Pengumuman Somsak Khaosuwan disusul dengan pengumuman PM Thailand Yingluck Shinawatra di TV yang sudah direkam sebelumnya, yang mengimbau masyarakat untuk terus berhati-hati akan gempa susulan.

"Sistem peringatan dan evakuasi berjalan dengan mulus. Masyarakat harus terus memantau perkembangan gempa ini," kata Yingluck dalam pengumuman di TV sekitar pukul 20.00 Rabu malam.

Sebagian besar aktivitas bisnis diharapkan beroperasi lagi hari Kamis ini. Banara Internasional Phuket sudah dibuka kembali semalam setelah sempat ditutup empat jam. Perusahaan bisnis yang sebelumnya menghentikan operasi dan mengevakuasi stafnya, diharapkan beroperasi kembali.

Executive Vice President Phuket Fantasia Litti Kewkacha mengatakan, lebih dari 1.000 karyawan direlokasi daro taman hiburan ke lokasi lain milik perusahaan itu yang lebih aman.

"Setelah pengalaman tsunami 2004, kami mempersiapkan lokasi aman bagi karyawan kami, untuk berjaga-jaga," katanya.

Guncangan gempa dirasakan oleh pekerja kantoran di Bangkok. Gempa bumi dan peringatan tsunami memaksa sejumlah perusahaan menutup lebih awal kantor mereka menyusul laporan soal gedung tinggi yang bergoyang-goyang. Sementara parlemen mempercepat debat mereka.

Dalam gempa Aceh 2004 yang disusul dengan tsunami, sedikitnya 8.200 orang  tewas di Thailand.

Jepang Siaga Penuh Jelang Peluncuran Roket Korut

Posted: 12 Apr 2012 02:06 AM PDT

Jepang Siaga Penuh Jelang Peluncuran Roket Korut

| Egidius Patnistik | Kamis, 12 April 2012 | 09:06 WIB

AP Photo/David Guttenfelder

Seorang tentara Korea Utara memberi hormat dengan latar belakang roket Unha-3, yang dijadwalkan mengudara pada 12-16 April, di Stasiun satelit Sohae di Tongchang-ri, Korea Utara, Minggu (8/4). Lembaga ruang angkasa Korut telah memindahkan roket jarak jauh ini ke posisi peluncuran meski ditentang dunia internasional. Korut bertekad melanjutkan peluncuran meski dunia internasional menganggap mereka melanggar larangan aktivitas peluncuran roket dan rudal.

TERKAIT:

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, Kamis (12/4/2012), mengatakan, negaranya bersiaga penuh terhadap rencana peluncuran roket Korea Utara, yang diperkirakan kapan saja dalam beberapa hari mendatang.

"Kami ingin berupaya agar mereka menahan diri sampai menit terakhir," kata Noda kepada wartawan saat ia tiba untuk melakukan pembicaraan dengan gugus tugas khusus yang dibentuk guna menangani tanggapan
Jepang terhadap rencana  peluncuran tersebut. "Tetapi kita ingin sepenuhnya siap untuk menghadapi setiap kemungkinan," kata Noda.

Korea Utara yang bersenjata nuklir telah menyatakan rencananya untuk meluncurkan satelit antara Kamis sampai Senin depan untuk menandai seratus tahun kelahiran pendiri negara itu, Presiden Kim Il-Sung. Para kritikus Barat melihat peluncuran itu sebagai uji coba rudal terselubung yang dilarang oleh Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Tokyo telah menempatkan sistem pertahanan rudal untuk mencegat dan menghancurkan roket itu jika terlihat jatuh di wilayah  Jepang.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan