Rabu, 11 April 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Polisi selidiki temuan mayat di dalam sumur

Posted: 11 Apr 2012 07:07 AM PDT

Kami masih periksa sejumlah saksi yang menemukan tubuh korban"

Berita Terkait

Blitar (ANTARA News) - Jajaran petugas Kepolisian Sektor Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyelidiki temuan mayat yang mengapung di dalam sumur di daerah tersebut.

"Kami masih menyelidiki kasus ini. Kami masih periksa sejumlah saksi yang menemukan tubuh korban," kata Kepala Polsek Nglegok AKP Sulistiono hari ini di Blitar.

Sesosok mayat dengan jenis kelamin laki-laki ditemukan mengapung di sebuah sumur yang terletak di tengah sawah, tepatnya di Desa/Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Mayat itu pertama kali ditemukan oleh Paimo, salah seorang warga di daerah tersebut yang hendak pergi ke sawah dan mencium bau busuk dari dalam sumur, yang lokasinya di tengah sawah.

Ia mendatangi sumur tersebut dan kaget ketika melihat ada sesosok mayat mengapung. Mayat itu saat ditemukan sudah dalam keadaan membusuk. Ia lalu melaporkan temuan mayat tersebut ke polisi setempat, yang langsung ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi.

Petugas memerlukan waktu lebih dari tiga jam sebelum akhirnya jenazah berhasil dievakuasi.

Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas, jenazah itu diperkirakan sudah cukup lama antara 10-15 hari, karena kondisi tubuhnya yang sudah membusuk.

Untuk sementara, polisi menduga jenazah itu adalah korban pembunuhan, karena terdapat luka di beberapa anggota tubuhnya, di antaranya di bagian leher terdapat luka akibat goresan benda tajam.

Namun, untuk kepastian penyebab kematiannya, jenazah itu dibawa ke Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Blitar untuk dilakukan visum et repertum.

Polisi juga menyebarkan informasi tentang temuan jenazah itu, dengan harapan ada keluarga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya dan bisa mengenali jenazah tersebut.

Beberapa ciri yang bisa diketahui di antaranya jenazah itu diperkirakan berumur 45 tahun, dengan tinggi badan sekitar 170 sentimeter. Saat ditemukan, jenazah itu diketahui menggunakan celana jins berwarna biru dan kaus dengan warna serupa. Selain itu, jenis rambut korban diketahui ikal dan badannya tegap.
(KR-SAS)         

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Lembaga terkait diminta tangani dampak gempa Aceh

Posted: 11 Apr 2012 07:01 AM PDT

Taufik Kurniawan (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan meminta lembaga-lembaga yang terkait dengan penanganan pasca gempa bisa bekerja dengan baik menangani dampak gempa bumi yang terjadi di Provinsi Aceh, Rabu sore.

"Lembaga-pembaga tersebut seperti Pemerintah Provinsi, Kodam, Polda, BPBD, SAR Daerah, dan lembaga terkait lainnya," kata Taufik Kurniawan di Gedung MPR/DPR.DPD RI, Jakarta, Rabu malam.

Pada kesempatan tersebut, Taufik juga memuji sistem deteksi "early warning" yang telah bekerja dengan baik sehingga masyarakat bisa lebih cepat mengantisipasi.

Menurut dia, deteksi "early warning" seperti halnya pemberitahuan terjadinya gempa bumi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah sesuai dengan harapan.

"Informasi `early warning` yang bekerja dengan baik menunjukkan simulasi yang dilakukan selama ini sudah bekerja dengan baik," katanya.

Karena itu, peristiwa gempa bumi berkekuatan 8,5 pada skala richter (SR) yang terjadi di Aceh bisa lebih diantisipasi dibandingkan dengan peristiwa serupa di Aceh pada 26 Desember 2004.

Pada kesempatan tersebut, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyatakan prihatin ke-pada masyarakat Aceh yang mengalami luka-luka atau tempat tinggalnya mengalami kerusakan.

Sebelumnya, BMKGmemberitahuan terjadi gempa bumi berkekuatan 8,5 SR pada pukul 15.38 WIB, yang pusatnya berada di 2.31 LU, 92.67 BT dan pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Pusat gempa tersebut berjarak sekitar 146 kilometer barat daya Pulau Simeulue, Aceh.
(T.R024)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan