Ahad, 8 April 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Annan kutuk lonjakan kerusuhan di Suriah

Posted: 08 Apr 2012 09:15 PM PDT

Perwakilan Khusus Liga Arab-PBB untuk Suriah Kofi Annan. (REUTERS/Denis Balibouse)

Berita Terkait

Jenewa (ANTARA News) - Utusan khusus gabungan PBB dan Liga Arab untuk Suriah Kofi Annan, Ahad (8/4), mengutuk lonjakan kerusuhan di beberapa kota kecil dan desa di Suriah, yang merupakan "pelanggaran jaminan" yang diberikan kepada dia.

"Saat kami kian dekat dengan tenggat Selasa, 10 April, saya mengingatkan pemerintah Suriah mengenai perlunya pelaksanaan penuh semua komitmennya dan menekankan peningkatan kerusuhan saat ini tak bisa diterima baik," kata Annan di dalam satu pernyataan.

Ia sekali lagi menyeru kedua pihak --pemerintah dan oposisi-- agar menghentikan segala bentuk kerusuhan paling lambat pukul 06.00 waktu Damaskus, Kamis, 12 April, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi.

"Saya terus mengadakan kontak dengan pemerintah Suriah dan meminta semua negara yang memiliki pengaruh atas semua pihak agar memanfaatkannya sekarang guna memastikan diakhirinya pertumpahan darah dan dimulainya dialog," katanya.

Rencana perdamaian yang diajukan Annan tampaknya berada di ambang kegagalan saat pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad dan petempur oposisi menolak untuk berkompromi.

Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Ahad, Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan militer takkan ditarik dari kota besar Suriah, sebelum Annan mengajukan jaminan tertulis bahwa kelompok bersenjata akan meletakkan senjata mereka sebagai imbalan bagi janji pemerintah.

Pemerintah Suriah telah mengumumkan persetujuannya bagi kesepakatan gencatan senjata yang didukung PBB dan diperantarai Annan serta menyerukan penarikan tentara paling lambat 10 April dan gencatan senjata paling lambat 12 April.

Namun, Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan pembahasan yang dilakukan Annan dengan presiden dan Dewan Keamanan PBB ditafsirkan secara keliru bahwa Suriah telah mengkonfirmasi akan menarik tentaranya dari kota besar dan sekitarnya pada 10 April.

"Suriah telah memberi tahu Annan bahwa peningkatan kerusuhan oleh kelompok pelaku teror bersenjata telah terjadi berbarengan dengan pengumuman Suriah mengenai persetujuannya bagi rencana tersebut," kata Kementerian Luar Negeri di Damaskus.

Kementerian tersebut menyatakan Annan sejauh ini telah gagal mengajukan kepada pemerintah Suriah "jaminan tertulis" dari kelompok bersenjata guna menghentikan semua bentuk kerusuhan dan memperlihatkan kesediaan mereka untuk meletakkan senjata. Annan juga dipandang telah gagal menyediakan jaminan Qatar, Turki dan Arab Saudi terikat komitmen untuk menghentikan bantuan keuangan dan senjata buat gerilyawan.
(C003/A011)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pencarian korban jembatan ambruk di Turki dilanjutkan

Posted: 08 Apr 2012 07:54 PM PDT

Ankara (ANTARA News) - Upaya pencarian korban jembatan ambruk di Provinsi Zongguldak, Turki Utara terus dilakukan, Ahad (8/4) untuk menyelamatkan 15 orang yang hilang, demikian laporan harian lokal Today`s Zaman.

Satu orang ditemukan tewas setelah jembatan di sungai di Kabupaten Caycuma, Provinsi Zonguldak, ambruk pada Jumat (6/4), sementara 15 orang lagi belum ditemukan, kata laporan itu.

Ditambahkannya, pencarian dan pertolongan tak pernah berhenti selama Sabtu dan Ahad.

Baik minibus yang jatuh ke dalam sungai dengan 10 penumpang setelah jembatan itu ambruk, maupun mayat korban belum ditemukan, kata laporan tersebut sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin.

Permukaan air sungai telah naik akibat salju yang mencair, sehingga mempersulit para penyelam untuk mencari orang yang hilang, kata beberapa pejabat setempat sebagaimana dikutip Today`s Zaman.

Pejabat itu menyatakan helikopter juga membantu upaya pertolongan korban.

Sebanyak 110 orang saat ini terlibat dalam pencarian dan pertolongan, kata kantor berita swasta Cihan News.
(C003/A011)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan