Khamis, 8 Mac 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Rusia: NATO Harus Minta Maaf pada Rakyat Libya

Posted: 08 Mar 2012 05:05 AM PST

NEW YORK - Rusia mengatakan, North Atlantic Treaty Organization (NATO) seharusnya meminta maaf karena telah menyebabkan jatuhnya korban sipil selama pasukan sekutu itu melancarkan serangan udara di Libya pada 2011 lalu.

Selain itu Rusia juga mendesak NATO untuk membayar sejumlah dana kompensasi.

"Kami berharap agar NATO segera mengakui bahwa serangan udara mereka di Libya telah menyebabkan jatuhnya korban tewas. Kami juga mendesak mereka untuk meminta maaf dan membayar sejumlah dana kompensasi," ujar Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas serangan udara NATO selama intervensi militer berlangsung di Libya pada 2011 seperti dikutip Rt.com Kamis, (8/3/2012).

Menanggapi pernyataan Churkin itu Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Susan Rice membela tindakan NATO yang disebutnya telah bekerja sesuai dengan hukum internasional yang berlaku. Rice pun mengutip pernyataan komisi penyelidikan internasional yang menyimpulkan, tindakan NATO di Libya sudah tepat untuk menghindari jatuhnya korban sipil yang lebih banyak lagi.

Namun Wakil Duta Besar China untuk PBB Wang Min mengatakan dalam laporan yang sama, bahwa serangan NATO telah menyebabkan jatuhnya korban sipil di Libya.

"Di antara 20 serangan udara NATO yang diselidiki, lima di antaranya menewaskan 60 warga sipil dan menyebabkan 55 warga terluka," sebut dokumen yang dipublikasikan melalui situs Dewan HAM PBB.

Pertemuan Dewan Keamanan PBB ini merupakan pertemuan yang pertama kalinya digelar untuk membahas serangan udara pasukan NATO, selama intervensi militer untuk menggulingkan rezim Muammar Khadafi terjadi pada 2011 lalu.

China dan Rusia diketahui abstain dari resolusi PBB terhadap sanksi zona larangan terbang di Libya tahun lalu. Kedua negara ini menilai serangan udara yang dilancarkan NATO, melangkahi mandat PBB untuk melindungi warga sipil Libya.(rhs)

Clinton Akui Kemenangan Putin dalam Pemilu

Posted: 08 Mar 2012 04:05 AM PST

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton mengakui kemenangan Vladimir Putin dalam pemilihan umum presiden Rusia. Clinton pun mengatakan, negaranya siap bekerja sama dengan presiden terpilih Rusia Vladimir Putin.

"Pemilu telah memberikan keputusan terkait siapa yang menang dengan jelas. Kami siap untuk bekerja sama dengan presiden Rusia terpilih Vladimir Putin setelah dia resmi dilantik dan mengemban tanggung jawab sebagai presiden," ujar Menlu AS Hillary Clinton ketika melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski seperti dikutip Rt.com Kamis, (8/3/2012).

Namun bagaimanapun Clinton tetap menyayangkan tindakan aparat keamanan Rusia yang melakukan penahanan terhadap ratusan demonstran yang menggelar unjuk rasa menentang kemenangan Putin di Pushkin Square di pusat Kota Moskow.

Ditambahkan Clinton, melalui kemenangan Putin ini AS akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kerja sama dengan Rusia khususnya dalam beberapa isu penting, yakni krisis Suriah dan sistem pertahanan misil AS di Eropa.

"Kami masih memiliki keyakinan bahwa Rusia harus bergabung dengan masyarakat internasional dan memainkan peran positif dalam upaya untuk menghentikan pertumpahan darah dan membantu menciptakan proses transisi yang demokratis di Suriah," tegas Clinton.

Terkait dengan isu sistem pertahanan misil Clinton menekankan, Washington siap bekerja sama dengan Moskow untuk mencapai kesepakatan yang dapat mewakili kepentingan kedua negara.

"Itu bukan hanya sikap AS, namun juga menjadi sikap NATO yang telah di Dewan NATO-Rusia," imbuh Clinton.

Meski Putin telah dinyatakan menang dalam pemilu presiden Rusia dengan perolehan suara hampir mencapai 64 persen, pihak oposisi menolak hasil pemilu presiden. Oposisi menilai pemilu presiden penuh dengan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh kubu Putin.

Putin sendiri dikabarkan telah menolak penyelidikan terkait dugaan kecurangan pemilu yang dituduhkan kepadanya.(rhs)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan