Rabu, 28 Mac 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Iran: 13 April pembicaraan nuklir dengan kekuatan dunia

Posted: 28 Mar 2012 09:17 PM PDT

Ali Akbar Salehi (REUTERS)

Berita Terkait

Tehran (ANTARA News) - Pembicaraan yang lama tertunda antara Iran dan kekuatan dunia akan dihidupkan kembali pada 13 April di tempat yang akan disepakati, kata Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi seperti dikutip media resmi Rabu.

Salehi mengumumkan tanggal tersebut ketika dia menyambut kunjungan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan ke Tehran selama dua hari memfokus pada program nuklir Iran dan hubungan bilateral, lapor kantor berita resmi Republik Islam IRNA, seperti diberitakan AFP.

"Tempat pembicaraan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang," kata IRNA mengutip Salehi.

Salehi menambahkan bahwa Iran menganggap Istanbul -- tempat diselenggarakannya putaran pembicaraan sebelumnya, yang rontok pada Januari 2011 -- "tempat terbaik" namun opsi itu masih dibicarakan.

Perunding utama nuklir Iran, Saeed Jalili, akan mengumumkan kesepakatan tempat pembicaraan, kata Salehi.

Duta besar Turki untuk Tehran seperti dikutip Press TV Iran mengatakan: "Turki siap menjadi tuan rumah pembicaraan antara Iran dan kelompok P5+1, namun segala sesuatunya tergantung pada kesepakatan antara Iran dan P5+1."

Diskusi akan dilangsungkan antara Iran dan apa yang disebut kelompok P5+1 yang terdiri dari lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB -- Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris dan China -- ditambah Jerman.

Kantor Ketua Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton, yang mewakili P5+1, pernah mengatakan Selasa bahwa tidak ada tanggal maupun tempat yang telah disepakati.

Diplomat Barat yang terakreditasi pada Badan Energi Atom Internasional di Wina juga mengatakan kepada AFP hingga Selasa bahwa mereka tidak mengetahui kesepakatan apapun yang menetapkan tempat dan tanggal pembicaraan.

Ketegangan Nuklir Lejitkan Harga Minyak

Pembicaraan tersebut membawa harapan akan meredakan ketegangan internasional menyangkut aktivitas nuklir Iran yang telah melejitkan harga minyak.

Israel telah mengacung-acungkan ancaman kemungkinan tindakan militer terhadap lokasi nuklir Iran, sementara Amerika Serikat menyalurkan energinya ke dalam sanksi-sanksi dan diplomasi namun tidak mengesampingkan opsi militer.

Salehi mengatakan ketika dia menyambut Erdogan di bandara internasional Tehran bahwa hubungan bilateral Iran-Turki akan dibicarakan lebih dahulu selama kunjungan itu.

"Sebelum masuk ke dalam isu nuklir, kami akan mendiskusikan hubungan bilateral.

Kedua negara memiliki hubungan mendalam dan luas, dan selama kunjungan ini kami akan membicarakan tentang cara-cara untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi," katanya.

Salehi mengatakan perdagangan Iran-Turki kini mencapai 16 miliar dolar per tahun namun bisa mencapai 30 miliar dolar sebelum 2015.

Turki menggantungkan 30 persen impor minyaknya pada Iran, dan telah menolak mengikuti sanksi yang diterapkan oleh Amerika Serikat dan Eropa, mengatakan pihaknya hanya akan mematuhi pembatasan yang dimandatkan PBB atas Iran.

Namun, Turki yang merupakan anggota NATO juga, telah menyepakati untuk menempatkan sebagian tameng anti-rudal yang dapat digunakan untuk melawan Iran, sebuah masalah yang menimbulkan gesekan di masa lalu dengan tetangganya itu.

Kedua negara adalah pemain kelas berat di Timur Tengah.

Mereka mempunyai posisi berbeda mengenai sejumlah isu, terutama menyangkut Suriah. Ankara menginginkan Presiden Suriah Bashar al-Assad turun sebagai bagian dari solusi krisis di sana, sedangkan Tehran memberi Assad dukungan politik dan material.

Erdogan tiba di Tehran dari Korea Selatan, dimana dia telah menghadiri KTT Keamanan Nuklir dengan para pemimpin dunia lainnya termasuk Presiden AS Barack Obama.

Dia disertai delegasi besar termasuk para menteri Turki untuk urusan luar negeri, energi, ekonomi, dan pembangunan perkotaan dan lingkungan.

Para pejabat intelijen dan militer Turki, dan kepala Organisasi Energi Atom Turki, Zafer Alper, juga ikut bersamanya.

Erdogan akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan juru bicara parlemen Ali Larijani, kata IRNA. (K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

AS tangguhkan bantuan pangan kepada Pyongyang

Posted: 28 Mar 2012 08:10 PM PDT

Program Pangan Dunia (WFP) memperkirakan sekitar 6 juta warga Korea Utara memerlukan bantuan pangan dan sepertiga anak-anak di sana menderita kekurangan gizi yang buruk atau mengalami kekerdilan. (FOTO ANTARA/REUTERS/Damir Sagolj/ox/11.)

...peluncuran, jika terjadi, merupakan pelanggaran langsung terhadap kewajiban internasional Pyongyang, termasuk Resolusi 1718 dan 1874 Dewan Keamanan PBB...

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat telah menangguhkan rencananya memberikan bantuan pangan bergizi kepada Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atas desakan terakhir mengenai peluncuran satelit, kata seorang pejabat Pentagon, Rabu.

"Kami terpaksa menghentikan kegiatan kami untuk memberikan bantuan gizi kepada Korea Utara," kata Peter Lavoy, yang bertindak sebagai asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan Asia dan Pasifik, seperti yang dikutip dari Xinhua.

Amerika Serikat percaya bahwa pengumuman Korea Utara mengenai peluncuran satelit "mencerminkan kurangnya keinginan negara itu untuk menindaklanjuti komitmen internasional mereka," kata Lavoy kepada Komite Dewan Perwakilan bidang Layanan Bersenjata dalam dengar pendapat tentang keamanan di Semenanjung Korea.

"Kecurigaan kami tentang Korea Utara menggunakan perayaan tahun ini untuk meningkatkan program rudalnya dikonfirmasi ketika Korea Utara mengumumkan pada 16 Maret bahwa pihaknya berencana untuk melakukan peluncuran rudal antara 12 dan 16 April," tegasnya.

Ia menyebut peluncuran yang direncanakan itu "sangat provokatif karena memanifestasikan keinginan Korea Utara untuk menguji dan memperluas jarak jauh kemampuan rudalnya."

Pejabat Pentagon menyatakan penyesalannya mengenai penangguhan bantuan pangan itu, dan berkata: "Mengapa kita tidak memberikan bantuan pangan pada saat ini karena kepercayaan kami pada kemampuan mereka untuk memenuhi perjanjian mereka telah berkurang. Kami tidak menggunakannya sebagai tuas untuk mengubah kebijakan mereka."

Di bawah kesepakatan yang dicapai pada akhir Februari, Korea Utara setuju untuk menghentikan pengayaan uranium, uji coba nuklir dan uji tembak rudal jarak jauh dan mengizinkan inspektur PBB untuk kembali ke negara itu.

Sebagai imbalannya, Amerika Serikat setuju untuk memberikan kepada Korea Utara 240.000 ton bantuan pangan bergizi.

Kedua pihak bertemu pada awal bulan ini di Beijing untuk membahas rincian program.
(H-AK)

Editor: Heppy

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan