Sabtu, 31 Mac 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Tim Sudan hadiri pembicaraan krisis di Ethiopia

Posted: 31 Mar 2012 07:41 PM PDT

Addis Ababa (ANTARA News) - Beberapa pejabat senior keamanan Sudan terbang ke ibu kota Ehiopia, Addis Ababa, Sabtu (31/3), untuk menghadiri pembicaraan krisis, setelah penundaan menjerumuskan perundingan itu ke dalam ketidakpastian sesudah pertempuran baru yang diduga melibatkan Sudan Selatan.

Setelah sampai di ibu kota Ethiopia, mereka mengadakan pembicaraan dengan penengah, mantan presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki, dan anggota lain Uni Afrika (AU) --yang memimpin pembicaraan di satu hotel mewah, lapor AFP.

Namun mereka masih harus bertemu dengan timpalan mereka Sudan Selatan. Orang di sisi pertemuan tersebut mengatakan tak ada pembicaraan bilateran Khartoum-Juba yang dijadwalkan Sabtu malam.

Anggota delegasi ke pertemuan itu mengatakan mereka telah diminta oleh penengah agar menahan diri dari berbicara dengan wartawan.

Delegasi Sudan yang dipimpin menteri dalam negeri meliputi kepala dinas intelijen, wakil panglima Angkatan Bersenjata dan pejabat senior lain.

Al-Obeid Meruh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Sudan, mengatakan kepada AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi-- delegasinya memutuskan untuk pergi ke Addis Ababa, setelah penundaan, segera sesudah AU memberitahu mereka delegasi Sudan Selatan telah tiba sehari sebelum pembicaraan yang dipusatkan pada masalah keamanan.

Sabtu pagi, Meruh mengatakan pertempuran pada Jumat guna memperebutkan kota kecil strategis Talodi, dan tuduhan mengenai penghimpunan tentara di sebelah selatan Heglig, telah menunda kepergian para menteri Sudan dan mencuatkan keraguan mengenai apakah perundingan dapat berlangsung terus.

Pembicaraan tersebut diserukan setelah masyarakat internasional dilanda kekhawatiran mengenai perang yang lebih luas setelah pertempuran antara tentara dari Sudan utara dan Sudan Selatan, Senin lalu (26/3) dan Selasa, di sekitar wilayah penghasil minyak Heglig mengenai perbatasan sengketa. (C003)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Wali Kota Batam: tarif listrik tidak naik meski minyak dunia naik

Posted: 31 Mar 2012 07:37 PM PDT

Ilustrasi (FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah) ()

Berita Terkait

Batam (ANTARA News) - Tarif listrik PT Pelayanan Listrik Nasional Batam tidak akan naik meskipun harga minyak dunia meningkat, kata Wali Kota Batam Ahmad Dahlan.

"Saya tidak pernah memberikan rekomendasi kenaikan tarif listrik kepada PLN Batam," kata Wali Kota di Batam.

Ia mengatakan PLN tidak bisa langsung menaikan tarif seiring dengan meningkatnya harga minya dunia.

Menurut dia, untuk menetapkan kenaikan tarif listrik, PLN harus meminta rekomendasi dari pemerintah kota.

"Semua kenaikan harus didiskusikan," katanya.

Hal senada juga diungkap Senior Communication Manager PT PLN Batam Agus Subekti yang sebelumnya mengatakan PLN belum berencana menaikan tarif listrik Batam.

Ia mengatakan untuk menaikan tarif, harus ditetapkan bersama PLN dengan Pemerintah Kota Batam dan DPRD.

Tidak seperti di kota lain, listrik Batam dikelola swasta yang merupakan anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara. Tarif yang berlaku di Batam pun berbeda dangan kota lain di Indonesia.

Menurut Agus, tarif listrik Batam sudah empat tahun belum pernah naik.

Untuk menaikan tarif listrik, ia mengatakan harus mengacu pada tiga indikator yaitu harga ekonomi primer, nilai tukar dolar, serta inflasi.  (ANT)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan