Sabtu, 4 Februari 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Penegakan HAM di Indonesia Hanya Lips-Service

Posted: 04 Feb 2012 01:00 AM PST

JAKARTA - Diplomasi Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia pada 2011 berada pada titik yang memperhatinkan. Hal ini diperparah karena pemerintah Indonesia tidak
meninjaklanjuti rekomendasi dan seruan komunitas internasional terkait dengan pelanggaran hak-hak asasi manusia di Indonesia.
 
Program Manager Human Right Working Group (HRWG) Ali
Akbar Tanjung menilai, penegakan HAM di Indonesia hanya sebagai lips-service.
 
"Pemerintah hanya menjadi lips service saja. Terdapat sejumlah catatan yang menunjukkan bahwa pemerintah abai dan politik luar negeri Indonesia juga hanya sebatas pencitraan," kata Akbar saat konfrensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, (4/2/2012).

Dia menambahkan Indonesia juga dianggap inkonsisten dalam penerapan politik HAM luar negeri. Dalam beberapa Undang-Undang, pemerintah terkesan ragu-ragu dalam melakukan ratifikasi. Padahal, ratifikasi ini sangat
dinilai penting untuk kehidupan antar negara.

"Itu yang tergambar dari beberapa resolusi yang didorong, baik di Dewan HAM dan Majelis Umum PBB. Politik luar negeri juga tidak dibarengi dengan sikap proaktif melakukan ratifikasi UU seperti perburuhan, Pemerintah, dalam hal ini Kemenakertrans juga terkesan ragu-ragu untuk meratifikasi hal tersebut," jelasnya.

Akbar berkesimpulan, pada periode 2011 ini mungkin di tingkat global Indonesia berhasil membangun kepercayaan dan simpati dunia internasional terhadap kemajuan HAM dan demokrasi. Namun, hal itu berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di dalam negeri sendiri.

"Di tingkat nasional pemerintah justru malah terlibat dalam
burning-bridges dan problem-making," pungkas Akbar.(kyw)

(ugo)

Full content generated by Get Full RSS.

Granat: Pilot Harus Tes Narkoba Sebelum Terbang

Posted: 04 Feb 2012 12:25 AM PST

JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Hendri Yosodiningrat meminta agar para pemilik maskapai penerbangan agar dapat lebih memperketat pengawasan terhadap para pilot yang akan melakukan penerbangan.

"Saya berharap dapat diperiksa, misalnya mau terbang seminggu sebelumnya bisa dites. Jadi ketahuan dia menggunakan nakoba apa tidak," Kata Hendri saat berbincang dengan okezone, Sabtu (4/2/2012).

Dia menambahkan, satu jam sebelum keberangkatan, pilot dan barang bawaaannya juga diperiksa kembali. Dengan demikian, akan diketahui apakah pilot tersebut menggunakan narkoba atau membawa narkoba.

"Biasanya enggak ada pemeriksaan apa-apa untuk pilot, hanya diperiksa apakah bawa bom apa tidak, itu saja. Pemeriksaan pilot tidak menjadi prioritas," imbuhnya.

Para pengguna narkoba, lanjut Hendri, tidak dapat dikelompokkan berdasarkan profesi, umur, dan agama. "Mau dia kapten, pilot, pelaut, semua bisa," tegasnya.

Sebelumnya, kasus pilot yang bersentuhan dengan narkoba terulang lagi. Kali ini, pilot salah satu maskapai penerbangan, Lion Air, tertangkap saat pesta sabu-sabu di Hotel Garden Palace, Jalan Yos Sudarso, Surabaya.

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur membenarkan penangkapan pilot S usai menghisap sabu-sabu di Hotel Garden Palace, Jalan Yos Sudarso, Surabaya.
 
"Betul memang ada penangkapan pilot usai menghisap sabu di hotel itu. Saat ini pilot S dibawa oleh BNN ke Jakarta," kata Kepala BNNP Jawa Timur Kombes Jan de Fretes kepada okezone.
 
Saat ditangkap, pilot maskapai penerbangan Lion Air ini telah menghisap sabu-sabu di kamar hotel. Sedangkan, barang bukti berupa serbuk sabu seberat 0,4 gram (sebelumnya ditulis 0,04 gram) disembunyikan di dalam map surat yang kemudian disimpan di dalam laci hotel.(kyw)
(ugo)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan