Sabtu, 4 Februari 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Fidel Castro terbitkan dua memoar

Posted: 04 Feb 2012 08:48 PM PST

Mantan pemimpin Kuba Fidel Castro (REUTERS/President.ir/Handout)

Saya suka jam tangan tua, sepatu bot tua dan kacamata tua, tapi aku lebih suka segala sesuatu yang baru dalam politik."

Berita Terkait

Havana  (Xinhua News) - Mantan Presiden Kuba, Fidel Castro meluncurkan dua buku riwayat hidupnya atau memoar berjudul "Guerrilla Man of Time".

Buku itu berisi  pengalaman sejarah sejak kecil hingga akhir Desember 1958, saat-saat menjelang kemenangan revolusi Kuba, media resmi melaporkan Sabtu (4/2).

Buku sekitar 1.000 halaman tersebut adalah hasil dari percakapan Castro dengan wartawan Kuba, Katiuska Blanco, yang menulis dua buku lain tentang Castro yaitu "All the Time of Cedars" dan "Angel.

Harian resmi Granma melaporkan "pemimpin revolusi bersejarah," berusia 86 tahun tersebut, menekankan perlunya menang dalam perlombaan dengan waktu karena penuaan dan  berkurangnya ingatan.

Ia ingin melakukan yang terbaik untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi generasi berikutnya.

Ketika ditanya tentang pendapatnya tentang politik, Castro mengatakan, "Saya  suka jam tangan tua, sepatu bot tua dan kacamata tua, tapi aku lebih suka segala sesuatu yang baru dalam politik."

Pada tahun 2010, dia mempresentasikan buku otobiografi sejarah hidup gerilya di pegunungan Sierra Maestra: "The Strategic Victory" dan "The Strategic Counteroffensive," yang mencakup enam bulan terakhir perang melawan Batista.
(I027 )

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Menlu temui administrator UNDP bahas kemitraan strategis

Posted: 04 Feb 2012 11:25 AM PST

Kemitraan Strategis RI-UNDP Menlu Marty M. Natalegawa (kiri) melakukan pertemuan dengan Administrator United Nations Development Programme (UNDP), Helen Clark di Markas Besar PBB New York, AS, Jumat (3/2). FOTO ANTARA/Dit. Infomed-Kemenlu)

Berita Terkait

 Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa bertemu dengan Administrator Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) Helen Clark untuk membahas kemitraan stretagis Indonesia-UNDP.

Siaran pers Kemenlu yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, menyebutkan Menlu Marty bertemu Clark sesaat setelah mendarat di New York dalam kunjungan kerja singkat ke Markas Besar PBB di New York Jumat.

Marty mengatakan pertemuan itu untuk menindaklanjuti hasil-hasil kesepakatan pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Helen Clark pada April 2011.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI dan Clark sepakat untuk mengembangkan kerja sama kemitraan strategis meliputi program-program pembangunan yang selama ini telah dilaksanakan oleh UNDP di Indonesia melalui country program document, seperti pencapaian MDGs dan pengentasan kemiskinan, lingkungan hidup dan perubahan iklim, pemajuan demokrasi serta pencegahan dan pemulihan krisis.

"Indonesia dan UNDP selama ini telah bekerja sama sangat baik khususnya dalam mendukung program pengentasan kemiskinan dan pencapaian MDGs di Indonesia" ujar Menlu Marty.

Helen Clark, yang menjadi Administratur UNDP sejak April 2009, merupakan wanita pertama yang menduduki jabatan prestius sebagai Adminstrator UNDP. Wanita ini juga menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru selama 3 periode yaitu tahun 1999-2008.

Kedua pihak sepakat bahwa tujuan kemitraan strategis diantaranya untuk memaksimalkan potensi Indonesia selaku mitra pembangunan global dan dalam memajukan agenda pembangunan di tingkat global dan kawasan, khususnya untuk negara-negara berkembang dan least developed countries (LDCs).

Tawaran pihak UNDP kepada RI untuk mengembangkan kemitraan strategis ini, antara lain didasari pada kenyataan dan pengakuan internasional terhadap pembangunan dan perekonomian Indonesia yang terus tumbuh dengan kuat. Beberapa negara yang telah mengembangkan kemitraan strategis dengan UNDP diantaranya adalah Brazil, Afrika Selatan, Meksiko dan Turki.

Ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk terus dapat berkontribusi dalam kemitraan global guna memajukan agenda pembangunan di tingkat global, lanjut Menlu RI.

Dalam pertemuan tersebut, telah ditegaskan kembali komitmen kedua belah pihak untuk mempercepat proses pembahasan peningkatan dan efektifitas kemitraan Indonesia dan UNDP baik dalam memajukan tujuan pembangunan nasional maupun dalam pencapaian tujuan pembangunan global melalui berbagai kerangka multilateral dan regional termasuk kerangka Global-South, South-South maupun Triangular Cooperation.

Dalam kunjungan ke Markas Besar ke New York, Menlu RI direncanakan akan menyerahkan instrumen ratifikasi CTBT dan melakukan pertemuan dengan Sekjen PBB untuk membahas situasi global dewasa ini termasuk menyampaikan surat Presiden RI kepada Sekjen PBB.

(Tz.M016)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan