Sabtu, 4 Februari 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Militer India Nyatakan Kesiapan Perang

Posted: 04 Feb 2012 05:05 AM PST

NEW DELHI - Seorang perwira militer India menolak tuduhan intelijen Amerika Serikat (AS) yang menyebutkan, India tengah memperkuat angkatan militer untuk melancarkan konflik terbatas dengan China.

Menurut perwira militer itu, peningkatan kekuatan militer India, tidak lain merupakan sebuah upaya mempertahankan diri dalam menghadapi serangan dari ancaman musuh.

"Kekuatan militer India lebih ditujukan untuk mencegah ancaman musuh terhadap wilayah Kami," ujar salah seorang pejabat militer India Marsekal Dhiraj Kukreja seperti dikutip The Nation, Sabtu, (4/2/2012).

Lebih lanjut Kukreja menjelaskan, India adalah negara yang cinta damai dan tidak memiliki misi khusus.

"Namun untuk menjaga perdamaian itu, negara perlu memiliki angkatan bersenjata yang kuat," ungkap Kukreja.

Ketika disinggung terkait dengan kekuatan militer China yang telah berkembang dengan sangat pesat, Kukreja menegaskan teknologi China tidak lebih baik dibandingkan teknologi India.

"Meskipun selama empat dekade kami tidak berperang, namun saat ini kami siap berperang selama 24 jam sepanjang 365 hari," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Intelijen AS James Clapper mengatakan, India telah memperkuat angkatan militernya untuk menghadapi konflik terbatas dengan China terkait kasus perbatasan Sino-India. Upaya memperkuat militer India itu juga dituding untuk menyeimbangkan proyeksi kekuatan China di Samudera India.

Ketika ditanya apakah AS memiliki motif tertentu  dibalik laporan itu, Clapper mengatakan, dirinya tidak dapat menjelaskan jika pernyataannya itu memiliki motif tertentu. Namun, diakuinya bahwa setiap negara memiliki misi dan mereka akan bekerja demi keberhasilan misinya itu.(rhs)

Full content generated by Get Full RSS.

Suplai Gas di Eropa Berkurang

Posted: 04 Feb 2012 04:30 AM PST

MOSKOW - Perusahaan penyedia gas, Gazprom milik Rusia mengatakan, pihaknya tidak lagi dapat memompa gas tambahan ke wilayah Eropa Barat ditengah cuaca dingin ekstrim yang melanda Rusia.

Pernyataan itu muncul setelah sejumlah pejabat Uni Eropa mengeluhkan pengiriman gas dari perusahaan itu telah menurun ke beberapa negara.

"Gazprom saat ini tidak dapat memenuhi volume tambahan yang diajukan oleh Eropa Barat," ujar Wakil Direktur Gazprom Alexander Kruglov dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin seperti dikutip Eubussiness, Sabtu, (4/2/2012).

Dalam pertemuan itu Putin mengatakan,  Gazprom harus menghormati tuntutan konsumen mereka di wilayah Eropa Barat namun mereka harus tetap menjadikan pasokan gas di Rusia sebagai prioritas utama.

Jaminan pasokan gas dari Gazprom merupakan hal penting yang mendesak bagi masyarakat Eropa menyusul cuaca dingin ekstrim yang melanda hampir sebagian besar negara-negara di wilayah itu. Selama ini masyarakat Eropa menggantungkan pasokan gas dari perusahaan asal Rusia itu untuk menyalakan penghangat ruangan ketika musim dingin tiba.

Laporan terakhir menyebutkan, sekira lebih dari 200 orang tewas akibat cuaca dingin ekstrim ini. Sementara ribuan lainnya terisolasi akibat tumpukan salju tebal yang menutupi jalan.

Berkurangnya pasokan gas ke  Eropa dikhawatirkan akan semakin memperparah kondisi warga di kawasan itu, mengingat suhu udara dapat mencapai titik terendah pada malam hari.

Cuaca dingin yang ekstrim dilaporkan juga melanda Jepang. Suhu udara di Negeri Sakura itu dilaporkan mencapai titik terendah sepanjang beberapa tahun terakhir. Cuaca ekstrim ini menewaskan sekira 55 warga Jepang.(rhs)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan