Ahad, 8 Januari 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Wamenag: jelang pilkada, dukun laris

Posted: 08 Jan 2012 07:44 PM PST

Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar (FOTO ANTARA/Widodo S.)

Para calon yang bertarung dalam Pilkada merasa tak percaya diri jika tidak didukung dukun. Mereka merasa tak punya pegangan. Padahal perbuatan demikian telah menyeret yang bersangkutan terjerumus ke tindakan musrik.

Berita Terkait

Video

Pekanbaru (ANTARA News)- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar mengatakan, di era reformasi dan globalisasi dewasa ini ada fenomena yang makin menguat di tanah air bahwa menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada)praktik perdukunan makin menguat dengan diiringi permainan "amplop" atau pemberian uang.

Hal ini merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan, kata Nasaruddin Umar di hadapan ratusan warga Kementerian Agama Provinsi Riau saat berlangsung Hari Amal Bakti (HAB) ke-66 kementerian tersebut, di Pekanbaru, Minggu malam.

"Praktik mistik dan dukun laris di Pilkada," kata Nasaruddin yang tiba-tiba disambut tepuk tangan riuh para tamu undangan. Hadir pada acara tersebut Ka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau, H. Asyari Nur dan para pejabat di lingkungan kementerian setempat.

Wamenag mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Sebab, selain merusak nilai-nilai agama juga membawa pengaruh buruk bagi kehidupan berbangsa. Sementara di sisi lain ia melihat para calon yang bertarung dalam Pilkada merasa tak percaya diri jika tidak didukung dukun. Mereka merasa tak punya pegangan. Padahal perbuatan demikian telah menyeret yang bersangkutan terjerumus ke tindakan musrik.

Pada saat bersamaan Pilkada berlangsung, lanjut Wamenag, permainan sogok atau amplop ikut mengiringi. Semua harus berbau amplop untuk memuluskan keinginan yang pada akhirnya secara tak sadar membawa keruntuhan akhlak, etika dan nilai agama.

Jika kejujuran dan bertindak di luar koridor tuntunan agama, kata Nasaruddin Umar,sehingga jangan heran kekerasan atas nama agama pun ikut mewarnai, seperti terorisme.

(E001/A011)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Rambu lalu lintas masih rawan pencurian

Posted: 08 Jan 2012 07:33 PM PST

Ilustrasi - Rambu-rambu lalu lintas sedang dikerjakan. (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)

Banyak rambu-rambu lalu lintas yang dirusak oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, lalu tiang pipa yang terbuat almunium dan lempengan kaleng banyak yang dicopot dan dijual ke tempat barang bekas.

Berita Terkait

Bengkulu (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu mulai kewalahan menghadapi maraknya aksi pengrusakan dan pencurian material rambu-rambu lalu lintas yang ada di daerah itu.

"Banyak rambu-rambu lalu lintas yang dirusak oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, lalu tiang pipa yang terbuat almunium dan lempengan kaleng banyak yang dicopot dan dijual ke tempat barang bekas," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu Ali Berti, di Bengkulu, Senin.

Ali mengatakan rambu-rambu lalu lintas memang gampang dicuri, padahal sangat dibutuhkan penguna jalan dalam berkendaraan.

Kondisi ini kata dia sudah disampaikan ke Kementerian Perhubungan, sekaligus mengusulkan pengadaan rambu-rambu lalu lintas pada 2012.

"Kami minta rambu-rambu lalu lintas dipasang permanen dengan tiang beton, jangan mengunakan pipa almunium karena gampang dilepas," katanya.

Permintaan tersebut mengingat minimnya penjagaan dan pengawasan terhadap rambu-rambu lalu lintas dengan panjang jalan provinsi mencapai 1.500 kilometer dan jalan nasional sepanjang 750 kilometer.

Pada 2011, Dishubkominfo Provinsi Bengkulu sudah memasang 12 traffic lights atau lampu merah yang tersebar di 9 kabupaten dan kota.

Rambu tersebut dipasang di persimpangan yang lintasan kendaraannya sangat padat. Namun, khusus di Kabupaten Lebong, pemasangan lampu merah dilakukan di bundaran Muara Aman karena jaraknya kurang dari 50 meter.

Ali mengatakan, pada 2012 kepadatan lalu lintas diperkirakan akan bertambah sehingga harus diimbangi dengan rambu-rambu lalu lintas yang cukup. Selain itu, kesadaran pengendara untuk menggunakan alat-alat keselamatan seperti helm standar dan sabuk pengaman untuk mobil juga penting ditingkatkan.

"Setiap bulannya jumlah sepeda motor yang masuk ke Bengkulu mencapai 7.000 unit dan itu habis terjual, sedangkan mobil berkisar 1000 hingga 1.500 unit per bulan," jelasnya.

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan