Jumaat, 25 November 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Aksi Bakar Diri Marak, China Salahkan Biksu Tibet

Posted: 25 Nov 2011 05:31 AM PST

BEIJING - Maraknya aksi bakar diri yang dilakukan oleh biksu Tibet menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, tetapi Pemerintah China justru menyalahkan biksu Tibet sebagai biang keladi aksi bakar diri ini.


Aksi bakar yang dilakukan oleh biksu Tibet tidak lepas dari aksi protes mereka menuntut kebebasan menjalan ibadah. Mereka juga menuntut agar China melepaskan Tibet dari genggaman mereka.


Meski demikian Pemerintah China menolak dipersalahkan dalam masalah ini. Justru bagi China, pihak biksu Tibetlah yang bersalah atas maraknya aksi bakar diri. Demikian diberitakan AFP, Jumat (25/11/2011).


Seorang pejabat Departemen Agama China menuding seorang biksu Budha Tibet yang memiliki kedekatan dengan Dalai Lama, yang dikenal sebagai pemimpin spiritual Tibet, menerapkan ajaran esktrem untuk para biksu melakukan aksi bakar diri.


Selama tahun ini, sembilan biksu dan dua orang biksu membakar dirinya di China. Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk protes tindakan represif China.


Sebagian besar biksu yang melakukan aksi bakar diri berasal dari kuil Kirti di wilayah Aba. Kuil itu kini diisolasi oleh pihak berwenang China dan dijaga ketat.

(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Forum Demokrasi Bali Sebagai Ajang Curhat Demokrasi

Posted: 25 Nov 2011 03:11 AM PST

JAKARTA - Forum Demokrasi Bali (BDF) sudah memasuki tahun keempat, tetapi masih belum banyak yang mengetahui manfaat dari forum internasional yang membahas demokrasi negara peserta forum ini.


Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Kusumah Habir, tahun depan BDF akan dilakukan dalam pertemuan tingkat summit atau konferensi tingkat tinggi. Penyelenggaraan BDF tahun depan tentunya akan tolak ukur dari BDF.


Sementara paramater yang bisa diambil dalam BDF ini, diharapkan dapat pula diimplementasikan oleh para peserta forum ini.


"Ini suatu forum yang inklusif, diharapkan negara yang hadir sudah menjalani proses demokrasi. Untuk BDF dapat dikatakan sebagai ikon demokrasi yang dikenal di kawasan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Kusumah Habir kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/11/2011).


"Selain itu, forum ini menjadi tempat dimana peserta dapat menceritakan langsung pengalaman demokrasi mereka," imbuhnya.


Bukan hanya sebagai tempat untuk menceritakan langsung pengalaman demokrasi, BDF melalui Institute for Peace and Democracy sudah melakukan seminar dan pelatihan untuk menghadapi pemilihan umum. Kesempatan ini membuka peluang tiap negara peserta mendapatkan ilmu baru.


"BDF juga membantu negara demokrasi baru menghadapi dan mencari solusi dari suatu masalah," lanjut Kusumah Habir. 


Tetapi pada akhirnya, BDF tidak memiliki sesi khusus untuk melakukan evaluasi terhadap perkembangan demokrasi suatu negara peserta. Namun berkumpul bersama dan berdialog mengenai demokrasi yang terjadi di tiap negara peserta, sudah menjadi semacam evaluasi. 

(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan